Hari ini Jungkook merasa sangat senang. Entahlah. Tapi hati Jungkook senang saat dia berkumpul dan bercanda bersama teman temannya.
Seorang yooja menghampiri Jungkook. "Jungkookie nanti saat makan siang, ayo pergi ke kantin bersama." Ajak yooja itu. Dan dibalas anggukan oleh Jungkook
Jam istirahat tiba. Semua murid keluar kelas mereka untuk makan siang dikantin. Jungkook menepati janji nya untuk pergi makan bersama yeoja itu. Jungkook dan yeoja itu menikmati makanan mereka tanpa ada yang membuka obrolan. Setelah makanan selesai. Yooja itu mulai mengajak Jungkook berbicara. Jungkookie, gomawo." Kata yeoja itu. Jungkook tidak mengerti kenapa temannya ini mengucapkan "terima kasih" padanya? Setau Jungkook, dia tidak melakukan apapun.
"Terimakasih untuk apa?" Tanya Jungkook pada gadis itu.
"Terimakasih sudah mau menemaniku makan." Kata yeoja itu.
"Hanya itu?"
"Tidak juga. Sebenarnya aku juga ingin berterimakasih atas hal yang lainnya. Terimakasih sudah mau menjaga ku dan menjadi teman ku selama beberapa tahun ini."
"Oh hanya itu. Aku fikir ada apa," Kata Jungkook yang mulai melanjutkan makannya.
"Jungkook ahh, orang tua ku akan pindah keluar kota. Dan aku mau tidak mau harus ikut dengan mereka dan berpindah sekolah." Jelas gadis itu. Jungkook tersedak saat gadis didepannya mengatakan akan pindah sekolah. Itu artinya Jungkook tidak bisa bertemu dengan gadis itu lagi. Padahal gadis itu, adalah teman wanita Jungkook satu satunya.
"Maaf kalau selama kita berteman, aku banyak menjahili mu," kata jungkook pada gadis didepannya. Gadis itu hanya menggelengkan kepalanya. Tidak setuju dengan perkataan sahabatnya ini.
-
-
-
"Hyung, kenapa Hyung pulang larut malam beberapa hari ini?" Tanya Jungkook pada hyungnya.
"Hyung sibuk, kook."
"Memangnya apa yang hyung kerjakan diluar sana, sampai larut malam seperti ini?"
"Hanya mengurus beberapa hal dengan Jimin dan yoongi hyung." Jelas taehyung pada adiknya.
"Selalu saja mereka yang kau utama kan, hyung. Aku adikmu, aku juga butuh banyak waktu untuk bersama mu." Jungkook mengerucut kan bibirnya karna kesal. Taehyung mencubit pipi adiknya karna gemas. Kalau sudah seperti ini, taehyung harus membujuk adiknya agar mood sang adik kembali baik.
"Ya sudah, besok Hyung akan menemani mu seharian. Kau senang?" Jungkook pun mengangguk kan kepalanya. Siapa yang tidak senang Jika sang kakak mau meluangkan waktunya seharian penuh untuk dirinya.
Seperti kata taehyung tadi malam. Hari ini taehyung menepati janjinya pada sang adik untuk menemani sang adik seharian ini. Jungkook mengajak taehyung untuk pergi ketaman bermain. Mereka menikmati setiap wahana yang mereka naiki. Bukan mereka yang menikmati permainan itu, melainkan hanya Jungkook. Sementara taehyung, dia sudah terduduk lemas karna beberapa kali muntah setelah menaiki beberapa wahana di tempat itu. Jungkook menghampiri hyungnya yang sedang terduduk dipojokan. "Hyung ayo pulang." Kata Jungkook menggandeng tangan hyungnya. Jungkook mengeluarkan motor miliknya dari parkiran. "Hyung biar aku saja yang menyetir. Sepertinya hyung masih terlihat lemas," kata jungkook. Taehyung hanya menurut pada adiknya. Lagi pula yang dibilang Jungkook memang benar.
Saat menuju perjalanan kerumah. Tiba tiba hujan turun, dan membuat jalanan licin. Jungkook menjalankan pelan lanju motor nya. Jungkook masih berusaha mengimbangi motor nya yang lumayan oleng karna jalanan yang licin. Motor yang dikendarai Jungkook dan taehyung tiba tiba ambruk ke sisi kanan. Mereka berdua terjatuh. Salah satu kaki Jungkook tertimba badan motor. Taehyung berdiri lalu mengangkat motor itu, agar kaki adiknya tidak terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
What About Me
Художественная прозаApa yang lebih menyakitkan dari pada perpisahan? Aku rasa kekecewaan. Kekecewaan atas rasa sakit yang terlalu besar untuk di pendam sendiri. Lantas jika aku bertahan. Apakah semua keadaan akan membaik?