12 (BUMIL NAKAL)

6K 416 56
                                    

Slmt mmbca...

Semenjak Karina mengandung, Winter berubah menjadi sosok yang dewasa walaupun saat malam hari sifatnya berubah kembali ke mode bayi saat bersama Karina. Hari ini Winter pulang lebih awal, tepatnya ia hanya bekerja setengah hari lantaran ingin selalu menjaga sang istri dan calon buah hatinya.

Ngomong-ngomong soal usia kandungan Karina sekarang ini telah memasuki bulan ke tiga dimana, Karina kerap kali merasakan mual bahkan sejak awal kehamilan. Hal tersebut pula yang membuat si bayi besar menjadi sangat protektif dan siap siaga dalam menjaga dua orang kesayangannya

"I'm home" ucap Winter saat memasuki kediamannya, merasa tidak ada sahutan Winter pun melangkahkan kaki ke dalam kamarnya. Benar saja, Karina tengah terlelap di sofa ruang kamar.

Winter mendekati sang istri yang terlihat pulas dalam tidurnya, menyamakan posisinya dengan Karina, jemari si musim dingin bergerak merapikan helaian rambut yang menutupi wajah cantik sang istri. Ia tersenyum, segala rasa lelahnya seketika hilang setelah melihat wajah cantik sang istri

Cup!

Winter mengecup kening Karina dengan sayang, tak lama setelah itu lengannya terulur mengusap perut sang istri yang mulai terlihat sedikit membuncit, Winter pun tersenyum bahagia.

"Hai baby, eumm... bagusnya El sama Kayin dipanggil apa yaa sama baby?" gumamnya pelan sembari terus mengusap lembut perut sang istri

Tak lama Winter memikirkan itu, Karina terbangun saat merasakan usapan jemari si bayi besar, "Sayang? udah pulang daritadi ya? maaf aku ketiduran"

Karina hendak bangkit untuk duduk namun gerakannya ditahan oleh Winter, "Belum terlalu lama kok sayang, kamu tiduran lagi aja yaa"

See? Si bayi besar saat ini tengah berada dalam mode dewasa yang mana hal itu berhasil membuat Karina tersenyum gemas

"Iyaa sayang... El udah makan?"

Winter menggeleng sembari menggerakkan jemarinya diatas perut sang istri, "Belum sayang, tadi aku langsung pulang setelah semua kerjaan selesai"

"Yaudah ayo makan dulu, udah jam satu masa belum makan hm?" ajak Karina

"Sebentar eumm... nanti baby panggil kita apa Kayin?" tanya Winter matanya mengerjap lucu beberapa kali

Karina terkekeh sembari memikirkan nama panggilan yang pas untuk keduanya, "Gimana kalau Pupu dan Bunda? aku pengin dipanggil Bunda hehe" mendengar hal itu seketika Winter mengangguk antusias menyetujui ide nama panggilan dari sang istri

"AKU SETUJU! YEAYYY EL JADI PUPU! KAYIN JADI BUNDAA!" teriak Winter begitu semangat lalu setelahnya memeluk sang istri dengan erat

"Makasih ya Kayin, makasih buat semuanya... El bahagia banget karena punya Kayin dan baby" ucap Winter yang terdengar begitu tulus

Karina mengangguk, senyumannya pun terpatri jelas, "Sama-sama sayang, aku juga bahagia banget karena kalian berdua"

Usai berpelukkan cukup lama Karina pun menyiapkan makan siang untuk si bayi besar yang sudah duduk anteng di kursinya. Wajahnya terlihat begitu bahagia, sembari bergumam kata "Pupu El" berulang kali hingga membuat Karina gemas akan tingkah pasangan hidupnya.

***

Malam hari di kediaman Winter dan Karina tepatnya seusai makan malam Winter terlihat sibuk diruang kerja nya yang masih terletak di dalam kamar mereka berdua. Ditemani secangkir kopi buatan sang istri, jemari Winter bergerak lincah diatas keyboardnya, suasana kamar menjadi sunyi sampai pada akhirnya sang istri memasuki ruang kamar.

Pandangan Winter langsung teralihkan tatkala sang istri berjalan menuju meja riasnya. Entahlah, Winter merasa malam ini penampilan istrinya begitu cantik dengan dibalut piyama tidur berwarna merah menggoda, menambah kesan tersendiri di pandangan si musim dingin. Winter menggeleng pelan saat pikiran kotor mulai hinggap di kepalanya.

"Sayang, kamu kenapa? pusing yaa? besok aja dilanjutin, sekarang istirahat aja ya" tanya Karina yang ternyata menyadari tindakan si bayi besar barusan

Winter menggeleng, netranya menangkap wajah cantik sang istri yang kian mendekat ke arahnya. Sial nya pula, dua kancing piyama Karina terbuka. Entah sengaja atau tidak, yang pasti hal itu membuat si musim dingin menatap penuh minat pada buah dada sang istri.

Karina menyadari tatapan Winter tertuju pada buah dadanya, ia pun tersenyum senang lantaran rencana nya berhasil yaitu membuat si musim dingin tidak fokus pada laptop di depannya. Karina semakin mendekat sampai ia mendudukkan dirinya tepat di pangkuan Winter, jemari lentiknya bergerak membelai surai belakang si musim dingin dengan lembut. Karina tau betul bagian itu adalah salah satu kelemahan Winter dan membuatnya bergairah.

Winter yang mendapat perlakuan seperti itu oleh sang istri pun tidak dapat berbuat banyak, justru ia sangat menikmati setiap belaian lembut Karina di titik lemahnya. Winter memejamkan matanya seraya membenamkan wajahnya di belahan dada sang istri yang terbuka.

Karina tersenyum lebar saat dirasa Winter masuk ke dalam perangkap nya, jemari lentiknya bergerak nakal membuka dua kancing piyamanya sehingga buah dadanya yang masih terbalut bra terpampang jelas. Tak lama setelah itu, Karina merasakan bibir basah si musim dingin mulai mengecupi belahan dadanya yang terbuka, Karina pun semakin berusaha membenamkan wajah Winter pada buah dadanya yang padat berisi.

Ditengah posisi keduanya yang bergairah, Winter mulai meraba punggung mulus sang istri berniat membuka pengait bra yang masih melekat pada tubuh sexy Karina.

Klik...

Tanpa menunggu waktu lagi, Winter langsung membuka pakaian atas yang dikenakan Karina lalu membuangnya disembarang tempat. Nafsunya semakin memuncak saat melihat tubuh setengah telanjang sang istri terpampang jelas di depannya.

Slrupppp...

Winter menghisap ujung dada sang istri dengan kuat yang mana hal itu membuat Karina melenguh nikmat karena ulah si bayi besar

"Sshhh ahh pelann babe"

Mendengar lenguhan sang istri Winter justru mempercepat hisapannya pada puting Karina, tak hanya itu satu lengannya yang lain mulai bergerak meremas lembut buah dada Karina yang menganggur

"Ahh sayanggh"

Merasa posisinya terlalu sempit, Winter bangun dari duduknya hingga membuat Karina reflek mengalung kan kaki dan tangannya pada tubuh tegap si musim dingin. Winter menggendong Karina menuju ranjang tanpa menghentikan aktivitasnya pada sang istri.

Dengan penuh kelembutan Winter membaringkan tubuh setengah telanjang istrinya. Ia berhenti sejenak memandang Karina tepat pada netra sayu sang istri yang menatapnya penuh gairah.

"Apa aku boleh?" izinnya pada sang istri sebelum melanjutkan aktivitas panas keduanya

Tanpa ragu sedikitpun Karina mengangguk cepat, "Boleh sayang, aku siap layanin kamu" mendengar hal itu Winter pun tersenyum senang sebab sudah beberapa minggu ini ia tidak melakukan aktivitas panas bersama sang istri alasannya yaitu Winter tidak mau membuat Karina lelah.

Detik berikutnya, si musim dingin langsung meraup bibir tebal sang istri dengan tempo cepat, gerakkannya sedikit buru-buru lantaran nafsu yang sudah memuncak. Karina kewalahan mengimbangi si bayi besar yang kini sedang sangat bergairah, mungkin untuk esok ia bisa saja tidak bisa berjalan karena malam ini sudah pasti ia akan digempur habis-habisan oleh bayi besarnya.












Hi! I'm back...

MY CHILDISH WIFE [winrina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang