TIGA BELAS (EL CEKUTT)

2.5K 281 36
                                    

Pagi hari ini Winter sangat sibuk sendiri, ia sedang membereskan rumah dengan menyapu, mengepel dan menyiram tanaman kepunyaan sang istri tercinta, Karina. Semenjak kehamilan Karina, Winter lah yang mengerjakan semua pekerjaan rumah walaupun awalnya ditentang oleh sang istri, namun dengan dalih "Kayin ga boleh cape, nanti baby juga kecapean gimanaaa" itulah yang selalu Winter katakan setiap istrinya akan beberes rumah seperti sebelum kehamilan.

Sebenarnya ada dua asisten rumah tangga yang tinggal di rumahnya namun, Karina juga kerap kali ikut mengerjakan tugasnya sebagai seorang istri yaitu terutama memasak untuk bayi besarnya yang sekarang sedang dalam mode "dewasa". Sedari tadi Karina menatap Winter yang tengah menyiram tanamannya dengan serius sampai akhirnya ia gemas sendiri saat Winter kebingungan karena keran airnya mendadak berhenti

"Huh? kok gamau nyala lagii" tanya Winter pada diri sendiri. Sepertinya ia tak sadar jika kakinya menginjak selang air sehingga airnya tidak keluar

Karina yang melihat itupun terkekeh gemas, entahlah setiap hari pasti selalu ada saja tingkah bayi besarnya yang diluar nurul, alias diluar nalar. Karina menghampiri Winter yang masih kebingungan itu

"Itu kakinya El nutupin selang airnya sayang, coba geser sedikit" ucap Karina dengan nada lembut seperti biasanya

"Waduh! ternyata inii hehehe" celetuk Winter setelah mengetahui kebodohan kecil yang barusan diperbuat. Sembari tertawa Winter menggeser kakinya dan air yang tadinya macet akhirnya keluar lagi

Karina yang melihatnya pun ikut terkekeh sembari geleng-geleng kepala "Baby El, baby El" ucap Karina dan langsung ditatap datar oleh Winter

"El bukan baby Kayinnn... El udah dewasa" kata Winter kesal

"Dewasa ya? berarti nanti ga boleh mimi lagi yaa" balas Karina yang ingin mengerjai bayi besarnya

"Huh? masa ga mimiii, mimi kan untuk orang dewasa juga Kayinn" kata Winter yang masih kesal

"Engga yaa, mimi itu buat bayi kecil bukan bayi besar seperti El" balas Karina tak mau kalah

Winter diam dan menghentikan kegiatannya menyiram tanaman. ia menundukkan kepalanya, sedih. Winter terlalu sensitif dengan semua hal tentang "mimi". Karina masih menunggu apa yang selanjutnya terjadi sambil menghitung perlahan 3 detik selanjutnya

"1 2 3..."

Winter jongkok dan menangis, sembari membuang keran air sembarang

"Huaaaa mau mimiii tapi El udah dewasa huaaa gimanaa Kayinnn" ucap Winter sembari menangis. Karina yang mendengarnya pun segera menghampiri dan menenang kan bayi besarnya

"Utututuuu... Kayin bercanda sayang, El boleh kok mimi terus" kata Karina sembari menghapus air mata Winter

Winter langsung menghentikan tangisnya dan memeluk Karina dengan erat, "El sayang banget sama Kayin, baby jugaa" kata Winter selagi tangannya mengelus perut Karina yang sedikit membuncit.

"Kayin juga sayang banget sama El, udah yaa jangan nangis lagi" ucap Karina dan Winter pun mengangguk

Setelah drama kecil barusan, Winter melihat-lihat tanaman hias istrinya. lahannya cukup luas dan banyak sekali jenisnya. Sembari ber senandung kecil, Winter menghenti kan langkahnya ketika melihat ada cacing

"Kayinn! cuba iyatt ada cacingg!" ucap Winter yang terdengar menggemaskan sekali ditelinga Karina lantaran Winter meniru suara anak kecil menggemaskan yang sering live di toktok.

Karina menghampiri Winter sembari melihat cacing yang dimaksud oleh bayi besarnya

"Wuihhh cacingnya besal sekaliii" ucap Winter lagi, Karina semakin gemas lalu jemarinya terulur mencubit pipi gembul bayi besarnya

"Gemasnyaaaa... udah biarin aja cacingnya yaa biarin dia hidup" kata Karina namun Winter tak menghiraukannya ia justru mengambil batang kayu kecil dan...
Bu

"ELL! kenapa cacingnya dipukul?!" tanya Karina yang tak habis pikir dengan tingkah Winter

"Cacingnya pemalas, geraknya lambat sekali Kayinn" ucap Winter dengan entengnya

Karina menggelengkan kepalanya, mau marah tapi tidak bisa, "Tadi kan Kayin bilang biarin aja sayang, jangan jahat sama binatang yaa, ga baik" tutur Karina begitu lembut yang membuat Winter patuh dan membiar kan cacing itu terus berjala,n

"Maafin El yaa cacing... janji ga nakal lagi"

"Good! jangan nakal lagi sama binatang yaa" ucap Karina dan Winter mengangguk patuh. Bayi besar Karina ini memang kerap kali melakukan hal nakal ke binatang. entahlah, ada-ada saja tingkahnya.


***

Pukul satu siang, tepatnya setelah makan bersamain Winter tengah menonton film kartun kesayangan nya yaitu si kembar botak berwarna biru dan kuning. Sedangkan Karina sibuk membuat jus untuknya dan bayi besarnya. Panas panas seperti ini memang enaknya minum yang dingin dingin, begitu kata Karina.

Tak lama kemudian, Karina membawa dua jus semangka dan beberapa buah lainnya seperti stroberi, mangga, apel dan jeruk

"Minum jus dulu ya sayang" kata Karina lalu memberikan satu gelas jus semangka untuk Winter

Winter menerimanya dengan senang "terimakasih banyak Kayinn"

"Sama-sama sayang"

Keduanya fokus meminum jus dan buahnya. Karina mengambil satu jeruk lalu mengupasnya, "A sayang"a ucap Karina sembari menyuapi bayi besarnya

Winter menerima suapan jeruk dari Karina, "Hmmm cekutttt, cekutttt" ucap Winter setelah memakan jeruk

Karina tertawa melihat Winter lalu mengoreksi kata yang dimaksud si musim dingin, "Kecuttt sayang, bukan cekutt hahaha"

"Huhh, iyaa maksudnya kecut Kayinn jeruknyaa"

"Makan ini aja yaa" kata Karina sembari memberikan buah mangga yang telah dikupasnya

"Hummm maniss enak" ucap Winter setelah menerima suapan dari Karina

Keduanya pun melanjutkan acara menonton bersama dengan Karina yang senantiasa menyuapi si bayi besar dengan berbagai buah buahan. Si musim dingin terlihat anteng dan nurut sekali pada Karina. Akhir pekan ini mereka habiskan dirumah saja, Karena hari ini Karina merasa terlalu malas untuk berpergian. Cuaca yang panas, menjadi alasan Karin ah- bahkan Winter juga malas untuk berpergian hari ini.


***

"Gamau ditinggal huaaa, gamauu babay"

Drama malam hari ini yaitu si musim dingin yang tidak mau ditinggal Karina yang ingin mengambil air putih di dapur. Padahal, sebelumnya Winter sudah tertidur tapi ia sangat sensitif jika adar pergerakan Karina disampingnya, ia tidak suka ditinggal saat tertidur.

"Ussttt... bobo lagi ya sayangkuu Kayin gak kemana mana" ucap Karina dengan nada lembutnya sembari mengelus punggung serta rambut belakang bayi besarnya.

Cup

Karina mencium kedua pipi Winter agar kembali terlelap, "Bobo yaa" sepertinya tak butuh waktu lama bagi Karina untuk kembali membuat bayi besarnya tertidur. Niatnya untuk mengambil air putih di dapur pun Karina urungkan lantaran ia lebih memilih untuk tidur bersama Winter

Deniusapnya pelan pipi gembul milik si musim dingin, rasa cinta dan sayangnya begitu besar. Karina tidak pernah menemukan alasan mengapa ia begitu menyayangi manusia menggemaskan ini

"I love you so much my big baby" ucap Karina pelan, tak lama selanjutnya ia memejamkan mata dan memeluk erat Winter di dekapannya.














aku update! jangan lupa vote dan komen yaa... i miss u

MY CHILDISH WIFE [winrina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang