part 29

4.7K 734 59
                                    




dua minggu berlalu sejak kejadian di uks itu,chika tidak pernah berjumpa dengan ara lagi,karna ara sudah kembali bekerja dirumah sakit dan tidak ada lagi urusan dikampus chika

malam ini seperti biasanya chika duduk dibalkon kamarnya melamun sambil menatap langit malam yang sangat terang dengan banyaknya bintang yang menghiasi sekitarnya,dia menatap nanar lengan tangannya yang baru saja dia lukai

"bulan...apakah chika tidak berhak bahagia?"tanyanya menatap bulan sendu"apakah kesalahan dan sikap buruk chika dulu harus dibalas dengan rasa sakit seperti ini?"

"chika lelah...chika capek...chika ingin nyerah saja rasanya,tidak bisakah tuhan kembalikan ara dan membuat orang disekitar chika menyayangi chika dan menerima chika kembali lagi"

dia menangis terisak meratapi nasib yang sangat menyakiti hati dan merubah semua yang ada dalam hidupnya,kedua orang tuanya pun masih acuh kepadanya

tiada lagi tempat untuk chika mengadu keluh kesahnya sekarang

chika tak ingin meminta apapun itu,dia hanya ingin semua orang menyanyangi dan menerimanya kembali seperti dulu,mengapa takdir mempermainkannya begini,dia rela meninggalkan orang yang tulus mencintainya demi orang yang dicintainya tapi...dengan teganya orang itu menyakiti dan meninggalkannya sungguh tidak adil bukan!chika harap aran mendapatkan karma setimpal yang sama sepertinya ditinggalkan oleh semua orang yang disayanginya

chika sudah bertekat untuk membuat ara kembali kepadanya,dia akan berusaha mati-matiian nantinya agar mendapatkan aranya kembali,ara miliknya dan akan tetap menjadi miliknya,dia tidak bisa terus-terusan meratapi nasibnya yang sangat menyedihkan sekali,semoga takdir kali ini berpihak padanya

"chika cuma mau ara kembali lagi pada chika,chika janji tidak akan menyakiti dia lagi"

hari ini bukanlah akhir dari segala perjuangan,ini adalah awal perjuangan untuk sesuatu hal yang lebih besar

***

berbeda dengan chika yang sedang meratapi nasib malangnya,ara dan fiony sedang berada dipasar malam yang lumayan cukup ramai pengunjungnya,tiada angin tiada hujan fiony mengajak ara kepasar malam dan ara hanya mengiyakan saja karna ara pun merasa bosan jika dirumah terus

hubungan keduanya terbilang sudah sangat dekat tak jarang mereka menghabiskan waktu berdua jika sama-sama senggang seperti malam ini

"mau main apa lagi fio?"tanya ara,mereka baru saja keluar dari rumah hantu

"udah ah kak fio capek.. mau beli es cream aja habis itu duduk"cemberut fiony suara hampir habis karna berteriak sedari tadi

ara yang melihat wajah menggemaskan fiony tanpa sadar tersenyum dia mengacak gemas rambut gadis itu

"kamu tunggu disini aja biar kak ara beliin es creamnya"suruh ara langsung pergi untuk membelikan perempuan itu es cream

kira-kira kak ara ada perasaan lebih gak ya sama fio?batin fiony

hubungan kedua yang terbilang lumayan akrab ini membuat fiony jadi penasaran apakah ara ada perasaan lebih terhadapnya seperti dia yang memiliki perasaan lebih kepada ara,hingga tak lama lamunannya buyar karna ara kembali dengan dua es cream yang digenggamnya

"nih fi es creamnya"ara tersenyum dan mengangguk setelah fiony mengucapkan terima kasih padanya

"kak ara.."panggil fiony ditengah kegiatannya yang sedang menjilat es creamnya,ara menoleh padanya dengan alis kanan yang terangkat

"kenapa?hm?"

sebelum memberanikan diri untuk bertanya fiony memejamkan matanya sebentar dan manarik nafas dalam"kak ara anggap fio selama ini apa?"tanyanya menatap lekat wajah tampan ara yang juga tengah menatap lembut ke arahnya dia slalu suka dengan tatapan itu

tebakan ara benar dirinya sadar bahwa fiony menyimpan perasaan padanya walaupun gadis itu tidak memyatakannya secara langsung namun semua sikap yang ditunjukkan fiony kepadanya sudah membuatnya yakin bahwa fiony mempunyai perasaan lebih padanya

"aku udah anggap kamu dari dulu sebagai adik aku sendiri fio.."

deg!!

bagai dihantam batu besar hati fiony terasa sakit dan nyeri mendengar kalimat yang keluar dari mulut ara sangat berbeda jauh dengan apa yang dirinya harapkan

"cuma adik?ga lebih?"dirinya berusaha mati-matiian menahan air matanya agar tidak jatuh saat ini juga

"enggak fio,aku tau kalo kamu suka kan sama aku?maaf bukannya aku mau nyakitin dan permainin kamu selama ini"

"mau dipaksa pun hati aku ga bakalan bisa mencintai kamu..aku sayang sama kamu sekedar rasa sayang adik dan kakak aja ga lebih"sambungnya mengelus lembut pipi cubby fiony yang masih menatapnya

"kalau kak ara enggak ada perasaan lebih sama fio kenapa kak ara seakan ngasih harapan lebih ke fio kak hiks"akhirnya air matanya itu jatuh karna dia tidak sanggup lagi untuk menahannya

"kak ara terima semua perlakuan dan ngelakuin sesuatu yang baik untuk fio karna emang gada unsur mau ngasih kamu harapan lebih fi,itu hanya perlakuan sayang karna kamu adik kak ara"ucapnya lembut berusaha untuk tidak menyakiti hati fiony,namun ara salah...hati fiony sudah sakit sejak ara mengatakan bahwa dia cuma menganggab fiony sekedar adiknya saja

melihat fiony menagis dengan bahu yang bergetar membuat ara buru-buru memeluk erat tubuhnya"maafin kakak ya fio,kakak gada niatan buat nyakitin hati kamu kok,kakak ga mungkin bohongi kamu dengan bilang kalo kakak juga memiliki perasaan lebih ke kamu"

"kamu gamau kan kalo kakak bohongin kamu?"fiony menggeleng didalam pelukan ara,dia terisak lirih dicekuk leher ara.sakit sekali rasanya ditolak mentah-mentah seperti ini

"kenapa kak ara ga bisa cinta sama fio kayak fio yang dengan bodohnya mencintai kakak?"tanya fiony perempuan itu sudah tidak lagi mengangis karna menurutnya tidak ada gunanya menangisi seseorang yang tidak layak untuk ditangisi

"perasaan cinta itu ga bisa dipaksa fio,kedekatan kita yang beberapa hari lalu ga bisa buat kak ara cinta sama fio"ucapnya merapikan anakan rambut fiony yang sedikit berantakan

"kakak tau gak kalau fio itu udah cinta sama kakak waktu kakak nolongin fio malam itu"

"itu bukan perasaan cinta fio tapi perasaan kagum,kakak harap setelah ini kita berdua masih dekat kayak dulu ya,kamu tau?kak ara sayang...banget sama kamu"ucap ara tulus membuat hati fiony menghangat,walaupun tadi dirinya sedikit sakit tapi sekarang dirinya sadar bahwa perasaan tidak bisa dipaksa

"perasaan sayang antara adik kakak doang kan?"sambung fiony cepat membuat keduanya terkekeh

"kamu bebas kok mau lakuin apapun ke kakak,mau minta ditemanin kemana-mana boleh,manja-manja juga boleh karna sekarang kak ara adalah kak kamu"ujar ara lembut karna dirinya ingin fiony bersikap layaknya sebagaimana adik dan kakak

dia tidak mempunyai adik dirumahnya jadi semenjak kedekatan dirinya dan juga fiony dan fiony yang slalu bersikap menggemaskan dihadapannya membuatnya bisa merasakan betapa menyenangkannya mempunyai seorang adik

cup!!

"iya kakak,sekarang fio adalah adik kakak dan kakak adalah abang fio,gitu kan??"ucapnya setelah mengecup singkat pipi ara,ara tersenyum hangat dengan tangan yang mengelus lembut kepala adik kecilnya

"boleh fio tanya satu hal lagi?"tanya fio yang diangguki lagi oleh ara

"kenapa kak ara ga bisa cinta sama fio?"tanyanya membuat ara terdiam beberapa detik kemudian tersenyum manis,dia menarik kembali tubuh fiony kedalam dekapannya sebelum membisikkan sesuatu ditelinga gadis itu

karna semua rasa cinta yang ada dihati kakak udah diambil alih oleh yessica tamara!





~tbc

THE TWINS (chikara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang