MY IDIOT HUSBAND [Tamat✓]

04: Sakit

Xiao Zhan masuk ke kamar Yibo setelah berbicara singkat dengan dokter.

"Bagaimana keadaanmu sekarang? Sudah merasa lebih baik?"

Lelaki itu langsung menyeret tubuhnya duduk dari posisi berbaring, kemudian memasang senyum ceria.

"Sudah sehat!" jawabnya lantang.

"Tidak secepat itu," tepis Xiao Zhan sambil melirik ke arah beberapa botol kecil di atas meja, memeriksa apakah Yibo memakan obatnya. "Bibi Muxia tidak akan pulang, aku menyuruhnya bersiaga di sini untuk memantau keadaanmu sampai kau benar-benar sembuh."

"Kenapa tidak Xiao Zhan saja yang menemaniku? Aku pasti akan lebih cepat sembuh jika denganmu, hm ...?" Yibo merayu.

"Tidak ada hal seperti itu."

Ponsel Xiao Zhan lalu berdering. Setelah memeriksa pemanggilnya, Xiao Zhan segera keluar dari kamar untuk menjawab.

"Ya, An Xu? Malam ini? ... Oh, tentu. Restauran itu? Oh, iya, aku tahu. Ah, tidak, tidak perlu, aku akan ke sana sendiri. Baik, ... Baik. Oke, sampai jumpa."

"Kau mau pergi?"

Xiao Zhan terperanjat ketika berbalik badan dan melihat Yibo tiba-tiba muncul di hadapannya.

"Kau akan pergi, ya?" ulang Yibo.

Xiao Zhan mengangguk, "Teman kantorku berulang tahun. Dia mengundangku dan teman-teman lainnya untuk makan bersama di restauran."

"Kau akan pergi sekarang?"

"Ya," jawab Xiao Zhan sambil mengamati raut wajah Yibo yang memendam keinginan tersembunyi. "Kau tahu aku tidak akan membawamu pergi."

"Kenapa?"

"Karena ..." Xiao Zhan sempat ragu untuk menjawab. "Karena itu acara yang hanya boleh dihadiri orang yang diundang saja, dan kau tidak termasuk. Kau tidak mengenal mereka, begitu pula sebaliknya. Kau tidak memiliki peran di sana, mengerti?"

"Aku suamimu," sahutnya, memohon sambil memasang wajah memelas.

Xiao Zhan menggelengkan kepala dan menjawab tegas, "Tidak. Apa pun yang kau katakan, kau akan tetap diam di rumah. Jangan lupa bahwa saat ini kau juga sedang sakit. Jadi, bersikap lah layaknya orang sakit."

Aroma perfume tercium dari kamar Xiao Zhan. Suara sibuknya mempersiapkan diri membuat Yibo yang duduk di tepi pintu semakin sedih dan tertekan. Beberapa saat kemudian, sosok itu keluar dengan stelan pakaian rapi dan rambut yang ditata apik, membuatnya tampak begitu menawan.

Ketika Xiao Zhan melintas, Yibo menarik ujung blazernya dari bawah, memandang lugu dan bertanya, "Kau tidak akan lama, 'kan?"

"Ya, tidak akan lama."

Kalimat itu berputar-putar di kepala Yibo setelah Xiao Zhan pergi. Ia berada di kamar Xiao Zhan, duduk di atas ranjang sambil memandangi jam dinding.

"Bohong, ... Pembohong," gumamnya.