07. Krisis Air

155 8 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



KKN Story

Pagi ini adalah pagi pertama mereka tinggal bersama di posko. Pagi yang indah bagi sebagian orang dan kurang indah bagi sebagian lainnya.

Mereka yang terlibat dengan insiden semalam kompak bangun telat, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Illen sudah sibuk membangunkan teman-temannya yang masih nyaman dalam dekapan selimut masing-masing. Gadis berambut sedada itu berkacak pinggang dan kemudian menghela nafas, ini pada kenapa sih susah banget dibangunin?

Tak menyerah, Illen beranjak lagi ke sisi selatan dimana terdapat Rayan, Gerald, dan Alvin yang tidur satu selimut dan saling berpelukan. Baru tangannya hendak menarik selimut, matanya menangkap keberadaan karpet baru yang amat mencolok yang menjadi alas tidur ketiga temannya itu.

'Perasaan semalem bukan ini? Kenapa diganti? Malem-malem??'

"LEN, BANGUNIN ITU MEREKA BERTIGA! MALAH DILIATIN DOANG!!" teriak Meta dari arah pintu dapur.

Illen seketika terkesiap dan langsung mengalihkan fokusnya, tidak pada karpet lagi.

"IYA SABAR! INI TEMEN LO PADA KEBO SEMUA TAU!" balas Illen ikut berteriak.

"Lo pada ngobrol gak pake teriak-teriak bakal sawan kah?" gerutu Rayan yang ternyata terbangun akibat teriakan Meta diawal.

"Lo dibangunin susah banget, udah kek ga tidur semaleman aja" balas Illen.

"Ya emang" ucap Rayan pelan.

"Bangun! Siap-siap! Jam sembilan upacara pembukaan di balai desa" titah Illen selaku koorlap.

Kalau saja dirinya bukan koorlap di kelompok ini, Illen mana mau repot-repot bangunin temen-temennya yang ternyata kebo semua itu. Ntar kalau acara nya molor, kan Illen juga yang kena semprot Iqbal dan Gista.

Suasana yang tadinya tenang, langsung berubah menjadi ricuh setelah bangunnya lima orang tadi. Ada yang sibuk buru-buru sholat subuh, ada yang sibuk mengecas ponselnya, ada juga yang masih berdiam diri mengumpulkan nyawa.

Rayan dan Gerald dulu-duluan lari menuju kamar mandi. Dengan kekuatan flash, kedua laki-laki itu berusaha agar lebih cepat sampai di kamar mandi terlebih dahulu. Tepat saat Gerald sudah didepan pintu kamar mandi, badan kecil Rayan tiba-tiba menyelinap diantara lengan Gerald dan mendahului cowok sunda itu untuk masuk ke kamar mandi.

"Bangke lu kukang, gue duluan!" seru Gerald menggedor kamar mandi. Kakinya sudah merapat menahan pipis.

Tidak ada balasan. Merasa diabaikan, Gerald menggedor lebih keras lagi. "Barengan aja dah Ray, demi ini dah diujung parah!"

"GAK! ENTAR LO LIAT ASET GUE!" balas Rayan dari dalam. Lalu tak lama backsound khas proses pembuangan sari-sari makanan dari dalam tubuh manusia itu terdengar hingga luar membuat Gerald yang mendengar itu langsung menendang pintu dengan kesal.

KKN StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang