01.00

15 3 0
                                    

   Big Bang menghasilkan isi alam semesta yang terlihat dan pola energi yang tak terlihat yang mengisi ruang kosong di antara seluruh benda yang ada di alam semesta.

"Dia Cucu Amit Planck"

Matahari menjadi Pusat Alam semesta.

"Pantas saja dia Selalu menangin Olimpiade Fisika"

"Siapa namanya tadi? "

"Vivien Alva, dia anak akselerasi makanya jarang keliatan"

"Heliosentris! "

"What? "

Menjadi pusat perhatian itu menyenangkan.

Aku terus menyusuri lorong kelas reguler. Berjalan menuju lift khusus anak seperti ku.

Ledakan itu menjadikan matahari menjadi poros alam semesta.

"Dia cantik"

Aku tersenyum kala Lift tertutup. Dulu aku adalah planet yang hanya menginginkan ruang kosong untuk menjadikanku Poros. Geosentris.

Bumi sebagai pusat.

Semua itu ku hapus bersih saat gas nebula meracuni ku. Menjadi sorotan publik dan tidak di kucilkan.

Ting..

Lorong ini sepi, hanya ada dua kelas akselerasi dan satu perpustakaan besar, ah aku lupa ada dua kantin yang berbeda dengan kelas reguler.

Tap.. Tap.. Tap..

Tidak ada kebisingan, hanya suara lembar kertas yang terbalik pelan. Sekilas beberapa menatapku. Dengan langkah arogan ku aku berjalan ke bangku ku.

"Dua minggu lagi Ujian Fisika Kuantum"

Kudengar suara berbisik dari belakangku.

"Aku malas. Belajar susah payah tapi tidak bisa mendapatkan sempurna"

"Dia bakal jadi yang pertama"

"Ssstt"

...

"VOLTA BALIKIN BUKU GUE!! "

"KOK BASAH?!!!! LO TUH KALO UDAH DIPENJEMIN DIJAGA BEGO!! "

"GUE GAMAU TAU TULIS ULANG CATATAN GUE SERAPI GUE NULIS!! "

"Pulang sekolah mampir distro nya Gali yok! " Pascal, cowok berambut gondrong berseru.

"Baru juga bel masuk udah ngomongin Pulang aja Lo" Kata Steven seraya mengunyah diam-diam nasi bungkus yang ia beli dikantin tadi.

"Eh btw, Gal. Di Distro lo nerima karyawan baru nggak?"

"Kenapa Thom? Lo mau kerja? "

"Ada apa? "

"Tetangga gue nanya lowongan kerja paruh waktu" Gali mengangguk samar.

"Kirim aja CV nya"

"Iri gue sama si Gali. Holkay, Cakep, Pinter, Ga ada minusnya" Pascal memandang Gali kagum.

Steven tersedak. "Ada minusnya"

Pascal mengernyitkan alisnya. "Temenan sama Lo itu minusnya si Gali"

"Brengshake"

..

Special Creation, jika makhluk hidup diciptakan apa adanya oleh Tuhan. Jujur, aku iri terhadap mereka yang sempurna.

Aku iri terhadap kemampuan seseorang yang bisa tampil didepan umum tanpa memikirkan pendapat orang-orang.

Aku iri mereka mencintai diri mereka sendiri, aku iri saat aku berjalan mereka dengan gampang membicarakan ku tanpa pikir panjang.

SUNSHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang