3

1.2K 52 4
                                    

[HAPPY READING!!!]

Di rumah sakit Rakha di rawat inap karena ternyata kondisi tubuhnya sangat menurun dan... fungsi ototnya juga menurun....

Dokter menyarankan untuk Rakha mengambil metode pengobatan dengan diturunkan terlebih dahulu funsi otot Rakha sampai benar" tidak bisa melakukan aktivitas, namun menurut penjelasan dokter seiring berjalannya waktu fungsi otot itu akan naik dengan sendirinya, walaupun bukan berarti akan bisa sembuh total karena kelumpuhan Rakha ini adalah bawaan dari lahir. Caca akhirnya membicarakan hal tersebut kepada Rakha dan keluarga terlebih dahulu, mereka dan Rakha sepakat untuk mengambil metode tersebut jika memang benar itu akan bisa menaikkan fungsi otot Rakha.

Selama di rumah sakit Rakha tidak pernah mau lepas dari sang istri, ia sangat manja karena ia tau belum tentu setelah operasi ia bisa meminta istrinya untuk selalu berada bersamanya karena nanti ia tidak akan bisa berbicara karena ada selang yang akan terpasang di lehernya. "Caca sayang aku mau minta sesuatu boleh?" panggil Rakha, "hah kamu panggil aku apa?? Dan kamu pake aku????" Caca terkejut karena ini pertama kalinya Rakha memanggilnya sayang dan menggunakan kata yang tidak baku. Ternyata Rakha meminta caca untuk selama Rakha tidak bisa berbicara ia selalu ada di dekatnya, memeluknya, menciumnya, memegang tangannya, pokonya ia tidak mau jauh dari caca, tentu saja dengan sangat senang hati caca mengiyakan hal itu.

Tepat pukul 3 dini hari Rakha telah selesai di operasi, selama Rakha di operasi caca, kedua orang tua caca dan keluarga Rakha selalu menunggu di ruang yang telah disiapkan oleh rumah sakit yang memang milik keluarga Rakha. Betapa sakitnya hati caca saat melihat banyak sekali selang yang ada di tubuh Rakha, setelah dipindahkan ke ruang inap dan Rakha sudah sadar, Rakha mengeluarkan suara" aneh dan sang bunda segera memanggil dokter, sedangkan caca sedang mengambil bubur untuk suaminya makan lewat selang di apotek lantai dasar. Dokter Dika yang memang teman dekat Rakha sekaligus dokter yang menangani Rakha menjelaskan pada bunda Rakha, bahwa Rakha hanya menangis karena mungkin tidak melihat caca saat ia terbangun. "Astaga kaka...bunda kaget, sabar ya istri kamu lagi ambil makan buat kamu" ucap bunda Rakha setelah mendengar penjelasan Dika.

15 menit kemudian caca kembali ke kamar Rakha, "eh Akha udah bangun, makan dulu yuk pasti udah laper kan?" Ucap caca kepada Rakha. Oh iya caca itu sarjana kedokteran dengan gelar terbaik di univnya lho, jadi soal kesehatan suaminya, sebenernya caca paham betul. "Kamu pasti pengen ngobrol kan, besok kita bakal cobain teknologi baru buat kamu, jadi kamu tinggal gerakin ujung mata kamu buat ngetik di komputer, nanti komputer itu akan membacakan apa yang kamu ketik, biar kamu masih bisa tetep ngobrol sama aku" ucap caca sambil memasukkan makanan ke selang yang nyambung ke sistem pencernaan Rakha.

Malam ini Rakha susah sekali tidur karena mungkin tidak terbiasa dengan keadaannya, disebelahnya ada caca yang selalu memegang dan mengelus tangan Rakha, sampai pada saatnya caca kebelet ke kamar mandi sedangkan di kamar Rakha sedang tidak ada orang karena anggota keluarga yang lain sedang istirahat di rumah, "Akha belum bisa tidur??" Tanya caca, "caca ke kamar mandi sebentar boleh ga? Caca sakit perut" lanjut caca, Rakha hanya memberi izin lewat kedipan matanya.

Saat caca di kamar mandi, Rakha sepertinya merasakan hal yang tidak nyaman, setelah caca keluar dari kamar mandi ia mencium bau yang menyengat, ternyata kantung yang menampung air seni Rakha bocor, dengan cepat caca memanggi suster untuk mengganti kantung yang baru dan memanggil petugas untuk membantu membersihkan lantai, Rakha yang belum terbiasa dengan itu tentu saja panik dan mengeluarkan suara aneh, peka akan hal itu Caca langsung menenangkan Rakha, dan syukurnya Rakha bisa tenang dengan cepat.

Skip seminggu kemudian~

"Halo sayang, tebak aku ada berita bagus apa?" Tanya caca saat memasuki ruangan Rakha

"Ada berita apa, sayang?" Jawab Rakha lewat suara komputer

"Kamu udah boleh pulang yeayyyy, sekarang kita beres beres yuk" kata caca dengan sangat antusias

(Selesai beres" barang)

"Yahh sekarang udah gabisa pindah kaya waktu itu, tapi tenang aku udah latihan sama dokter Dika dari minggu kemaren" ucap caca panjang

Akhirnya caca menggendong Rakha untuk memindahkannya ke kursi roda, ia tak terlihat kesusahan saat menggendong Rakha, mereka pun pulang ke rumah mereka, namun tidak ke rumah mereka yang sebelumnya, mereka memutuskan pindah ke rumah yang lebih kecil (menurut mereka, klo menurut orang lain tetep besar) agar mereka lebih leluasa, toh mereka cuma hidup ber-2 dan beberapa pelayan.

...

Segitu dulu yaaaa, vote sama komennya jangan lupaaa oke, kritik dan saran juga selalu aku terimaa

Always with you!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang