Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.
Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡Gemuruh guruh tak membuyarkan lamunannya, sesekali mulut dengan bilah tipis itu terbuka hanya untuk menghembuskan nafas yang dia harap ikut membawa beban nya.
Rintik sudah tak terasa, hanya bersisa basah dan dinginnya saja. Hujan kali ini cukup deras, tapi tak apa, karena aroma yang dia suka kini tengah menyelimuti nya.
Manik bulat itu menutup, seolah memasrahkan segala resah dan lelahnya pada si pemilik hidup.
"Kana, jaga pola makan kamu !!"
"Kana, mama bilang jangan keseringan makan ice-cream !!"
"Kana, jangan bikin tubuh kamu luka !!"
"Kana, jangan pernah lakuin apapun yang akan membahayakan diri kamu sendiri !!"
"Kana, mama beliin kamu banyak salad, dimakan yah !!"
"Kana, mama sama papa kan udah bilang buat gak macem-macemin tubuh kamu, gimana sih?"
Awalnya dia senang dengan sikap protektif dari kedua orangtuanya, dia merasa diistimewakan dalam segala hal.
Arkana Mahadewa, lelaki dengan paras rupawan dan senyum memabukan. Tubuh tinggi dengan pinggang ramping, dia memiliki apa yang orang-orang inginkan.
Tumbuh didalam rumah hangat yang penuh kasih sayang, kedua orangtuanya selalu memastikan dia menerima yang terbaik dan satu orang kakak yang menurut nya tidak terlalu buruk.
Dia hanya memiliki satu suadara, mereka tidak terlalu dekat karena jarak umur juga diantara keduanya. Beda tiga tahun, tapi tetap saja, Kana sangat tidak akrab dengan kakaknya.
Saat berada dalam satu ruangan, mereka akan terlihat sangat canggung bahkan diluar rumah, mereka terlihat seperti orang asing.
"Kana, kamu jangan sakit !!"
"Kana, olahraga ringan aja, gak usah ikutan basket !!"
"Kana, tidur tepat waktu !!"
"Kana, mama bilang apa? Jangan makan sembarangan !! Jaga badan kamu, jaga kesehatan organ dalam kamu."
Andai saja saat itu dia tidak pernah kesal ataupun marah, mungkin sampai saat ini Arkana tidak akan tahu kalo dirinya tidak diharapkan.
Iya, dia memang hadir bukan karena sebuah keinginan tapi sebuah kesepakatan.
Arkana tidak pernah merasa setuju dengan kesepakatan itu, tapi mau bagaimana lagi? Dia masih hidup dibawah naungan orang yang membuat skenario jahat ini.
"Kana..."
"Enggak maa, Kana juga pengen hidup." Untuk pertama kalinya, seorang Arkana membantah bahkan memotong ucapan orangtuanya.
"Kana juga pengen dewasa, dan merasakan masa tua dengan semestinya maa." Tangis Arkana tidak lagi terbendung. "Kana salah apa sih maa? Paa? Kana punya dosa apa sama kalian?" Tanya lelaki itu ditengah jerit nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petrichor
Fanfiction[Selesai][Treasure Lokal] Kamu, cuma nyawa pengganti. Mulai: 1 Jun 23 Selesai: 29 Jun 23 Warning ⚠️ BXB Lokal Basaha Senyaman nya Ini cerita fiksi hasil dari khayalan saya sendiri dan saya hanya meminjam visual serta nama untuk keperluan cerita tanp...