TRANSMIGRASI ZAHRA - 2

42 9 1
                                    

"Bismillahirrahmannirrahiim"

Farza Rafandra yang kerap dipanggil Arza, tak pernah lupa akan bacaan basmalah ketika hendak melakukan sesuatu. Karena, tanpa kehendak Allah ia pun tak kan bisa melakukan nya. Ia adalah seorang guru mengaji di Pesantren Ulul-Azmi.

Saat ini Arza dan Leo berada SMA CAKRAWALA karena ingin mengumpulkan berkas-berkas persyaratan untuk bekerja sampingan sebagai guru Agama di sekolah itu, sebenarnya hanya Arza saja tapi Leo bersikeras ingin menyusul Arza karena bosan jika di kampus.

Setelah semua urusannya selesai, mereka pun bergegas pulang. Mereka berjalan sambil mengobrol menuju parkiran.

"Lo habis ngapain sih, kok kemarin bisa telat gitu?" Tanya Leo sahabatnya.

"Biasa, lupa ga liat jam tiba-tiba udh jam sembilan aja" Jelas Arza sambil membaca bukunya.

"Untung aja bukan dosen killer, kalo nggak bisa gabis lu Za"

"Ya gapapalah Leo, lagian ini salahku juga kok"

"Lo gabisa manggil Lo-Gue ya? Pake aku-kamu kayak orang pacaran aja weh"

Arza tersenyum mendengar ocehan Leo.

"Sama aja kan?"

Lagi dan lagi Arza terlalu sibuk membaca buku hingga tak fokus pada perjalanannya dan menabrak seseorang ketika hendak menuju parkiran.

"Lo lagi! Makanya kalo jalan tuh jangan sambil baca buku!" Omel Zahra, iya Zahra gadis yang ditabraknya tadi pagi.

"Dih, galak amat jadi cewek, awas kaga ada yang mau sama lo, ya!" Sahut Leo membela sahabatnya.

"Udhlah Leo, minta maaf ya mbak" Ucap Arza yang meminta maaf sambil mengambil buku nya.

"Haha, sorry ya Arza imannya kuat bro, kaga mungkin suka sama lu! Ngaca dong ahh" Arza menatap Leo agar tidak terlalu meladeni gadis ini.

"Nggak kok mbak, saya tidak ada niatan aneh-aneh. Sekali lagi maaf ya mbak" Tutur Arza kemudian menarik tangan Leo menjauh dari gadis itu dan kembali melanjutkan perjalanan menuju perpustakaan.

Sedangkan Zahra, ia menahan emosinya agar tidak mengucapkan kata-kata kasar kepada lelaki tadi. Ia penasaran sehebat apa Arza itu hingga disebut 'kuat imannya' oleh temannya.

"Eh gue mau nanya, lo kenal sama orang yang namanya Arza ga?" Tanya Zahra.

"Arza? Ohh Farza Rafandra"

"Jurusan apa dia?" Potong Zahra.

"Dia calon guru PAI (Pendidikan Agama Islam) yang baru deh kayaknya."

"Oh oke, makasih ya".

" Jadi namanya Farza Rafandra calon guru Agama disini." Batin Zahra dia tersenyum, sepertinya menarik.

Setelah itu Zahra melanjutkan langkahnya menuju outdoor sekolah. Hendak mengerjakan sebagian tugas makalah yang diberikan gurunya dua hari yang lalu.

**********

"Udahlah Leo jangan diladenin kalo ada kayak gitu lagi" Ujar Arza di parkiran sekolah. Menasehati Leo agar tidak terjadi perang mulut seperti tadi.

"Ngeselin banget tuh cewek, PDnya tingkat dewa, gila!" Jawab Leo, emosinya masih sedikit terpancing karna ucapan Zahra tadi.

"Soalnya tadi pagi aku juga nabrak dia, wajar kalo dia ngira aku aneh-aneh" Jelas Arza sambil mengambil buku yang sedari tadi menarik perhatiannya.

"Aku baca dulu ya, mau cari bahan referensi buat tugas, kalo mau balik duluan gapapa".

Transmigrasi ZahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang