part 1

16 0 0
                                    

  "Kemana anak sialan itu!kenapa dia belum pulang"dari ruang tamu terdengar suara amukan mahen.

  Mahen adijaya adalah ayah dari Clarissa.

    "Sabar mas,mungkin dia lagi dijalan pulang"seorang wanita paruh baya memenangkan mahen.ya wanita ini adalah Laras Anindita ibu tiri Clarissa.orang yang sudah berhasil menggambil kebahagiaan keluarga Clarissa.

    Ceklek!
 
  "Maaf ayah tadi claris-"ucapan Clarissa terhenti disaat sebuah tangan mendarat di pipi mulusnya dengan sangat keras.

   Plak!

"Dari mana saja kau anak sialan!"suara mahen dapat membuat mulut Clarissa seketika bungkam.

"T-tadi Clarissa disuruh ngerjain tugas tambahan"ucap Clarissa seraya menunduk karena tak sanggup menatap kedua mata elang mahen yang begitu menyeramkan.

"Bohong pa, Clarissa bohong,tadi raya liat Clarissa masuk kedalam mobil seseorang"seketika ketiga orang yang berada diruang tamu langsung mengalihkan perhatian pada seorang gadis yang menuruni tangga.

      Raya nindiatami adijaya  anak tiri mahen.seseorang yang menggantikan kasih sayang mahen.Raya memiliki umur yang lebih tua 1 tahun setengah dari Clarissa.

"Dasar murahan!apa benar Clarissa"dengan apa yang dikatakan raya membuat mahen semakin murka.

  "M-maa-"belum selesai Clarissa menyelesaikan perkataannya mahen lebih duluan memberikan pukulan keras di pipi Clarissa.

Bugh!

"Ikut saya anak sialan"mahen menarik Clarissa dengan kuat hingga Clarissa hampir saja terjatuh.

  "Tolongin Clarissa mah.apalagi yang akan papa lakukan pada Clarissa"ucap Clarissa membatin sambil tak tahan lagi menahan air matanya yang akan keluar.

  Dugh!

Mahen mendorong tubuh Clarissa kuat hingga terjatuh dilantai.

"Dasar anak kurang ajar"kini mahen benar-benar murka.

  "M-maafin Clarissa pah"lagi dan lagi hanya kata itu yang dapat Clarissa ucapkan.

  "Sebenarnya apa yang kau inginkan anak sialan,saya sudah capek menghadapi sikap kamu,saya malu mempunyai anak seperti kamu!"perkataan mahen dapat membuat luka di hati Clarissa semakin besar.

"Dasar tidak tau diri"sebelum berlalu keluar mahen kembali memberikan tendangan pada wajah Clarissa.

Bugh!

Yang hanya bisa dilakukan Clarissa hanya menangis menatap punggung mahen yang menjauh, setelah itu hilang di balik pintu yang dibanting sangat keras.

Brak!

Clarissa berjalan kearah pintu untuk mengunci pintu kamar nya, setelah itu ia berlalu pergi menuju kamar mandi.

    Ia menyalakan shower untuk menutupi suara Isak tangisnya.

  "Kemana papa yang dulu?kemana papa yang Clarissa kenal?"ucap Clarissa di selaIsak tangisnya.sebelum semuanya menjadi gelap.

 
*****
   

   Disaat terbangun yang dapat dirasakan Clarissa adalah lantai yang dingin dan air dari shower terus membasahi tubuhnya.

Clarissa segera bangkit mematikan shower dan keluar mengganti bajunya.setelah itu ia segera menuju ranjang untuk beristirahat karena dia merasakan kepalanya yang berdenyut.

Clarissa tak langsung tertidur melainkan melamun sambil menatap langit kamarnya.ia mengingat keharmonisan keluarganya Beberapa tahun lalu.

Seketika senyum hambar terbit dibibir Clarissa"sekarang ayah udah berubah ya.udah gak kayak dulu lagi".

Clarissa kembali memejamkan matanya karena merasakan hari ini terlalu melelahkan.

  hai guys giman ceritanya?
next part aku panjangin
deh chapter nya oke.

thans for reading ❤️

see you.

KelabuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang