2nd

577 109 14
                                    

Tau gak? Sebenarnya kau itu spesial ngalahin martabak buat Hanwool Phi. Buktinya....
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ













ㅤㅤ










ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Berpasang-pasang mata mengarah pada sosok yang berjalan santai di dekat 2 orang iblis. Disebut iblis karena jika berurusan dengan keduanya atau bahkan salah satunya, kau bisa dipastikan tamat.

Tapi ini, bagaimana mungkin kau dengan santai bergabung bersama mereka sedang kau adalah gadis biasa?

Maksudku kau, kau bukan bagian dari White Lead. Kau bahkan tak tau apa itu White Lead.

Yang kau mengerti dari perkumpulan Hanwool dan kawanannya hanyalah, sebuah geng. Di matamu mereka berkelompok membentuk geng, karena lelaki identik dengan hal-hal itu bukan?

Jadi sekarang pertanyaannya. Kenapa seorang perempuan yang bukan siapa-siapanya White Lead sepertimu bisa bergaul dengan Minhwan dan parahnya lagi Hanwool???

Aneh. Ini sangat aneh.

Terlepas dari itu, Hanwool sepertinya tidak masalah. Membuat hubungan kalian makin terlihat aneh. Atau jangan-jangan... si Hanwool ini sebenarnya ada rasa?!

"Hanwool, rencana yang kita lakukan minggu kemarin berhasil. Pecundang itu menyerah padahal perangnya belum selesai~"

Mahkota putih Hanwool menoleh ke samping kiri, "Itu bagus." tukasnya singkat sebelum ingin melanjutkan.

Namun suara lain lebih dulu menginterupsi, "Dan rencana ku yang sudah berjalan dua minggu sepertinya juga berhasil,"

Rencana?

Hanwool disusul Minhwan reflek menengok.

Kau mendengus sombong. Lantas menyunggingkan senyuman miring yang cantik, "Tidak sia-sia aku menempel terus. Ternyata damage nya memang ada sedikit demi sedikit, lama-lama jadi bukit."

Minhwan mengabaikan kata-kata berputar yang kau ucapkan. Dia yang masih memiliki informasi penting pun memotong, "Dari sini biar aku dan pacarku yang bereskan."

"Sekarang biarkan aku menuntaskan ini."

Hanwool mengernyit, kau dan rekannya hampir berbarengan mengucapkan suatu kalimat yang hampir sama pula. Bedanya, topik mu masih buram, agak lain dengan Minhwan.

Hanwool jadi berpikir, kau ini lagi ikut-ikutan main geng-gengan kah?

"Bisa diam gak? Hanwool perlu tau informasi ini, kau malah ikutan bacot. Nantangin betumbuk kau?!"

Melihat lawan mu yang jengkel, kau mengedikkan bahu acuh tak acuh seiring mulut berucap, "Hanwool juga perlu tau progress ini." dengan santai.

"Hanwool Phi."

Panggilan itu datang dari samping kelas yang kalian lewati. Hanwool memusatkan atensinya pada pintu kelas tersebut, dimana ada seorang murid berkacamata berdiri di sana.

"Ada apa Gamin? Kau belum puas dengan perubahan ini, heh?"

Murid bernama Gamin mengernyit sejenak. Manik di balik lensa tipisnya melirik ke arah belakang Hanwool, menangkap kau dan Minhwan sedang beradu argumen.

˖𔘓࣪    𝐅𝐋𝐈𝐑𝐓  𝐰/ 𝐇anwoll 𝐏hi   𖡻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang