4

234 65 32
                                    


Hari ini dia bangun lebih awal untuk membangunkan sodaranya. Dia memasuki kamar sodaranya lalu mendekat ke arah ranjang. "Hyung ayo bangun," kata ku sambil mengguncang bandan Hyung ku.

"Kookie Hyung masi mengantuk, ada apa?" Tanya taehyung pada adiknya

"Hari ini libur, dan diluar cuaca sangat cerah, jadi ayo berolahraga." Ajak Jungkook pada hyungnya. Taehyung membuka matanya lalu pergi ke kamar mandi untuk cuci muka dan berganti pakaian. Mau tidak mau yoongi harus menemani adiknya keluar untuk.

Jungkook dan taehyung berjalan santai menuju ke pintu utama.

"Pagi kookie," sapa eomma dan appa padaku.

Jungkook melambaikan tangannya untuk membalas sapaan dari eomma dan juga appanya. Jungkook menghampiri kedua orang tuanya yang tengah duduk di sofa ruang tamu. "eomma, appa. Aku ingin keluar untuk menikmati udara segara bersama taehyungie Hyung, boleh?"

"Tentu saja boleh sayang. Taehyungie kau jaga adikmu," kata seokjin.

Sebenarnya taehyung sangat malas ketika ayah dan ibunya terus saja menyuruhnya untuk menjaga adiknya. Padahal adiknya ini sudah besar, lagi pula adiknya tidak mempunyai riwayat sakit apapun. Tapi orang tua nya terus saja memaksa nya untuk menjaga Jungkook. Kata kata orang tuanya sudah ia hafal sampai diluar kepala. Terlalu jengah ketika orang tuanya mengatakan hal itu.

Jungkook dan taehyung berjalan santai menyusuri jalanan di kota Seoul sambil menikmati hembusan angin dan keindahan kota Seoul.
Mereka berdua hanya saling diam selama diperjalanan. Tidak ada yang membuka suara. Kecanggungan diantara mereka terus terjadi, hingga mereka melewati sebuah toko mini market. "Hyungie apa Hyung bawa uang?" Tanya Jungkook pada hyungnya. Dan di balas anggukan oleh taehyung. Jungkook menarik taehyung ke mini market di sebrang jalan sana. Jungkook sedang memilih beberapa ice cream dan makanan ringan kesukaannya. Setelah selesai memilih barang yang ia cari, Jungkook membawa barang barang itu ke kasir.

"Hyung tolong bayar ya?"kata Jungkook.  taehyung mengeluarkan beberapa uang untuk membayar barang yang dibeli oleh adiknya. Setelah itu mereka memutuskan untuk pulang ke rumah mereka.

"kami pulang!" Terdengar suara sapaan dari Jungkook saat memasuki rumahnya. Ia menenteng dua kantong berisi makanan. Makanan itu ia taruh di meja makan. Jungkook mengambil ice cream dari kantong belanjaan tersebut, lalu ia makan. Taehyung juga mengambil makanan ringan yang berada di kantong belanjaan tersebut. Mereka berdua tengah menikmati makanan yang mereka beli tadi.

.

.

.

Bulan demi bulan berganti dengan cepat. Selama beberapa bulan ini, taehyung selalu pergi diam diam dari rumahnya untuk berlatih dance dan juga bernyanyi. Taehyung sangat bahagia disaat dia bisa melakukan apa yang dia sukai. Orang tuanya tidak tau menau tentang taehyung yang selalu berlatih dance.

Petang ini, hembusan angin bertiup sangat kencang. Taehyung ingin pergi ke rumah Jimin, namun niatnya harus ia urungkan. Awan gelap menyelimuti kota Seoul. Sepertinya akan hujan lebat. Taehyung berjalan keluar dari kamarnya. Ia berniat turun untuk bergabunglah bersama keluarganya yang tengah duduk diruang tengah. "Annyeong." Sapa taehyung pada adik dan juga orang tuanya.

"Hyungie, duduk lah di sini." Ujar Jungkook sambil menepuk sofa di sebelah nya. Hanya Jungkook yang menyapa taehyung, sementara orang tuanya? Mereka sibuk dengan acara tv yang mereka tonton sekarang. Sebenarnya tidak juga. Sebelum taehyung datang menghampiri mereka, mereka bertiga tengah asik bercanda. Setelah kedatangan taehyung, semuanya hanya diam.

Keheningan melanda mereka semua. Tidak ada yang membuka obrolan, sampai ahirnya seokjin yang memilih membuka suara. "appa dengar kau akan ujian kelulusan. Belajar lah lebih giat, tae. Jangan mengecewakan appa dan juga eomma."

"Kenapa harus aku yang selalu dituntut? Ayolah appa, ini tidak adil. Anak kalian bukan hanya aku saja, Jungkook juga anak kalian. Kenapa kalian tidak menyuruhnya untuk belajar juga?"

"Sudahlah,tae. Jungkook Masi kecil, biarkan dia melakukan apa yang dia mau. Kami tidak ingin terlalu menuntut nya."

"Umurku dan Jungkook hanya berbeda dua tahun. Jungkook sudah dewasa. Apa kalian tidak sadar? Kalian selalu menuntut ku untuk menjadi sempurna sejak aku masi disekolah dasar."

"Taehyung! Diamlah." Suara ji-eun meninggi, dia merasa marah pada taehyung. Anaknya yang dulu sangat penurut, tiba tiba mulai berani membantah dirinya dan juga suaminya. Taehyung seketika diam, saat ibunya sudah berbica dengan nada tinggi seperti itu. Ia tidak berani melawan perkataan ibunya.

Seokjin menggandeng tangan ji-eun untuk pergi kekamar. Seokjin juga malas berlama lama dengan keadaan seperti ini.

Setelah kepergian orang tuanya. Jungkook memeluk erat hyungnya. Jungkook tau, hyung nya pasti sangat tertekan menghadapi tekanan demi tekanan dari orang tua nya. "hyungie tenanglah, ada aku disini." Bisik Jungkook.

Setelah berpelukan cukup lama, Jungkook melepaskan pelukannya dari taehyung, lalu pamit untuk pergi ke kamarnya. Setelah kepergian Jungkook, taehyung juga pergi ke kamarnya untuk beristirahat.

Suara notifikasi dari handphone taehyung terus menerus berbunyi. Taehyung mengambil handphone nya lalu membuka beberapa pesan dari sahabat dekatnya itu.

"Tae besok datang lah ke rumah ku. jangan sampai lupa"

"Jika kau lupa, aku akan menyeret dan juga memukul mu"

"Aku sedang tidak bercanda, tae. Datang lah kerumah besok. Yoongi hyung akan membicarakan hal penting pada kita."

Taehyung tertawa pelan saat dia membaca pesan Jimin di bagian saat Jimin bilang, "akan menyeret dan memukul dirinya." Taehyung tau, itu hanya sekedar ancaman saja. Karna Jimin tidak akan pernah mungkin bisa menghajar nya, seperti yang Jimin katakan. Setelah membaca pesan Jimin. Taehyung menutup matanya dan mulai menyelami alam mimpi.

.

.

.

Taehyung sedang berada di dalam ruang keluarga Park. Beberapa saat yang lalu, yoongi datang kerumahnya lalu mengajaknya untuk ikut kerumah yoongi. Taehyung,Jimin, yoongi serta nyonya dan tuan Park kini tengah berkumpul di ruang keluarga. Mereka semua sedang bercanda bersama. "Jim, tae. Ikut aku sekarang. Tidak usah banyak bertanya," Kata yoongi. Jimin dan taehyung hanya patuh mengikuti perintah yoongi. Yoongi membawa taehyung dan Jimin pada ruang kerjanya. Saat memasuki ruangan itu. Mereka berdua terkagum kagum melihat isi ruangan tersebut.

Mereka sedang berada di dalam genius lab milik yoongi. Yoongi menyodorkan dua lembar lirik lagu pada Jimin dan juga taehyung. "Ini untuk apa, hyung?" Tanya taehyung yang belum mengerti.

"Itu lirik lagu yang aku tulis. Dan secara khusus aku buat untuk kalian berdua," Jelas yoongi.

"Friends" itu judul lagu yang sedang dikerjakan yoongi. Lagu itu sengaja yoongi buat kusus untuk Jimin dan juga taehyung. Mengingat mereka berdua adalah sahabat sejak kecil, maka dari itu yoongi ingin membuatkan mereka sebuah lagu.

Yoongi menyuruh taehyung menyanyikan bagiannya di lagu tersebut. Yoongi kagum dengan suara indah milik taehyung. Setelah taehyung selesai menyanyikan bagiannya. Yoongi menyuruh Jimin untuk menyakinkan bagian lirik itu.

Suara Jimin dan juga taehyung sangat bagus di lagu itu. Benar benar kombinasi suara yang sempurna.
Yoongi memutuskan akan melatih kemampuan mereka berdua, agar mereka bisa menggapai mimpi mereka untuk menjadi seorang idol.




Tbc


Halo apa kabar?

Aku baru ingat kalau Masi ada buku on going yang belum aku up hehe


Book ini kayanya ada satu bulan lebih nggak aku up. Mianhae yeorobun 💜

What About Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang