SEPULUH (SAKIT)

5.5K 437 31
                                    

Slmt mmbca...




Seharian ini Winter dan Karina mengunjungi berbagai tempat wisata yang ada di Paris. Sungai Seine, menjadi destinasi penutup bagi keduanya menghabiskan waktu hari ini. Duduk berdampingan sembari menikmati pemandangan Paris di malam hari sungguh indah sekali, Karina menyandarkan kepala di bahu tegap Winter yang kini tengah memeluknya dari samping

"Kayin senang ga hari ini?" tanya Winter sembari mengusap pelan surai panjang istrinya

"Bangettt, makasih ya sayang... i love you" kata Karina mengecup pipi kiri Winter

Winter tersenyum mengangguk, "Love you more Kayiinn"

Netra keduanya saling bersitatap, Winter masih mempertahankan senyuman manisnya untuk sang istri.  Wajahnya semakin semakin mendekat pada Karina hingga si musim dingin mulai mengecup bibir ranum milik Karina yang tentu langsung disambut baik oleh istri cantiknya. Bibir keduanya saling melumat, pelan dan lembut. Winter maupun Karina sama-sama menyalurkan perasaan cinta yang membuncah lewat ciuman itu.



***



Tepat pukul 10 malam waktu setempat, Winter dan Karina baru saja pulang dari aktivitas jalan-jalan hari ini. Keduanya terlihat lelah namun raut bahagia tercetak jelas di wajah keduanya. Usai membersihkan diri masing-masing, Winter langsung merebahkan diri di ranjang empuk room kamar luxurious itu. Bukan hanya lelah, ia juga merasakan pusing

Tak lama setelah itu Karina pun menyusul Winter yang sudah rebahan di atas ranjang, ia ikut merebahkan tubuhnya tepat di samping si bayi besar

"Kayin... kepala El pusing" ucap Winter seraya menarik-narik ujung piyama Karina

Mendengar hal itu Karina pun langsung mendekap si bayi besar, tak lupa ia memberikan pijatan lembut pada dahi Winter. Karina mengerut kan dahinya saat merasakan suhu panas di sekitaran pelipis bayi besarnya, Bayi besarnya demam.

"El demam ya sayang, sebentar aku ambil obat dulu" ucap Karina dan Winter hanya mengangguk lemah

Karina pun beranjak dari tempat tidurnya lalu meraih tas khusus untuk keperluan Winter, saat berpergian kemanapun Karina memang selalu menyiapkan tas khusus bayi besarnya bahkan dari jaman mereka masih pacaran saat sekolah dulu

"Minum obat dulu ya sayang, sini aku bantu" ucap Karina sembari membantu Winter duduk

Winter tak langsung meminumnya, ia justru menutup mulutnya dengan kedua tangan sembari menggeleng

"Ga mau, pahittt"

"Ga pahit sayangg ini kan sirup Paracetamol yang biasa El minum kalau demam" kata Karina dengan nada super lembutnya

Winter tetap menggeleng, "Pahit. El ga suka rasanya ga enak" ucapnya sembari menutup mulutnya rapat rapat dengan kedua tangannya

"El udah ga mau nurut sama Kayin ya?" tanya Karina dengan nada sedihnya, ini adalah jurus jitu agar si bayi besar mau menurut

Winter yang awalnya kekeuh tidak mau meminum obatnya pun akhir nya mengangguk pasrah, ia mau.

"Nah gitu dong, ayo sekarang El baca doa dulu abis itu minum sirupnya" kata Karina dan Winter pun mulai merapalkan doa untuk kesembuhan nya

"Amin"

Winter pun meminum sirup Paracetamol yang sudah Karina siapkan, rasanya benar-benar tidak jelas, Winter tidak suka.

MY CHILDISH WIFE [winrina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang