Tiba-tiba dia datang ke rumah.
Katanya mau ngajak jalan-jalan.
Selama perjalanan kami isi dengan obrolan ringan.Terjebak hujan di emperan rumah orang.
Duduk bersanding bicara tentang ponselnya.
Akupun boleh memegang ponselnya kala data sedang menyala.Entahlah, rasanya cukup lega.
Sebab, kupikir dia berani terbuka tanpa takut ketahuan berbuat salah dibalik punggungku.Sampai tempat tujuan.
Kami duduk berhadapan, bicara ini itu dengan ringan.
Dia membiarkan ponselnya tergeletak begitu saja dilantai.Kemudian menyimakku berbicara, hingga membuatku akhirnya tahu bagaimana rasanya dihargai dan didengarkan.
Aku berusaha sebisaku untuk memulai percakapan yang sebenarnya sulit sekali kadang, agar kami tak kembali diliputi hening menyesakkan.
Sejujurnya, khawatirku kemarin kini teredam karena sikapnya.
Kupikir itu semua pasti hanya asumsiku belaka.Mungkin, perempuan itu bukan siapa-siapa. Dan dia memang ingin bersamaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baris Cerita
PoetryBarisan kata tentang rasa yang tak mampu diucap apalagi disampaikan. Tak bisa dijelaskan dan tak punya pendengar. Ini hanya kumpulan curhatan singkat dari seorang yang suaranya tak pernah dianggap penting oleh orang terdekatnya. Dan juga tentang awa...