⚠️CERITA INI HANYA FIKSI⚠️
Mohon untuk tidak dibawa ke real life!
Semua foto / video editan disini dibuat untuk menggambarkan isi cerita, jika ada editan yang dirasa kurang pantas silahkan komen / dm langsung ke saya, Terimakasih.
**********
Hai, terimakasih sudah mampir..
Selamat membaca..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Pagi maa.. pa.." Sapa Chika
"Pagi sayang.." Jawab Gavin dan Shandra
"Kok masih sepi?"
"Iya adik adik kamu masih tidur kayaknya"
"Kamu ada kelas pagi?"
"Iya nih maa padahal masih ngantuk"
"Semalem kamu begadang ya?"
"Eh ngga kok maa"
"Hmm... pasti keasyikan nonton yaa"
"Hehe dikit maa"
"Yaudah sarapan dulu jangan sampe telat"
"Iyaa maa"
"Chik, hari ini kamu berangkatnya bareng papa aja sekalian lewat juga" Sahut Gavin
"Eh gapapa pah nanti aku dianterin sama pak agus aja"
"Pak agus lagi ke bengkel sayang.." Ujar Shandra
"Tuh udah kamu gaada alasan lagi buat nolak ajakan papa"
"Hm yaudah iya pah"
"Kamu masih canggung sama papa?"
"Hm? ngga kok pah"
"Maaf ya sayang"
"Hah? kok maaf pah?"
"Papa udah pernah gagal jadi papa yang baik buat kamu, jadi izinin papa buat nebus itu semua. Maaf ya dulu kamu harus tumbuh tanpa sosok ayah disamping kamu, tapi sekarang papa janji bakalan selalu ada buat kamu. Jadi kalo kamu butuh apa apa atau mau cerita apapun jangan sungkan buat ngomong sama papa ya chik.."
"Hmm papa hiks.. hiks .." Chika yang mendengar perkataan Gavin barusan pun malah menangis. Memang jika mengingat masa kecilnya, ia sering kali merasa iri pada teman temannya yang diantar jemput oleh ayahnya, bahkan tak jarang Chika mendapat ejekan karena tak mempunyai ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENZIE GIBRANIO [END]
Teen FictionCerita ini hanya fiksi. Mohon untuk tidak dibawa ke real life.