part 51

3.5K 528 45
                                    





mendengar penuturan terkahir shani jantung chika berdagub kencang, perasaan bersalah makin bersarang didalam hatinya

"hah! ara sakit bun?"tanya chika terkejut bukan main

"....."shani akhirnya menceritakan semuanya dari anaknya yang datang tiba-tiba sampai akhirnya

"yaudah kalo gitu chika kekamar dulu ya bun"setelah mendapatkan persetujuan dari shani chika langsung berjalan menuju kamar suaminya yang berada dilantai paling atas

sesampainya didalam ketika chika melewati ruang tamu tak sengaja dirinya berpas-pasan dengan aran yang ingin ke dapur mereka bertatapan mata selama beberapa detik hingga tak lama chika sadar dan memutuskan pandangan mereka

"kok kamu bisa ada disini chik?"tanya aran setelah sadar dari lamunannya

"aku mau susul suami aku yang tiba-tiba kabur kesini"ujar chika terkekeh kecil megatakan ucapan itu

"astaga emang bocil banget anaknya,mending sama aku aja chik"ujar aran memelankan kalimat akhirnya

"hah? kamu bilang apa tadi?"tanya chika karna tak dengar apa yang diucapkan aran

"ha-h enggak kok aku gak bilang apa-apa"gelegapan aran membuat chika terkekeh gemas melihat wajah panik sang mantan kekasih?

"yaudah kalo gitu aku susul ara dulu ya takut nanti bangun dan ngerengek cari aku"pamit chika kepada aran yang menatap rindu padanya

"ooh iya chika silahkan"ucap aran tersenyum sangat manis membuat chika ngelag beberapa detik

"senyum itu masih sama seperti dulu...tetap manis dan menghangatkan"

tak ingin dalam situasi nyaman berlama-lama chika akhirnya berlalu dengan cepat menuju kamar suaminya,tanpa chika sadari ada seseorang yang mendengar dan melihat intraksi mereka berdua

"semoga kejadian seperti dulu tidak terulang kembali"




ceklek!

senyum manis terpancar diwajah cantik chika ketika melihat wajah polos suaminya yang tengah tertidur dengan lelap diatas ranjang dengan selimut tebal yang menutup seluruh badannya

"panas banget badannya"gumam chika setelah meletakkan tangannya pada dahi ara

dielusnya sayang wajah suaminya yang tampak sedikit pucat itu namun tetap tampan jika dipandangan

cup!

"maaf karna udah kasar dan bentak kamu...gak seharunya aku bersikap seperti kemarin sama kamu"lirih chika mengecup lama kening suaminya dan merintihkan air matanya mengingat kejadian kemarin ketika dia mendorong dan membentak ara yang tidak salah apa-apa karna mood dirinya yang kurang baik

"eeugghhh"

ara mengeliat dari tidurnya ketika merasakan setetes air yang mengenai pipinya,dia mengerutkan dahinya ketika pendengarannya menangkap suara seseorang yang terisak disampingnya,ara masih memejamkan matanya kuat karna takut bahwa itu adalah mbak kunti

"maaf hikss...aku slalu nyakitin kamu hiks..."ketika mendengar suara yang sangat familiar baru ara memberanikan dirinya membuka mata

"chikaa"panggil ada dengan suara seraknya chika yang tadinya menunduk seketika mendongak ketika mendengar suaminya memanggilnya

"sayang.... hikss huaa!!"tangis chika langsung pecah ketika sudah masuk ke dalam dekapan ara

"kamu kok nangis? kamu kenapa?"

"hikss... maafin aku sayang hikss gak seharusnya aku bersikap kayak kemarin hiks...maafin aku pasti kamu sakit sekarang karna aku kan?"sesegukan chika

ara yang mendengar itu menghela nafas panjang sebelum membalas erat pelukan istrinya,sebenarnya ara masih saja tersinggung dengan sikap chika kemarin namum dia tak ingin membuat chika sedih dan kepikiran mengingat kondisi istrinya yang tengah mengandung anaknya

THE TWINS (chikara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang