KKN Story
"Trus gimana?" tanya Gista, raut wajahnya kentara sekali sedang frustasi.
"Masa tiap hari mandinya harus turun kebawah?" Membayangkan betapa jauhnya jarak poskonya dengan pom bensin terdekat saja Nabila sudah enggan, ini malah disuruh sehari turun 2 kali.
"Numpang ke rumah nenek gue" ucap Aryo.
"Tapi kan..." Ucapan Meta menggantung, tak enak untuk melanjutkan.
Rayan seakan mengerti maksud Meta, "Gak enak Yo kalo tiap hari kita berlima belas numpang mandi ke rumah nenek lo"
Aryo mengangguk mengerti, iya juga ya.
"Ke rumah warga?" ucap Nathan ragu, ia juga sangsi dengan usulnya.
Semua orang disana kompak menggeleng, tak nyaman dan tak enak jika menumpang ke rumah warga.
"Ya udah gak ada solusi lain" final Iqbal.
"Kalau pagi, mungkin beberapa bisa mandi ke rumah nenek Aryo, maksimal lima orang aja per hari. Sisanya, langsung turun kebawah. Buat cuci piring dan masak, sesuai yang disampaikan Dafa tadi, kita numpang air dari rumah abah"
Mereka semua mengangguk, terpaksa setuju karena sudah tidak ada solusi lain.
Kelima belas mahasiswa itu saat ini tengah duduk melingkar di tengah posko, mencari solusi untuk kelangsungan hidup kedepannya. Mereka berkumpul usai Iqbal dan Gista berbincang sebentar dengan abah Gino terkait izin menggunakan air untuk keperluan sehari-hari mereka. Untung saja masih beliau masih mau berbagi air.
"Jadwal kita aman kok, semua kegiatan kan mulai jam 9 paling pagi, jadi nanti jam 6 udah harus pada berangkat mandi. Gentian aja jangan langsung berbanyak" ucap Illen yang sedari tadi sibuk mengecek rundown kegiatan sehari-hari mereka.
"Kita sekalian briefing aja lah buat besok, biar nanti malem kita bisa prepare" ucap Iqbal. "Bisa kan len?"
Ilen mengacungkan kedua jempolnya, "Aman"
"Besok kita punya dua agenda, yang pertama di jam Sembilan ada posyandu, dan yang kedua di jam tiga sore kita ada rapat bareng bumdes"
"Jadi nanti beres posyandu jam 12, kita balik posko dulu buat istirahat sebentar sama makan siang dan sholat. Jam 2 harus udah pada beres, karena kita bakal otw ke balai desa jam setengah tiga"
"Ada yang mau ditanyain?"
Aldo mengangkat tangan, "Ya, Do, kenapa?"
"Di posyandu kita ngapain aja?" tanya Aldo membuat Rayan si emosian langsung menatap nyalang cowok di depannya itu.
"Menurut lo aja, masa mau atraksi debus?" gerutu Rayan pelan, yang kemudian mendapat pukulan dari Meta di sebelahnya.
"Julid banget lo sama Aldo"
KAMU SEDANG MEMBACA
KKN Story
Teen FictionEmpat puluh lima hari dan kisah yang tidak sengaja tercipta didalamnya. -It's Kind of KKN Story-