다섯-Diculik

15 3 0
                                    

"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra': 32)
.
.
.

Mobil Kevin memasuki sebuah gedung yang terlihat kumuh dan tak terawat. Lalu parkir di depan halaman. Ketika turun ia sudah disambut anak buah mereka.

"Bawa gadis itu, ke kamar yang telah aku siapkan. Pastikan tidak lecet sedikit pun," titah Kevin berlalu pergi.

"Siap," seru anak buah Kevin. Sebagian anak buah Kevin berjaga di depan dan yang lain melaksanakan tugas masing-masing.

Bila yang masih pingsan di kursi belakang dibawa paksa menuju ke lantai dua, dan menaruh Bila di kursi lalu mengikatnya tak lupa dengan lakban masih di mulut agak tidak bisa berteriak.

Bila yang masih pingsan di kursi belakang dibawa paksa menuju ke lantai dua, dan menaruh Bila di kursi lalu mengikatnya tak lupa dengan lakban masih di mulut agak tidak bisa berteriak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*ini hanya ilustrasinya ya gais

Setelah selesai mengikat Bila, Kevin melihat anak buahnya yang cekatan mengikat Bila di kursi. Kevin lalu mendekat dan menampar Bila agar ia bangun.

Plak~

Suara tamparan yang begitu keras hingga membuat muka Bila memerah. Merasakan pipinya sakit,  perlahan Bila membuka mata dengan sayu, merasakan perih di seluruh badannya.

Dengan lemah, letih, dan sakit yang dirasakan Billa, ia mencoba bergerak tetapi tubuhnya kaku dan sakit. ia merunduk melihat dirinya  terikat dan tak bisa bicara.

Saat Bila mendongak keatas, ia melihat Kevin berada di depannya dengan senyuman mengerikan. Melihat disekelilingnya penuh dengan laki-laki yang bertampang preman.

Bila hendak teriak, tapi tidak bisa. Mengerakkan tubuhnya pun tidak bisa. Tubuhnya kaku. badannya sudah terikat diikursi dan mulutnya di lakban.

Kevin mendekati Bila secara perlahan. "Sudah bangun, sayang," panggil Kevin dengan nada manja sambil membelai wajah Bila.

Bila mencoba memalingkan wajahnya, namun Kevin dengan cepat mencengkram dagu Bila agar mau menatapnya."Mengapa kamu memalingkan muka? Apakah kamu tidak merindukan aku,"

Bila hanya bisa melihat mata Kevin dengan sorotan kebencian yang mendalam.

"Ups, sepertinya aku lupa melepaskan penutup ini. Sebentar ya, Sayang. " ujar Kevin sambil melepaskan lakban di mulut Bila.

"Pengecut lu, Kevin." teriak Bila saat lakban itu lepas dari mulutnya.

"Wow, santai saja sayang."

"TOLONG! TOLONG! SIAPA PUN TOLONGIN GUA!!" teriak Bila.

"Percuma saja, kamu teriak tidak akan ada yang menolongmu. Lebih baik kamu jaga pita suaramu. Agar nanti malam kamu tidak kehabisan suara saat menikmati malam romantis kita, Hahaha," kata Kevin sambil tertawa keras.

"GILA LU YAK KEVIN! LEPASKAN GUA!!!" teriak Bila sambil menggerakkan badannya. Bila mengabaikan sakit pada tubuhnya yang tergores oleh tali yang mengikatnya. Menimbulkan warna merah pada lengan baju,

Kekasih Halal[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang