Bagian 4

9 2 0
                                    

Malam ini keluarga Atmaja sedang berkumpul jadi satu di ruang makan. Memang bukan hal baru mengingat makan malam bersama adalah agenda wajib di akhir pekan. Selain untuk melepas penat setelah hampir seminggu bekerja, mereka juga ingin keluarga mereka tetap hangat dan harmonis. Tidak peduli bagaimana caranya, harus bisa meluangkan waktu untuk makan malam bersama. Atau Lami akan meneror mereka dengan pesan beruntun.

Seperti biasa makan malam hanya diisi keheningan, salah satu peraturan di keluarga ini adalah tidak banyak bicara ketika makan. Baru nanti di ruang keluarga, mereka akan bertukar cerita. Makan malam sudah berakhir, kaum laki - laki sudah meninggalkan meja makan. Tersisa Lami dan Keanna, Keanna membantu Lami dan Mbak Nik membawa piring kotor. Tadinya Lami sudah melarangnya namun Keanna harus tetap tahu diri.

"Sudah Mbak biar saya saja yang lanjutin, Mbak Anna ikut Ibu ke depan saja. Nanti dicariin Mas Keanu loh." Seakan sudah hafal Mbak Nik mengambil alih piring yang dipegang Keanna. Lami memang sudah ke depan lebih dulu karena mendapat panggilan darurat dari rumah sakit. Sementara Keanna sengaja berlama - lama dengan Mbak Nik. Jujur saja dirinya belum siap menjawab pertanyaan yang bisa saja menjadi boomerang untuk dirinya.

"Mbak Nik jadinya makan malam apa?"  Bukannya menjawab dirinya justru melemparkan pertanyaan. Benar - benar tipikal Keanna.

"Sama nasi goreng Mbak, tadi saya nitip sama Pak Dadang." Pak Dadang adalah keamanan di rumah Keanu. Tadinya Lami menawari Mbak Nik untuk ikut makan malam tapi katanya lidahnya tidak cocok dengan menunya. Kebetulan menu malam ini adalah Japanese food. Walaupun sudah cukup lama bekerja di sini Mbak Nik tetap tidak terbiasa dengan makanan luar yang Lami hidangkan. Keanna bisa memakluminya karena dia juga sempat merasakannya ketika awal - awal masuk ke rumah ini.

Merasa ada yang datang, Keanna menoleh ke belakang. Ada Keanu yang sedang berjalan ke arahnya, tersenyum cerah membuat lesung pipinya terlihat jelas.

"Habis ini aku juga ke depan, kenapa nyusul sih?" Tanya Keanna kalem mengingat ada Mbak Nik di sebelahnya. Mbak Nik memang sudah terbiasa melihat tingkah Keanu yang seperti ini namun tetap saja Keanna malu.

"Kamu lama." Keanna memegang lengan Mbak Nik seakan memberi isyarat bahwa mereka pamit ke depan,  yang hanya diangguki oleh Mbak Nik.

Kemudian Keanna berjalan beriringan dengan Keanu menuju ruang keluarga. Terlihat Mas Kaivan tengah memainkan iPad. Kaivan Atmaja merupakan saudara kandung Keanu Atmaja. Lulusan Cambridge University jurusan Arsitektur. Salah satu arsitek terbaik yang pernah mendapatkan penghargaan internasional dari Arcasia Architecture Awards (AAA). Sebagai orang tua Kahlil ingin salah satu putranya bisa menggantikannya kelak. Namun apa boleh buat ke dua putranya justru tidak tertarik dengan bisnis. Kalau Kaivan memilih menjadi arsitek, Keanu justru mewarisi darah sang Mama sebagai tenaga kesehatan. Keanu mengambil jurusan Kedokteran Gigi di salah satu Universitas Swasta Jakarta.

Sudahkah Keanna bilang jika keluarga ini mengagumkan? Bukan hanya dalam hal kekayaan dan jabatan. Melainkan memanusiakan manusia, buktinya mereka bisa menerima Keanna dengan baik. Padahal dirinya tidak memiliki sesuatu yang bisa dibanggakan, bahkan sangat jauh. Keanna masih mengambil cuti kuliah dan memutuskan untuk bekerja.

"Hei Na, it's so good to see you again." Sapa Mas Kaivan dengan ramah. Berlanjut meletakkan iPad di sebelahnya. Beberapa bulan terakhir Keanna memang tidak berkunjung ke rumah ini. Kalau tidak salah hitung mungkin sekitar tiga bulanan. Keanna menddudukkan dirinya di sofa seberang Mas Kaivan. Sementara Lami dan Kahlil belum juga terlihat.

"Aku juga Mas, mau nginep sini Mas?" Sepertinya Keanna salah fokus dengan penampilan Mas Kaivan malam ini. Atasan Polo hitam dipadu dengan celana pendek selutut berwarna cream. Selama ini Mas Kaivan memang tinggal sendiri di Apartemennya dengan alasan lebih dekat dengan tempatnya bekerja.

"Iya, besok mau survey tempat di sekitaran sini jadi sekalian aja."

"Keanu gak nyusahin kamu kan Na?" Tambah Mas Kaivan.

"What?" Bukan Keanna yang menjawab melainkan Keanu yang tidak terima dengan pertanyaan Mas Kaivan. Sedangkan Keanna hanya tersenyum menanggapinya.

"Kali aja lo nyusahin Anna karena sikap manja sama possessive lo itu." Mas Kaivan memajukan dagunya ke arah tangan Keanu yang sejak tadi berada tepat di atas sofa namun seakan melingkari bagian belakang lengan Keanna.

"Aman kok Mas." Balas Keanna karena tidak ingin membuat kakak beradik ini berdebat.

~~~

"Keanna! dari mana saja kamu seharian ini? baru libur sehari sudah keluyuran. Kamu tahu? banyak tetangga yang membicarakan kamu karena sering keluyuran." Marah sang Ibu yang sudah menunggunya di depan pintu.

Keanna yang baru saja memasuki rumah pun menghentikan langkahnya.

"Bu, Keanna itu jarang libur wajar kalau Keanna keluar rumah. Lagipula Keanna pergi karena ada urusan dan Ibu kenapa mendengarkan apa kata tetangga? Gak akan ada habisnya Bu." Bantah Keanna sembari berjalan menuju ke kamarnya.

Keanna menghembuskan nafas kasar dan membaringkan dirinya di kasur. Pikirnya melayang pada kata-kata ibunya.

Selama ini Keanna mencoba untuk bersabar dan mengabaikan tatapan para tetangganya. Keanna juga tidak mengerti mengapa tetangganya itu repot-repot mengurusi masalah keluarganya. Padahal selama ini dia dan keluarganya tidak pernah mengurusi mereka. Bahkan Ibunya juga jarang sekali ikut berkumpul dengan para tetangga yang sering kali bergunjing setiap kali berkumpul satu sama lain.

Keanna merebahkan dirinya di kasur, menarik nafas pelan lalu dihembuskan. Begitu sampai dirinya merasa cukup. Makan malam tadi berjalan dengan lancar, Keanna senang sekaligus cemas karena dia yakin Lami pasti sudah tahu mengenai kondisinya. Namun beliau memilih diam. Sama seperti saat dirinya sengaja membiarkan Keanu tidak tahu apa - apa tentang kehidupan Keanna sebelumnya.

To Keanu

Aku udah sampe rumah.

Pesan singkat itu selalu Keanna kirim setelah dirinya bertemu Keanu. Bukannya Keanu tidak mau mengantarnya, justru Keanna yang memintanya atau jika kepepet dirinya akan minta diturunkan sebelum sampai rumah. Ini sudah menjadi keputusan Keanna dan Keanu mencoba  mengerti. Keanna tidak pernah membawa laki - laki ke rumah. Akan menjadi rumit jika hal itu terjadi. Selain itu Keanna tidak ingin Keanu mengenal keluarganya lebih jauh. Seberapa rumit kisah hidupnya. Tidak, Keanu tidak boleh tahu.

Mau dipaksakan seperti apapun Keanu terlalu baik untuk Keanna. Bukankah Keanna sudah meyakinkan diri sendiri? Jika cepat atau lambat Keanu bukan lagi tempatnya untuk pulang.






Yeyyyy update lagi nih

Jangan lupa vote dan komen guyssss ^^

Duh, abis ini kayaknya saingan Keanu bakal muncul nih wkwk




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Day That I Met YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang