1

1.4K 61 2
                                    

SETELAH ACARA PERNIKAHAN

Setelah acara pernikahan selesai sesuai kesepakatan mereka berdua kembali ke rumah yang sudah orang tua mereka siapkan, sesampainya di rumah yang lebih pantas untuk di sebut mansion ini semua furniture sudah tersusun rapi, mereka berdua langsung pergi ke kamar untuk bersih-bersih.

"Kha mau disiapin air hangat?" Tanya caca alias Neysha kepada Rakha. Dan hanya dibalas anggukan oleh Rakha. Setelah air sudah siap, Rakha terlihat kesusahan karena memang dirumahnya dulu ia selalu dibantu oleh asistennya.

Caca yang peka akan hal itu akhirnya membuka suara, "mau dibantuin?". Dan lagi" hanya dibalas dengan anggukkan oleh Rakha, sebenarnya caca udah lumayan terbiasa dengan sikap dingin Rakha. Setelah selesai mandi caca juga membantu Rakha untuk memakai baju, fyi aja dulu di rumahnya dari bangun tidur sampe tidur lagi Rakha selalu dibantu oleh asistennya karena ia memang tidak mampu melakukannya sendiri.

Setelah selesai membantu sang suami, sekarang giliran caca untuk mandi, sama dengan wanita lain, caca mandi aga lama karena ia harus memakai skincarenya terlebih dahulu sebelum tidur. Saat caca keluar dari kamar mandi ia melihat Rakha sedang mengetik sesuatu di laptopnya, "sya sini." Panggil Rakha, caca pun menghampiri Rakha.

"Baca." Suruh Rakha

RULES
1. Tidak boleh ikut campur masalah pribadi
2. Harus tetap melakukan kewajiban suami dan istri
3. Membantu pihak laki"
4. Pihak perempuan juga berhak untuk meminta sesuatu terhadap pihak laki"
5. Boleh memiliki pacar
6. Tidak boleh ada yang baper

"Apa nih ga setuju sama nomor 1,5,6" bantah caca. "Udah deh, ini udah malem, gaada rules rules kaya gitu, udah tidur yo" lanjut caca sambil menutup mulut Rakha karena ia tau Rakha akan lanjut mengomel. Rakha pun hanya bisa pasrah...

"Akha pernah coba pindah ke kasur tanpa di gendong?" Tanya caca

"Siapa Akha?" Tanya Rakha balik

"Ya kamu lah" dengan nada agak tinggi

"Nama saya Rakha, jang-" lanjut Rakha namun dipotong oleh caca

"Sttt udah ga usah protes, jawab pertanyaannya"

"Tidak pernah"

Mendengar itu caca langsung menurunkan kaki Rakha dari pijakan di kursi roda, lalu sedikit menarik badan Rakha, "coba pindah tapi ga digendong ya, soalnya aku ga kuat kalo gendong kamu, sini lingkarin tangan kamu ke leher aku" jelas caca, dan Rakha hanya menurutinya, "pegang yang kuat ya, 1..2..3.. happ" caca berhasil memindahkan Rakha dari kursi roda ke kasur, tanpa caca sadari Rakha sedikit menunjukkan senyumannya.

Saat caca meluruskan kaki Rakha, kaki Rakha bergetar yang bisa disebut 'leg spams', mungkin karena sedikit sakit dengan reflek Rakha memegang erat tangan caca lalu Rakha lanjut menangis, caca yang panik langsung memeluk tubuh Rakha dan menenangkannya, "sha-kit she-kha-li... ti-dak she-per-thi bi-a-sa-nya" (sakit sekali tidak seperti biasanya) ucap Rakha sesegukan dan lanjut menangis, caca yang baru ingat bahwa hari ini Rakha tidak melakukan streaching karena acara pernikahan yang sibuk. Karena Rakha tidak berhenti menangis dan itu membuat tubuhnya semakin bergetar, caca segera mematikan lampu menggunakan remot yang untungnya berada di meja sebelah Rakha berbaring, dan saat ingin pindah ke kasur sebelah Rakha, Rakha menahannya karena mengira bahwa caca akan pergi meninggalkannya, "sebentar aku mau pindah ke sebelah kamu doang" jelas caca, ia lalu berpindah tetapi tangannya masih ditahan oleh Rakha, "cup cup udah sini peluk biar tenang" Rakha awalnya menolak tetapi ia akhirnya datang ke pelukan caca karena tubuhnya sangat bergetar, mereka berdua pun tertidur sambil caca terus mengusap punggung Rakha yang masih bergetar.

Sekitar pukul 5 pagi caca terbangun karena seperti ada benda panas yang menempel di pipinya, ternyata itu adalah dahi sang suami, dengan sangat perlahan ia melepas pelukan Rakha dan mengambil termometer di laci meja sebelahnya, setelah di cek Rakha demam mencapai 38°C, lalu caca pergi ke kamar mandi untuk mengambil air hangat, dan mengompres Akha sang suami, lalu caca memutuskan untuk kembali ke kasur dan memeluk Akha sambil menunggu ia terbangun.

Sekitar pukul 06.30 Rakha terbangun karena mungkin merasa badannya tidak enak, "Akha udah bangun hm..? Badannya ga enak ya?" Tanya caca, "heem" balas Rakha lemah, "kita ke rumah sakit ya?", "tidak usah, saya tidak mau" jawab Rakha yakin, "yauda aku buatin sarapan ya terus kamu minum obat, sebentar" lanjut caca, namun saat ingin menjauh dari Rakha, Rakha menahannya dan kembali memeluk caca, "telepon Bima saja suruh belikan sarapan, saya menggigil, ingin di peluk kamu" balas Rakha dengan suara yang sangat lemah, Caca sedikit salting karena tingkah sang suami dan ia menelepon Bima (asisten Rakha) untuk membelikan mereka berdua sarapan.




Segitu dulu maaf pendek, aku udah siapin part 2 sih, besok di up ya, btw Rakha nih gengsinya bentar doang ternyataaa, maaf yaaa kalo bahasanya aga aneh, oh iya kritik dan sarannya selalu aku terimaaa☝🏻

Always with you!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang