5

13 2 0
                                    

Kinara juga di buat heran saat keduanya makin getol saling memukul satu dan lain.

Mereka berdua seakan memiliki masing-masing dendam yang tak pernah selesai.

"Berhenti kalian berdua" lerai Jeremi yang entah muncul dari mana.

" Kalian kenapa adu jotos sih? Oi?" Lerai Jeremi makin membuat keduanya makin saling memukul.

" Gue gak suka lo buat adik gue jadi babu Lo!" Teriak Angga membuat semua yang ada disana menaruh perhatian padanya.

"ngapai Lo ikut campur urusan gue?, ingat ini bukan urusan Lo..." Kalvin segera menarik tangan Kinara berjalan meninggalkan area itu.

Semua orang yang menatap kesana makin dibuat penasaran dengan hubungan keduanya.

Angga? Oh tidak dia bahkan sudah lelah harus memperingatkan Kinara yang makin keras kepala setelah menerima tawaran perjanjian mantan sahabatnya itu. Angga tak bisa lagi harus begini dengan Kinara yang makin keras kepala.

"Kalvin. Lo udah keterlaluan!" Ujar Jeremi tiba-tiba tanpa takut lagi dengan Kalvin.

"Diam Lo!" Jeremi diam tapi dia melanjutkan acara marahnya kepada Kalvin.

"Gue gak bakalan diam, sebelum Lo jelasin kenapa Lo sampe bisa jadi gini!"

"Bukan urusan Lo, ini urusan gue!"

Damn

Bagaimana dia bisa membuat Kalvin resah sedangkan emosinya selalu tak bisa di kontrol.

"Mana perempuan sialan itu. Panggillin..."

Jeremi tak bisa membantah apapun kali ini karena sudah tahu dengan emosi Kalvin yang selalu tak terkontrol itu.

"Bentar gue cari kin.."

"Kinara disini kak, kakak mau..."

Plak.

Tamparan itu sukses membuat Kinara meluruhkan air mata dirinya tak menyangka seorang Kalvin yang bermulut pedas juga memiliki sifat kasar seperti ini.

"Kalvin! Lo.."

"Diam Lo Jeremi, jangan ikut campur urusan gue dengan perempuan sialan ini!" Tekan Kalvin membuat Kinara maupun Jeremi diam seketika.

"Hapus air mata buaya Lo itu, Lo kan yang ngadu ke kakak Lo kalau Lo punya kerja sama dengan gue?" Teriak Kalvin di depan wajah Kinara dengan meremas dagu Kinara dengan tangan kanannya.

"Ara..."

"JAWAB!"

Kinara diam karena takut hingga tak sengaja memukul lengan Kalvin dengan keras, itu bukan sengaja tapi karena ingin menangkis tangan Kalvin yang akan menamparnya lagi. Tapi itu sukses memprovokasi Kalvin, Kalvin memukul bahu Kinara dengan keras.

Kinara terduduk di lantai. Jeremi ingin membantu tapi melihat Kalvin yang menatapnya dengan bengis membuat Jeremi hanya bisa diam di tempat menahan diri untuk tidak membantu Kinara.

"Jangan berani Lo sentuh gue lagi kalo gak mau nasib lo lebih parah dari ini!" Kata Kalvin penuh penekanan.

Kinara diam sambil menahan sakit di bahunya yang terasa sudah memar.

Jeremi tak bisa berbuat apa-apa kalau Kalvin sudah menumpahkan emosinya seperti ini. Memang dari dulu Kalvin tak bisa mengontrol egonya yang tinggi dan selalu saja membuat siapa saja terluka bahkan lebih parah dari ini jika sudah terlewat batas menurut Kalvin.

" Kamu sebaiknya pergi dari hadapan Kalvin dulu ra. Takutnya Kalvin makin menjadi-jadi." Ujar Jeremy sembari membantu Kinara berdiri.

"Kak Kalvin..."

KALVIN & KINARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang