..
Pada akhirnya selalu beginiAku kalah ....
Mungkin memang akan selalu kalah jika berhadapan denganmu ibu ....
Keputusanmu seperti putusan hakim yang tidak bisa diganggu gugat.
Sejujurnya aku lelah ingin berhenti melangkah. Namun, aku tak punya nyali untuk berhadapan dengan ending kisah duniaku lebih cepat.
Aku takut, dan rasa takut itu yang terus menyelamatkan ku dari hal gila yang sempat terlintas diotak.
Melawanmu mungkin aku bisa saja tapi aku tak mau sebab takut menjadi anak durhaka.
Pada akhirnya aku yang harus selalu kalah.
Tentang apapun itu bahkan termasuk pernikahanku.
Aku yang punya kepribadian cenderung menentang harus selalu menelan bulat-bulat segala protes yang telah mencapai tenggorokan.
Ibu.
Aku lelah menangis
Karena ucapan kasarmu padaku
Karena paksaanmu, keputusan sepihak mu.Karena kau kerap bilang malu karena ku.
Ibu, apa aku sememalukan itu udah menjadi putrimu?
.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Baris Cerita
PoésieBarisan kata tentang rasa yang tak mampu diucap apalagi disampaikan. Tak bisa dijelaskan dan tak punya pendengar. Ini hanya kumpulan curhatan singkat dari seorang yang suaranya tak pernah dianggap penting oleh orang terdekatnya. Dan juga tentang awa...