"Dia sudah bersamaku Wina"Wanita yang sedang duduk itu mengalihkan pandangannya kearah pria didepannya.
"Kau baru saja memulai peperangan Ares"
Ia menaruh gelas kopinya lalu menyilangkan kaki kanannya, diatas paha kirinya.
"Bhalendra kabur dari lapas, mungkin dia sudah mendengar kabar itu"
Ares menyeringai, ia berdiri lalu berjalan kecil kearah singgah sananya tempat biasanya ia duduki saat melakukan pekerjaan.
"Apakah aku terlihat peduli Wina?"
Wina hanya menggeleng, sudah tidak habis pikir sama dua pria ini, tidak ada kata damai didalam hubungan dua pria ini.
kesalahan yang lampau masih terus berulang-ulang dan mungkin masalah ini tidak akan selesai, jika salah satunya tidak ada yang..
MATI
•
Elvan kembali masuk ke dalam neraka ini lagi, dia akan tersiksa lagi, didalam sini terasa sangat sesak, walaupun ruangan ini sangat begitu luas.
Jiwa raganya sudah menyerah untuk melakukan percobaan kaburnya, tapi ada satu cara yang akan membebaskannya kali ini.
Tetapi cara yang satu ini hanya membebaskan jiwanya saja, kalau untuk raga, mungkin raganya akan di taruh didalam tanah alias mati.
Ia akan mogok makan, semua makanan yang diberi oleh pria gila itu tidak akan dimakan olehnya, dia juga akan menahan untuk minum.
Meskipun sejujurnya dirinya sangat haus dan lapar, tapi tak mengapa untuk menahannya.
INI DEMI DIRINYA JUGA UNTUK BEBAS DARI NERAKA
Bahkan dirinya sudah enggan untuk menangis, menangus sampai keluar darah pun tidak akan mengubah situasi saat ini toh.
Setiap dia terdiam dan merenung, semua hal negatif serta kejadian-kejadian yang lampau' terulang.
Seperti ada pemutara video diotaknya, dari dirinya disiksa oleh kedua orangtua angkatnya karena dibilang tidak menguntungkan dikeluarganya, Kaka angjatnya yang tiba-tiba ingin mencoba membunuh dirinya, serta menghilangnya mereka bertiga secara tiba-tiba didalam hidupnya.
Elvan sudah mencari keluarganya, sampai uang warisan keluarganya habis karena buat investigasi dan lain-lain.
Kalian seharusnya tau lah bagaimana polisi dan serangkaian pemerintah lainnya bekerja, kalau tidak ada uang/dana mereka tidak akan membantu suatu kasus sampai selesai.
Sehingga dirinya tidak mempunyai uang sepeserpun saat itu, tetapi keberuntungan datangan kepadanya.
Ia bertemu wanita cantik nan anggun pada saat dirinya sedang mencoba melamar kerja disuatu swalayan, dia menawarkan beasiswa untuk dirinya masuk kesalah satu universitas ternama di negara ini.
Bahkan, 100% dirinya akan terjamin. Ahh dia jadi kangen Wina, salah satu manusia yang menurutnya sangat-sangat peduli terhadap dirinya.
Ia kembali menangis, jujur saja ia rindu kantor kesayangannya, ia rindu dengan suara teman sekantornya, dan terutama ia rindu untuk berbagi obrolan dengan Wina.
"Hiks, aku gagal dalam tugas ini Wina..."
Elvan mengusap kedua pipi yang sudah dibasahi oleh air mata.
"Aku ingin kembali... Tolong aku Wina... Tolong aku"
Hatinya sangat sakit pas sadar kembali tentang kejadian dipaksanya ia datang kemari, kerumah besar ini.