Chapter 6

1.3K 144 1
                                    

Kemalangan yang menimpa keluarga Lu datang silih berganti, dan semua itu di ketahui mempunyai dalang utama, Lu Shen. Seandainya Lu Jia memperlakukan Lu Heng dengan setara, dendam saat ini tidak akan begitu mengerikan. Di tambah kehadiran Gu Yansheng dan Ji Guozhen di belakangnya, membuat Lu Jia kesulitan keluar dari rawa berlumpur.

Lu Shen di tuduh melakukan beberapa kecurangan proyek, penggelapan dana, juga pencucian uang sampai membunuh salah satu pesaing demi proyek, membuat beban di pundaknya semakin berat. Dia secara sadar memahami situasi ini adalah buah hasil perbuatan di masa lalu. Tetapi dia masih memilih untuk menghindar. Berulang kali meminta bantuan Lu Ying mengeluarkannya, sedangkan pria tua itu sendiri sudah cukup kewalahan dengan masalah di pihaknya sendiri. Operasi Ning Suoling gagal, wanita itu koma dan menjadi mayat hidup yang terbaring tanpa harapan diatas ranjang pasien, vegetatif. Kejatuhan itu, jauh lebih buruk dari yang dia perkirakan.

Kini putranya terjarat dengan banyak masalah di belakang, membuat kepalanya hampir meledak oleh kemarahan, menggila. Dia di masa lalu belum pernah mengharapkan situasi akan berkembang seperti ini. Satu-satunya harapan terletak pada putra keduanya, Lu Heng. Yah, dia harus meminta bantuan Lu Heng!

Lu Heng masih melakukan konseling mandiri di vila Gu, mengundang seorang dokter ternama untuk membantunya pulih. Keributan datang dari pintu depan, dimana seseorang mengabarkan kedatangan ayahnya. "Ayahku datang? Apa yang dia inginkan?" Pertanyaan retorik.

"Katakan untuk masuk." Di rumah ini, Lu Heng tidak pernah berpikir untuk mendominasi, tapi tiga lainnya memaksa untuk tegas. Dan dia berhasil melakukannya. Di permukaan dia terlihat tenang dan lembut, hanya Tuhan yang tahu betapa buruknya seseorang yang menyimpan sebuah dendam, mengerikan.

"Lu Heng, Lu Heng, kumohon bantu ayahmu ini. Kakakmu, kamu tahu dia tidak bersalah, juga ibumu, apakah kamu tega melakukan ini pada kami. Bagaimanapun kita adalah keluarga. Ayo, bantu ayah kali ini, oke." Dia berlutut langsung di hadapan Lu Heng, memohon dengan serius. Jika bukan untuk bantuan, tak sudi dia berlutut, merendah.

Tawa rendah menggema di seluruh ruangan, jelas bagi Lu Ying. Dia mendongak untuk melirik ekspresi mengerikan di wajah putra kedua. "Ayah, kamu sungguh-sungguh berpikir gege tidak bersalah?" Dia mendekat, berjongkok, dan berbisik tepat di sebelah Lu Ying.

"Tidakkah kamu bertanya-tanya apa yang terjadi padaku tiga bulan yang lalu? Aku pergi ke Kanada, bukan untuk berlibur, kamu tahu itu! Putramu itu melukai tanganku, satu-satunya impian yang tersisa dari hidupku hampir lenyap karena dia! Lu Shen ini, Lu Shen itu, ayah! Tidakkah kamu berpikir aku juga putramu? Tapi mengapa kamu memperlakukan kami berbeda, kamu memberikan segalanya untuk gege, sedangkan aku?! Ayah! Aku menderita! Aku terbakar oleh api kecemburuan! Tidakkah kamu tahu itu?" Lu Heng memekik, mengejutkan seluruh pelayan yang ada di sekitar mereka. Kepala pelayan memanggil Tuan Muda agar cepat kembali, begitu pula pasangan tua Gu yang sedang berkunjung ke Ji Jia.

"Ayah... Aku hanya mengharapkan sedikit perhatian, tidak bisakah kalian memberikannya padaku, hanya sedikit.. Tapi kalian hampir saja menghancurkan masa depanku. Dalam hidup ini, mungkin satu-satunya keberuntungan yang kalian bawa padaku adalah pria itu. Aku sangat beruntung kalian menjadikanku dan dia sebagai pasangan. Jika saja itu orang lain, aku pasti akan lebih menderita, tapi terima kasih untuk itu, aku bahagia bersamanya. Hidupku hanyalah api penyucian bagi kalian, tapi mereka tidak, mereka mencintaiku, merawatku dan menjadikan ku keluarga mereka, tidak ada status, hanya kasih sayang murni yang selalu aku dambakan. Terima kasih, sekarang aku mendapatkan semua yang aku inginkan."

"Sedangkan kalian! Kalian harus merasakan apa yang pernah aku rasakan, ratusan kali lipat." Lu Heng tersenyum kejam, "kamu bertanya apa aku tega melakukan ini, yah, itu benar. Aku melakukannya, aku menjebak Lu Shen, menghancurkan Lu Jia, kebanggaan mu, aku akan merampas semua kebahagiaan yang pernah kalian miliki!"

Married The Enemy : [END] Here's I'm the Luckiest PersonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang