Kotak Pandora Part 2

4.1K 22 0
                                    

2006.

To: Kamila
'Aq br næk kereta'
Sent.
Delivered.
3 hours ago.

Perasaan bahagia membuat seseorang bersemangat. Perasaan bersemangat membuat seseorang tidak mengenal lelah. Dari empat jam perjalanan, ini sudah melewati jam ke tiga. Dari ketiga jam tersebut tidak semenit pun Wira lalui dengan rasa kantuk. Tinggal satu jam lagi maka Wira sampai di kampungnya.

Di sepanjang perjalanan Wira tak henti-henti tersenyum. Dia menikmati pemandangan terasering persawahan dan pematang sawah yang seakan tak berujung, berbagai bukit hijau yang membentang, gunung kokoh yang menjulang serta jembatan-jembatan yang berdiri dengan indah. Semua panorama tersebut dilihatnya dengan dada yang terlalu bergemuruh karena terlalu bahagia. Rasanya ia ingin meneriakkan nama Kamila untuk menyalurkan rasa bahagianya.

Wira mengalihkan pandangan dari pepohonan yang berlarian dan awan-awan yang berarakan kepada cincin perak yang ia pakai di jari manis tangan kirinya. Cincin itu ada pasangannya. Dan pasangannya sudah ia berikan pada Kamila. Cincin tersebut adalah simbol pengikat antara hatinya dan hati Kamila, lambang dari sumpah dan janji bahwa mereka akan senantiasa setia meski jarak memisahkan mereka.

"Apa kamu mau nunggu aku?" Wira berlutut di depan Kamila pada waktu itu sembari menyodorkan cincinnya.

Mata Kamila nampak berkaca-kaca, hidungnya memerah, bibirnya melengkung kebawah. Lamaran tidak resmi ini terjadi di tengah ladang coklat yang sudah lama terabai oleh pemiliknya, bukan di depan Menara Eiffel, namun Kamila sudah sedemikian bahagia dan terharunya. Ah, apa bedanya gubuk tua dan istana bagi dua insan yang tengah jatuh cinta?

Dengan senang hati Kamila mengulurkan tangannya. Wira memasangkan cincin tersebut di jari manis Kamila lalu mencium punggung tangan wanita itu dengan lembut. Dari punggung tangan, Wira mengecup lengan bawah, naik ke lengan atas dan naik lagi ke bahunya. Kamila hanya terdiam saat kekasihnya menarik tengkuknya hingga wajah mereka berjarang kurang dari satu inci.

"Boleh?" tanya Wira. Selama berpacaran mereka tidak pernah melakukan apapun selain jalan berdua berdampingan sambil berpegangan tangan. Kamila hanya tersenyum dan mengangguk.

Dengan grogi Wira menekan bibirnya ke bibir lembut Kamila. Ini bukan cuma ciuman pertama Mila, ini juga yang pertama bagi Wira. Awalnya pemuda itu hanya menempel-menempelkan bibir mereka. Lalu mengecup singkat beberapa kali. Kemudian Wira memberanikan diri melumat bibir atas dan bawah Kamila. Lebih dari itu, Wira mengeluarkan lidahnya, mengetuk mulut kekasihnya agar terbuka. Gayung bersambut, Kamila membuka mulut dan mengizinkan lidah mereka saling berpagut.

Ciuman yang lembut berubah menjadi ciuman panas seiring bertambahnya suhu dalam tubuh mereka. Ketika sedang asyik bercumbu tanpa sengaja tangan Mila menyentuh sesuatu yang tegang dan keras diantara selangkangan Wira yang masih terbungkus celana. Kaget, Mila melotot horor dan tanpa sengaja mendorong tubuh Wira menjauh. Mereka saling pandang untuk beberapa detik sambil mengatur nafas yang ngos-ngosan.

"Boleh nggak, Mil?"

Melihat mata sendu Wira dengan suara begitu memohon, Kamila tak sampai hati menolaknya. Meski takut, jauh dalam diri Kamila pun ada desir aneh yang membuatnya juga menginginkan apa yang diharapkan oleh Wira. Apalagi kemungkinannya ini adalah pertemuan terakhir diantara mereka berdua. Besok pagi-pagi sekali Wira harus meninggalkan kampung dan tidak akan kembali dalam jangka waktu yang lama. Dengan pertimbangan tersebut akhirnya Mila mengangguk.

Dengan tangan gemetaran Wira membantu merebahkan tubuh Kamila di atas tanah yang hanya beralaskan rumput dan daun-daun kering. Tidak banyak yang bisa ia lakukan mengingat pengalamannya mengenai hal ini yang nol besar. Dia hanya menciumi bagian-bagian tubuh Kamila yang menurutnya biasa dinikmati kaum lelaki sepertinya. Tanpa berbagai macam pemanasan Wira langsung saja menjebol kesucian Mila. Wira dapat merasakan goa yang sempit, rapat dan hangat menghimpitnya.

Kotak PandoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang