<ºº>
Setelah dari taman tadi, Vanesha kini sudah berada di kamarnya, ia tengah bersiap untuk melakukan rutinitas sebelum tidur. Untuk makan malam ia sengaja tidak makan karena sekarang moodnya sedang tidak baik.
Tok! Tok! Tok!
"Nesh, ini Abang. Boleh Abang masuk?" tanya Gerald dari luar.
"Masuk aja Abang, pintunya gak di kunci" jawab Vanesha.
Ceklek!
"Nesh, Abang mau ngomong sama kamu, sini dulu" titah Gerald saat melihat Vanesha tengah duduk di depan meja rias sambil melakukan rutinitasnya.
"Bentar, Nesha tinggal pake serum aja, Bang"
Saat sudah selesai semua Vanesha menghampiri sang Kaka dan duduk di samping Kakanya dengan melipat kedua kakinya.
"Jadi?" Tanya Vanesha.
"Abang mau kamu pindah ke Bandung ikut Abang, Nesha mau kan?" ucap Gerald too the poin.
"Papah, Gimana?"
"Papah nyusul setelah kamu kenaikan kelas nanti, Nesh. Abang gak mau disana sendirian makannya Abang ngajak kamu."
"Tapi, Papah sendirian disini nanti, Bang" ucap Vanesha melas.
"Gak, Papah gak sendirian, dia ada temen kok. Sekarang kamu siap-siap besok kita langsung pindah" setelah mengatakan itu, Gerald langsung bangkit dan keluar dari kamar Vanesha.
"Ngedadak? Ada apa sih sebenarnya?!" kesal Vanesha.
🍭🍭🍭🍭🍭
"Apa katanya? Apa Adikmu mau menetap di Bandung?" tanya Juanda pada putra sulungnya dengan nada sedikit meremehkan?
Haha, dia tau bahwa putri semata wayangnya itu tidak akan pernah mau berjauhan dari Papahnya. Ia yakin itu.
"Nesha mau besok ke Bandung sama Gerald dan Papah jangan hubungi kita lagi sebelum semuanya selesai! Gerald tidak mau Vanesha kenapa-napa" jawab Gerald dengan senyum liciknya.
"Cih, itu tidak akan lama, Son. Kamu lihat saja, baru dua hari adikmu di Bandung, ia akan langsung meminta pulang ke Jakarta!" remeh Juanda lalu ia pergi meninggalkan putranya.
"Dasar tua bangka licik!" umpat Gerald pelan.
"Papah denger lho, Son."
"Ya!" kesal Gerald, ia melangkah menuju pintu utama. Ia ingin keluar sebentar dan ingin memberi tahu seseorang.
Di tempat lain...
TIN!! TIN!!
Terdengar suara klakson motor dan juga derunya memasuki area sebuah markas, mereka yang berada di dalam markas itu langsung keluar untuk melihat siapa yang datang.
"Lho?! Kalian, kesini gak bilang-bilang dulu!" kejut salah satu dari orang yang berada di markas.
"Kejutan dong, Jem!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ATAZIO (New Version)
Teen Fiction☡Ini cerita ada unsur 🔞 dan beberapa adegan kasar lainnya ☡ HARAP BIJAK DALAM MEMBACA!!!☡ Plagiat di larang mendekat!! Cerita ini aku buat sendiri, muurni hasil pemikiran aku, karya aku tidak bersangkutan dengan siapapun! Jika ada persamaan nama to...