7

906 42 4
                                    

MAAF KALO ADA TYPO OKEE
HAPPY READING SEMUAAAA

RAKHA POV

Aku terbangun karena aku merasa tidak nyaman dengan bagian bawahku, aku juga merasa ada benda berat yang menimpa bahuku, aku tau itu istriku, dengan berat hati aku membangunkannya "Sayang..."
"Caca..."
"Caca sayangggg" namun tidak ada pergerakan dari Caca, aku mulai tidak betah dan entah kenapa aku ingin menangis, aku tidak dapat menahannya lagi "HUAAAAAA.....Cacaaaaa huaaaa...."

RAKHA POV END

Aku mendengar suara tangisan yang sangat keras karena itu terdengar di sebelah telingaku, aku pun terbangun dan menyadari bahwa Rakha sedang menangis "loh loh kenapaaa sayanggg"

"Aku merasa tidak nyaman aku rasa seluruh bagian bawah hingga punggungku basah" ucap Rakha. Sebelum caca memeriksa Rakha ia terlebih dahulu memeriksa badannya yang ternyata kering, ia ternyata tidur miring dengan kepala di bahu Rakha dan kaki di ujung kasur, ia juga ingat bahwa IA TIDAK BANGUN JAM 3 BUAT GANTIIN RAKHA POPOK, ia langsung mengangkat selimut dan benar saja sudah basah dan ada pup Rakha dimana-mana, Caca tidak panik dengan itu hanya saja Rakha terus menangis sehingga Caca harus menenangkannya terlebih dahulu, "maafin Caca yaa, Caca lupaa, sekarang Akha tenang dulu, Caca bersihin yaa" ia mulai mengambil peralatan dan membukakan celana serta mengganti popoknya, setelah itu ia mengangkat Rakha pindah ke kursi roda, Rakha masih menangis sesegukan. Setelah itu Caca memanggil Bi Surti, satu satunya pelayan di rumah ini yang dipindahkan dari rumah orang tua Rakha dan juga sudah seperti orang tua ketiga mereka setelah orang tua kandung dan mertua mereka, Caca dengan tidak enak menjelaskan dan meminta tolong agar membersihkan kasur mereka, bukannya Caca tidak mau tetapi Rakha terus menangis, napasnya juga mulai memberat jadi ia harus memberinya perhatian penuh, Bi Surti tidak keberatan dengan itu toh ia sudah merawat Rakha dari bayi.

RAKHA POV

Aku merasa mulai susah bernafas dan aku memanggil nama Caca terus menerus karena ia pergi keluar kamar, akhirnya sang istri pun datang kepadanya, jujur saja aku merasa sangat tidak berguna karena tidak bisa melakukan tugasku sebagai suami dan malah menyusahkannya "Caca....aku minta maaf karna aku tidak berguna dan malah nyusahin kamu, udah badan aku yang gabisa gerak sekarang juga aku sering ngompol dan pup sampai" popokku penuh" saat ingin melanjutkan berbicara, mulutku ditahan oleh Caca.

RAKHA POV END

Betapa sakitnyaa hatiku mendengar semua ucapan Rakha itu, padahal selama ini aku tidak pernah merasa terbebani dengannya, malah aku sangat bersyukur karena di jodohkan dengannya. "Sttt Akha sayang....denger ya, Caca gapernah merasa kalo kamu itu nyusahin Caca, Caca malah bersyukur dijodohin sama kamu yang manjaaa banget sama aku, kamu itu ganteng, manis dan aku sayang dan selalu cinta kamu dengan segala keterbatasan kamu, mulai sekarang..aku gamau denger kamu ngomong kaya gitu lagi ya! Aku bakal marah kalo kamu ngerendahin diri kamu lagi, oke?"

"Hiks, iya Caca sayanggg, aku juga cinta banget sama kamu" tak lama dari itupun napasnya kembali normal.

•••

Waktu berlalu begitu cepat, sudah lewat 3 minggu semenjak Rakha memakai popok, popoknya juga sudah jarang bocor karena Caca membatasi minum dan makan Rakha, tidak kurang tetapi sangat cukup. Diawali pagi seperti pagi pagi sebelumnya, kini Caca sedang memakaikan popok Rakha setelah ia mandi. "Aduh punggung dan bagian bawahmu ruam sayang, mungkin karena keseringan tiduran dan memakai popok"

"Hemm terus bagaimana?"
"Gimana kalo kita hari ini tidak usah memakai apapun, aku akan mengoleskan salep anti ruam, namun itu harus dibiarkan kering tidak boleh lembab"
"Tapi kalo ga pake baju aku bisa masuk angin dan aku juga malu..."
"Nanti aku tutup tubuh kamu pake selimut tipis dan hari ini juga kota di kamar aja ya"
"Yauda iya aku nurut aja gimana kamu"

Sekarang mereka sedang duduk di sofa yang ada di kamar mereka yang luas sambil menonton tv, di bawah sofa terdapat ember agar saat Rakha pipis badan Rakha bisa langsung Caca majukan agar pipisnya ke ember, jujur Rakha sudah mulai mengomel karena itu sangat menjijikan tapi apa boleh buat ia tidak bisa memakai popok, dan untungnya sekarang Rakha bisa merasakan jika ia ingin BAB, itu sangat membantu Caca, di tempat duduk Rakha juga sudah diberi underpad dan ditutup oleh kain tipis nan dingin agaf jika ngompol hanya tinggal mencuci kain dan mengganti underpad.

"Caca...Akha sakit perut" mendengar itu Caca segera menggendong Rakha ke kamar mandi. Setelah selesai mereka kembali ke sofa dan melanjutkan nonton film.

"Ca...aku mau kaya gitu...walaupun lumpuh seluruh badan dan tidak bisa melakukan apapun tetapi aku juga lelaki normal yang ingin berhubungan badan....dan aku juga pengen itu" aku pun melihat ke arah yang Rakha tunjuk, dan Ya Tuhannnn










Segini dulu yaaa buat bab ini, dan di bab" selanjutnya akan ada adegan 17+ gimana pun juga ini cerita tentang pernikahan okeee, kritik dan saran aku terima tapi jangan berlebihan yaaaa, inget ini hanya FIKSI dan haluan author, makasi sebelumnya jangan lupa vote dan komen

Always with you!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang