6 - Grocery shopping

112 17 0
                                    

Vote dulu sebelum baca ya❤️ dan juga comment disetiap paragraf biar gemes🌹❤️Happy reading❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote dulu sebelum baca ya❤️ dan juga comment disetiap paragraf biar gemes🌹❤️
Happy reading❤️

❤️❤️❤️


Setelah memutuskan untuk mengijinkan Aksara menemaninya belanja, ya bagaimana tidak, cowok itu sudah membawanya pergi yang Rain sendiri tidak tahu dimana. Dan lagi Rain takut mobil Giselle akan dibuat aneh - aneh sama cowok disampingnya ini. Setidaknya dia juga ikut bertanggung jawab karena semuanya juga bermula karenanya.

Tapi, keberadaan Aksara cukup membantu. Ternyata list belanjaan yang dikirim Naomi sangat - sangatlah banyak. Dari perlengkapan segala sabun, kebutuhan dapur, kebutuhan kebersihan rumah, juga bahan makanan untuk satu minggu kedepan.

Aksara yang melihat Rain sangat cekatan mengambil barang - barang yang ia butuhkan, terpesona. Rain sangat cantik ketika berbelanja, aura cewek mandiri dan keibuannya terpancar. Ini baru berbelanja, bagaimana kalau dia bisa melihat Rain memasak dan bersama anak kecil. Bisa-bisa, Rain dia bawa kabur ke KUA saat itu juga.

"Kalau butuh bantuan bilang aja, Rain!" Tawar Aksara.

"Gue cukup tinggi, udah lo dorong troli aja dengan baik dan benar." Jawab Rain sambil melihat komposisi kecap yang dipegangnya, tanpa menoleh kearah Aksara.

"Siap, ibu negara."

Hampir semua rak mereka telusuri, kecuali bagian peralatan dapur dan peralatan rumah tangga lainnya. Aksara yang tidak tahu apa - apa dengan polosnya mengambil satu - satu dari peralatan - peralatan itu sampai troli mereka penuh.

"Ini semua buat apa?" Rain menunjuk barang - barang itu. "Buat kebutuhan rumah, Lo?" Lanjutnya.

"Hampir semua barang di sini lo ambil satu - satu, Rain. Berarti ini juga, kan?"

Rain memutar bola matanya malas, sok tahu banget memang bunglon tengil ini. Tanpa ba-bi-bu Rain mengembalikan peralatan - peralatan yang diambil Aksara tadi ke tempat semula.

"Lah? Nggak butuh itu semua, Sayang?"

"Sayang - sayang, makan tuh sayang. Dibilangin udah dorong troli aja, nggak usah sok tahu, jangan ngerepotin gue!" Titah Rain final.

"Iya sayang iya, marah - marah mulu ih."

"Dan juga...." Aksara reflek memundurkan kepalanya. Kalau telat sedetik saja, jari telunjuk Rain mungkin sudah mencolok matanya.
"Sekali lagi manggil gue sayang, habis lo."

Rain berbalik. "Iya, sa-yang?"

Bukan Aksara namanya kalau tidak memancing emosi singa betina. Rain sudah kesal setengah mati, kesabarannya sudah diambang batas karena cowok ini.

Sedangkan Aksara sudah memasang kuda - kuda, dan...

Satu... Dua... Tiga...

'Run!'

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang