Kotak Pandora Part 12 : Battle

1.8K 15 0
                                    


Kandungannya Mila saat ini sudah masuk delapan bulan. Tak seperti bulan-bulan sebelumnya, saat ini tonjolan pada perutnya tampak semakin kentara. Barangkali karena Mila sudah tidak menyembunyikan kehamilannya sehingga janin dalam rahimnya tidak malu-malu lagi untuk menampakkan diri.

Bukan mudah bagi Mila untuk bertahan sampai sejauh ini. Sejak Raga tau jika dirinya hamil, lelaki itu tak henti-henti menggempur Mila. Beberapa kali Mila merasa bayinya akan lahir secara prematur lantaran seringnya dia mengalami kram pada perutnya. Layaknya ayam umbaran, Raga mengawini Mila tanpa kenal tempat dan waktu. Kapanpun lelaki itu bernafsu, Mila harus bersedia melayaninya meski harus dengan paksa. Anehnya, tubuh Mila justru mulai terbiasa dengan kekasaran Raga. Ia malah merasa seperti kecanduan sentuhannya.

Seperti saat ini, awalnya Mila menolak nafsu liar Raga yang memintanya untuk bercinta di area parkir tempatnya bekerja. Mila tidak ingin mengambil resiko yang dapat merusak citra atau bahkan malah mengakhiri karirnya di sekolah ini. Tapi lagi-lagi Mila tak dapat menolak.

"Aku pastikan sekolah ini tau skandal antara kamu, Wira dan anakmu kalau kamu nggak menurut!" ancam Raga.

Jika Mila hanya memikirkan dirinya sendiri, sudah barang pasti Mila akan menolak usulan Raga itu. Tapi Mila masih cukup waras untuk tidak merusak nama baik anaknya. Meski hubungannya dengan Wira makin jauh bukan berarti Mila sampai hati menyeret lelaki itu dalam masalah rumah tangganya.

Akhirnya Mila pun mengalah. Ia kembali masuk ke dalam mobil dan duduk pada pangkuan Raga menghadap kemudi. Raga mengatur kedudukan jok supaya posisi mereka lebih nyaman serta perut Mila tidak terganggu. Tak ingin buang waktu, Mila pun segera menurunkan celananya. Ia mengerang ketika berhasil menancapkan kejantanan Raga pada lubangnya.

"Buka bajumu," perintah Raga. Kedua tangannya mencengkeram pinggang istrinya, membantu pergerakan wanita itu naik turun.

"Ja-jangan, Ga. Mmmhh... Aaahhh... A-aku takut orang lihat."

Dengan posisi Mila membelakangi Raga, Mila tidak habis pikir apa urgency dia membuka baju. Toh lelaki itu tidak akan bisa mengemut pentilnya.

"Ck, mau aku bantu buka?"

"Ja-jangan, aku bisa sendiri."

Mila menangkap tangan Raga yang merayap menjangkau ujung kerah kemejanya. Jika dibiarkan saja sudah barang pasti Raga akan membuka paksa bajunya tersebut, bahkan mungkin merobeknya. Mila tidak punya pilihan selain melakukannya sendiri. Ia buka kancing bajunya satu persatu tanpa menghentikan gerakan naik turun di atas pangkuan Raga. Begitu kemeja itu terlepas, Raga buru-buru menghempaskannya ke bangku belakang.

"Oohh, yaahh. Aaahhh... Sshhh... Raga... Aaaooohhhh...." Mila merintih keenakan ketika tangan suaminya meremas-remas bokongnya yang semok dan mulai bermain-main di lubang analnya.

Ya, ini adalah kebiasaan baru Raga dalam bercinta. Dia sering memasukkan jari-jarinya kedalam lubang belakang Mila. Dalam keadaan setengah sadar setelah digempur semalaman Mila bahkan sempat mendengar Raga mengumpat dengan penuh amarah. "I can't wait to FUCK this hole of yours," katanya. Mila tidak yakin apa maksud dari kata-kata Raga itu.

"Aaahhh, Raga. Mmmhhh...." Mila menggigit bibirnya sendiri, menelan suara desahannya yang kian kencang. Kedua tangannya mencengkeram kemudi erat-erat saat Raga mendorong tubuhnya kedepan. Dua jemari lelaki itu menjebol lubang belakangnya. Awalnya Mila merasa asing lantaran dimasuki dari tempat yang bukan seharusnya. Semakin sering Raga melakukan itu Mila mulai terbiasa. Mila tidak pernah pernah menyangka ada titik nikmat juga di dalam sana. Dirinya merasa begitu puas saat kedua titik nikmatnya ditumbuk secara bersamaan.

"Aaarrrgghhh!" Raga menggeram ketika pergerakan Mila semakin binal untuk mendapatkan kepuasannya sendiri. "Nikmat banget, Mil. Aaahhh...."

"Aaakkkhhh.... Pinggangku rasanya mau patah, Ga. Aaahhh... Ssshhh...." Mila memijit pinggangnya, pergerakannya pun sontak melambat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kotak PandoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang