하나-Awal

59 18 1
                                    

Happy Reading

.
.
.
.
Kriingggg~
Kriingggg~
Kriingggg~

Bunyi alarm terus menerus berbunyi tanpa membuat sang empu bangun dari tidur cantik. Suara alarm bagaikan musik pengantar tidur lelapnya. Terdengar derap langkah yang mendekati pintu kamar dan terbuka paksa.

" SABILA HANAFIAH!" teriak wanita paruh baya sambil berjalan mendekati ranjang dan menarik selimut Bila. Wanita itu adalah Hilma, ibu Bila.

Namun sang empu tak ada pergerakan. 

"Ya Allah... Masih tidur.Bila, kamu tidak liat ini jam berapa? Nanti kamu telat," ujar  Hilma sambil menggoyangkan badan Bila.

"Emmm~bunda. Nanti dulu aku masih mau ketemu jaemin ish, bunda ganggu aja deh," gumam Bila dengan purau seperti orang mengigau.

"Jaemin Jaemin mulu kamu, bangun sekarang udah jam 7. Bunda ga mau tanggung jawab kalo kamu telat ya," tegas Hilma sambil meletakkan tangan dipinggang.

"HAH! Serius nih!" seru Bila yang langsung bangun terduduk dengan rambut yang acak-acakan bak sapu dan langsung mengecek ponsel milikknya.

Ternyata masih jam 6.00 WIB. Bila mengdengus kesal karena ditipu. Hilma hanya bisa menahan tawa karena berhasil mengerjai Bila.

"Ahh ga lucu ah"

"Makanya abis sholat subuh tuh jangan tidur lagi, udah sana mandi. Nanti ditinggal Mas mu lagi," titah Hilma.

"Siap Bundahara," ujar Bila sambil hormat. Hilma yang melihat Tingkah anaknya hanya bisa menggeleng kepala dan pergi ke bawah melanjutkan masak yang tertunda.

Bila langsung membereskan kasur lalu mandi dan berbenah. Memakai hijab dan tak lupa botol Tumblr bergambar jaemin yang selalu dibawa. 

30 menit berlalu~

Bila kemudian turun ke bawah menuju ruang makan. Disana ia hanya melihat Hilma.

"Bun, aku mau langsung berangkat dulu ya. Ayah sama Mas mana?" tanya Bila sambil memakan roti selai yang telah dibuatkan Hilma.

" Ayah udah berangkat tadi pagi, kalo Mas kamu ada di depan lagi manasin motor. Ini bekal buat kamu, " ucap bunda sambil memberi kotak bekal.

" Gomawo~ eomma," ucap Bila.

"Dah sana nanti Haidar, marah gara- gara nungguin kamu lama. "

'Biarin, lagian orangnya ga mau sabar marah mulu , darah tinggi baru tau rasa.'

"Yauda, Bila berangkat dulu Bun. Assalamu'alaikum Bunda," ucap Billa sambil mencium tangan Hilma.

"Waalaikumsalam, hati-hati. belajar yang bener," jawab Hilma sambil geleng-geleng melihat kelakuan anaknya.

Sesampai di teras Bila melihat Haidar yang menunggu dengan wajah tertekuk di samping motor.

"Hamidun, ayo udah telat nih," panggil Bila

"Gua sumpelin pake cabe mulutmu,enak kali ganti nama." ucap Haidar

"Masih pagi dah marah-marah mulu lu, kayak mak mak pasar. Dah cepetan berangkat," 

"Eh lu yang bikin lama, sampe jamuran ini nungguin lu doang," omel Haidar sambil menyalakan motor.

Kekasih Halal[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang