Krekkk
Pintu dibuka oleh sang penjaga lapas, tercium bau yang sangat anyir dari dalam ruang yang ia datangi, seorang narapidana yang terduduk diatas kasur sambil menyilangkan kaki, dan melihat kearah sang penjaga lapas.
"Kau membunuhnya lagi?"
Yang ditanya hanya tersenyum, sang penjaga lapas menghampiri sang narapidana lalu terduduk tepat di depannya.
"Kau berisik saat lapar-
Sang penjaga lapas membuka tutup tempat makan.
-tetapi kenapa jika ada seorang yang mengantarkan makananmu, kau selalu membuatnya pergi menghadap 'Tuhan'?"
Anehnya dia hanya terus tersenyum dan terus memandangi perempuan didepannya.
Sang penjaga lapas mengalihkan pandangannya kearah sang narapidana, sampai kedua matanya bertemu.
"Hey, kau ingin membunuhku juga ya?" Ucapnya meledek.
Sang penjaga lapas mengambil sendok yang ada didalam tempat makan tersebut, lalu siap-siap menyuapi orang yang ada didepannya.
"Buka mulutmu"
Sang narapidana hanya menurut, lalu membuka mulutnya dan mengunyah sampai makanannya yang ia makan habis.
Kini pandangan sang penjaga lapas terfokus kepada mayat yang belum ia evakuasi, ya tentu saja yang baru saja dibunuh oleh narapidana satu ini.
"Percuma saja ya tangan mu dirantai kuat-kuat"
Gumamnya sambil fokus membereskan bekas makan.
Setelah itu ia mengetuk arloji yang dipakainya,untuk menginterupsi para anggota-anggota pengevaluasi untuk segera kelapas 421.
"Kau, jangan bergerak kalau mereka masih membersihkan bekas mayat itu"
Ancam sang penjaga lapas sambil menunjuk kearah mayat yang berada di sampingnya.
Ketukan pintu lapas terdengar, sang penjaga lapas membukakan pintu untuk anggota-anggota evaluasi mayat masuk dan membersihkannya.
Setelah selesai membersihkan semuanya, sang penjaga lapas menghampiri salah satu dari anggota evaluasi dan mengucapkan
'terimakasih atas kerjasamanya'
Dia kembali lagi kedalam, dan merantai kembali kedua tangan sang narapidana.
"jika besok kau tetap begini, saya tidak bisa menjamin engkau hidup Bhalendra".
•
Didalam lapas terdapat ruangan yang teramat bersih dan rapi, siapa lagi kalau bukan ruangan ketua sipir. Didalamnya, terdapat perempuan yang sedang berdiri menghadap kepada ketua sipir.
"Sepertinya saya tidak akan datang kesini lagi-
Dia terduduk dikursi didepan meja sipir.
-tugasku dikantor kejaksaan sangat banyak" sambungnya.
Fokus pak sipir teralih kepada omongan wanita didepannya.
"Kau sangat tau pasti bukan?-
Dia berdiri dan menaruh kertas berkas yang berada ditangannya, lalu menghampiri perempuan itu.
-dia sangat jinak dengan mu, aku tidak bisa membayangkan keadaan di dalam sel kalau tidak ada kedatanganmu".
Perempuan itu menengok kearah sipir dan menundukan kepala.
"Maaf, tapi aku sudah lelah harus bulak balik kemari-
Mengangkat kepalanya tegak-tegak.
-lusa tugas ku dioper ke kota prance untuk menjalani kasus baru disana, dan ya jarak prance kemari sangatlah memakan waktu yang cukup lama".