10. MKL

125 47 176
                                    

°°°•°°°

10. Pencarian Yang Panjang


"Kampus? Gak salah?"

"Berjanda pasti nih," ujar James terkekeh

"Bercanda woi!" Vhita sedikit berteriak. Membuat mereka melotot geram kepada Vhita.

"Pisss damai," ucap Vhita menyengir dengan jari telunjuk dan jari tengah yang terangkat.

"Udah! malah bercanda kalian," ucap Ifan sambil mengamati bagian dalam kampus. Gelap.

"Kita bagi tugas yah?" saran Ifan dibalas anggukan mereka, "Gue, Prilly sama Handra ke arah utara, kalian berempat kearah selatan. Oya, satu lagi kalian gak boleh pisah bahkan 1 meter sekalipun. Gue gak jamin tempat ini bakalan aman malam-malam," sambungnya menjelaskan.

"Yaudah, gegas! Udah mau jam dua belas malam nih!" ujar Handra menyalakan senternya begitu pun yang lain.

Mereka menyebar seperti yang di jelaskan Ifan tadi. Suasana malam di dalam kampus lumayan cukup mencekam. Bahkan, angin yang berhembus mengajak kita untuk berlari saja meninggalkan tempat itu dan... Jangan kembali lagi!

.

"Nala ... Nal ... Bangun plis," lirih Reza membangunkan Nala.

Mereka sedang berada di dalam hutan. Entah bagaimana mereka bisa berada di tempat itu.

Terakhir kali yang ia ingat adalah berada di kampus dan seseorang memukul kepalanya dengan balok kayu.

"Sial! Siapa yang mukul gue sih?" tanyanya pada diri sendiri. Ia memegang kepalanya yang masih sakit.

"Nih, juga hutan dimana lagi?" Heran Reza ia melihat sekeliling yang ia dapat hanya gelap gulita.

Hp sialan!

Bahkan di saat seperti ini malah mati. Padahal, sebelum ke kampus ia sudah mengisinya dengan full.

"Nala! Bangun!" teriak Reza.

Namun, gadis itu masih tertidur dalam artian pingsan.

"Mama akan jaga kamu sayang. Jangan tinggalin mama hiks..."

"Kamu sayang kan sama mama?"

Suara siapa itu? Batin Nala. Bukan suara Mamanya. Tempat itu terlihat sangat besar. Ini dimana?

"Mati saja kamu anak sialan!"

Deg!

Nala mulai merasa was was. Jantungnya mulai tak karuan.

"Jangan pergi!"

"Nala..." Terdengar suara laki-laki yang memanggilnya.

"Sini sayang sama mama."

"Siapa di sana?" tanya Nala melihat sekeliling. Hanya ada ruang kosong berwarna putih. Suara laki-laki dan seorang wanita. Tapi, di mana sosok mereka?

"Nala."

"Keluar lo!" teriak Nala menggelegar namun sedetik kemudian suaranya hilang di telan massa.

"Jangan pergi!"

"Nala! Bangun!"

"Bangun?" tanya Nala pada diri sendiri. Sejenak ia heran akan situasi sekarang.

Misteri Kampus Lama (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang