Part Ten

2K 143 19
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul 08.00, Nunew mengernyitkan dahinya saat merasakan sinar matahari yang hangat di punggungnya lalu ia membuka matanya perlahan, hal pertama yang ia lihat adalah dada bidang Zee yang menempel di pipinya lalu Nunew mendongakkan kepalanya dan terlihat wajah tenang Zee yang masih tertidur pulas, Nunew tersenyum sedikit melihatnya lalu ia menutup matanya lagi karena terlalu nyaman dengan apa yang dipeluknya. Kali ini, Zee yang mulai membuka matanya dan yang ia lihat adalah Nunew yang masih ndusel di dadanya, hatinya menghangat melihat Nunew, ia mengecup pucuk kepala Nunew dan mengelus punggung Nunew pelan

"Good morning Nu"

"Hmmm"

"Bangun yuk terus sarapan"

"Hmmmmm"

"Nuu..."

"5 menit lagi nyam nyam hmmm"

Zee yang gemas dengan tingkah Nunew yang tak mau bangun langsung menindih badan Nunew, mata Nunew langsung terbuka lebar melihat Zee yang ada di atasnya

"Bangun atau engga hmm?"

"Zeeeee... Ini pagi bang-... umpphh"

Zee langsung membungkam bibir nunew dengan bibirnya, ia melumat pelan bibir Nunew, Nunew juga membalas ciumannya. Tangan Zee sudah mulai menjelajahi badan Nunew, tangan Zee masuk ke dalam baju Nunew dan mengelus perut Nunew pelan, tangannya bergerak ke dada Nunew lalu Zee meremas dada Nunew pelan kemudian....

PLAKKKK

Nunew menampol pipi Zee yang membuat Zee terpaksa melepas ciumannya dan langsung berbaring sebelah Nunew sambil memegangi pipinya yang nyut-nyutan

"Udah dibaikin malah gatau diri lu"

Nunew turun dari kasurnya lalu berjalan ke lemarinya untuk berganti baju karena ia belum ganti baju dari semalam gara gara ketiduran sama Zee.

"Bangun terus ganti baju, baju lu ada beberapa kan yang disini, habis gitu bantuin gua bikin sarapan" titah Nunew kepada Zee yang masih meringis memegangi pipinya lalu Nunew keluar dari kamar dan menuju dapur untuk membuat sarapan

Nunew membuka kulkasnya dan mengambil sosis dan telor, ia akan membuat menu simple saja, roti bakar dengan sosis dan telor orak-arik. Nunew mengambil roti tawar yang ada di counter dapurnya lalu memasukkan ke dalam pemanggang roti. Zee masih belum menunjukkan batang hidungnya di dapur, Nunew pun menghela nafasnya kasar

"ZEE!! GET YOUR ASS FUCKING OVER HERE!!!" suara Nunew menggelegar ke seluruh penjuru unit Nunew, Zee pun langsung keluar dari kamar dan melaju ke dapur.

"Goreng sosis, jangan sampe gosong" Nunew memberikan pack sosis beku kepada Zee, Zee mau tau mau menerimanya lalu ia berjalan ke wastafel. Karena sosisnya masih beku, Zee mengguyuri pack sosisnya dengan air terlebih dahulu agar sosisnya tidak terlalu keras. Setelah sosisnya sudah tidak beku, Zee memotong-motongnya dan menggorengnya di wajan. Selesai dengan pekerjaannya, Zee melihat Nunew yang sedang mengolesi roti panggang yang diolesi butter, Zee memeluk pinggang Nunew dari belakang dan meletakkan dagunya di pundak Nunew

"Lu kaya istri gua deh, nyiapin sarapan gini" Zee mengelus perut rata Nunew pelan, Nunew yang mendiamkan Zee dan tetap melanjutkan mengolesi roti panggangnya

"Gimana kalo kita lakuin hubungan suami istri hm?" ucap Zee sambil menggesekkan bagian selatan tubuhnya ke pantat Nunew, ia mengerang kecil merasakan empuknya pantat Nunew, Nunew menghela nafasnya kasar

"Gua lagi megang butter knife, ini ga tajem sih tapi bisa nusuk lo sampe mokad, mau?" Zee pun langsung melepaskan pelukannya, Nunew membalikkan badannya menghadap ke Zee

"Ambil sarapan lu abis gitu mandi terus kita berangkat ke kampus" Nunew mengecup bibir Zee lalu ia mengambil roti dan sosis yang digoreng Zee tadi, Zee tersenyum kecil lalu ia mengambil sarapannya juga.

Kapten | ZeeNuNew Fic ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang