19. MKL

12 1 0
                                    

Setiap chapter
Adalah Clue

_____

Nala menatap Ifan dengan wajah penuh intimidasi. Ia ingin meminta kejelasan terkait Indah yang tiba-tiba koma. Bagaimana bisa terjadi begitu saja dalam 1 malam?

"Gue benar-benar enggak tau," jelas Ifan. Ia sudah mengatakan kalimat itu berulang kali pada Nala.

Nala memegang kepalanya yang berkedut hebat. Tidak pernah ada peristiwa aneh yang membuatnya hingga pusing seperti sekarang ini. Apalagi sekarang kedua temannya koma dalam waktu yang cukup dekat. Jika ia menghentikan pencarian ini apa teman-temannya akan kembali lagi?

"Udah, mending pulang dulu. Nanti kita pikirin jalan keluar dari semua masalah ini." Reza terlihat lelah.

Ia mengajak Nala pulang. Sementara Indah dijaga oleh Ifan dan Vhita. Mereka melewati ruang rawat Prilly. Ada Angga dan Anggi yang menjaganya. Nala hanya berdoa agar kedua temannya baik-baik saja. Terlebih lagi semua bermula dari pencarian menyebalkan ini.

"Han—" ucapnya terputus.

Handra sama sekali tidak ingin menyapanya bahkan melihat wajahnya. Perempuan itu hanya berlalu memasuki kamar rawat Prilly tanpa mengucapkan sepatah kata pun pada Nala.

"Udah, enggak usah. Ayo, pulang. Kita bahas semua ini nanti sama Ifan," jelas Reza jengah.

Reza tahu Nala pasti merasa bersalah karena menganggap semua yang terjadi adalah perbuatannya. Ia segera menarik Nala pergi, mengantar perempuan itu ke kost-nya.

"Makasih, Za."

Reza pergi setelah mengantarnya. Pikiran Nala saat ini sangat kacau. Ia tidak bisa memikirkan apa lagi yang akan terjadi kedepannya.

Bugh

Seseorang menabraknya dengan keras hingga membuat badannya terhuyung ke belakang dengan siku yang mendarat duluan pada tembok. Orang yang menabraknya berlari dengan kencang seperti tidak terjadi sesuatu. Nala pun tidak dapat melihat wajahnya karena hoodie dengan tudung hitam menutupinya.

"Berhenti lo!" teriak Nala berusaha berdiri.

Ia mencoba mengejarnya, tapi orang itu hilang di balik pagar tembok kost-nya. Sangat cepat, pikir Nala. Ia yakin orang itu dengan sengaja menabraknya saat akan sampai di kamar kost-nya. Jika tidak, pasti manusia itu setidaknya akan minta maaf karena menabraknya.

'Aneh!'

Tangannya memutar knop pintu, rasanya seperti sudah beberapa hari ia meninggalkan kamar itu. Atensinya mengarah pada buku 'Diary Kill' yang sudah lama ia dapatkan, tapi tidak pernah sekali pun ia buka. Kuncinya, di mana?

Pertanyaan itu terlintas di otaknya. Berdebu. Saat mengambilnya buku itu berdebu. Padahal ia hanya meninggalkan kamarnya semalaman bukan setahun. Nala menyalakan lampu, beberapa sudut kamarnya dipenuhi dengan sarang laba-laba. Dahinya mengernyit bingung dengan apa yang dilihatnya.

"Gue enggak pergi satu tahun lho," ucapnya pada diri sendiri.

Nala mulai merapikan kamarnya, membersihkan semua debu dan sarang laba-laba, toilet, dapur dan semua sudut di kamarnya. Setelahnya Nala mengambil wudhu.

.

Langkah kakinya bergerak dengan cepat, ia berlari ringan. Ifan bilang ada sesuatu yang sangat penting hingga mereka berdua harus ke kampus sepagi ini. Padahal, Nala masih harus mengumpulkan tenaganya karena kejadian kemarin. Sedang Reza terus mendumel dalam hati karena kelakuan kakaknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Misteri Kampus Lama (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang