Hal baru

534 79 2
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡






Kana baru saja menyimpan sepatu nya, lalu memakai sandal rumah untuk masuk kedalam.

"Kana, dari mana kamu?" Langkah nya tertahan, tapi tak lama kakinya dia bawa untuk kembali melangkah.

"Sudah berani kamu mengabaikan mama?" Kana berbalik saat tangannya dicekal.

"Mama sudah bilang bukan? Jangan melakukan hal aneh !!"

"Mama tenang saja !! Kana hanya duduk seharian, jantung Kana gak mungkin rusak hanya karena rintik hujan kan?" Tutur Kana dingin, tak ada lagi raut suka dimanik jernihnya.

"Mulai sekarang, kamu gak boleh keluar rumah selain untuk kuliah saja, selesai kuliah kamu harus langsung pulang !!"

Kana menunduk, dia ingin berdecih dihadapan sang mama yang selalu saja seperti ini.

"Apa Kana juga tidak bisa menikmati hidup?" Seru Kana lirih, tak lama dia mengangkat wajahnya dan langsung menatap dalam manik kelam sosok didepannya.

"Apa Kana gak bisa bebas ngabisin waktu? Apa Kana gak boleh jalanin hari-hari sesuai kemauan sendiri? Kana cuma mau berlama-lama diluar rumah, karena setelah masuk rumah, rasanya Kana tengah diawasi maut maa."

"Jaga ucapan kamu Kana !! Masuk kamar dan gak ada lagi keluar rumah." Kana ngehela nafas.

Tidak lagi mau membuang tenaga, Kana segera menaiki tangga menuju kamarnya. Ditengah perjalanan, dia bersitatap dengan salah satu teman kakaknya.

Jika dulu Kana akan menyapa dengan riang, tapi sekarang hanya untuk senyumpun terasa sulit. Berasa mengemut daun patrawali, mulut Kana terasa pahit bukan main.

"Sore Kana, baru pulang?" Kana hanya ngangguk.

Kana lanjut jalan lurus menuju kamarnya, bahkan dia tidak melirik kakaknya yang baru keluar kamar.

"Adek lo kenapa deh?" Yang ditanya menggidik. "Baru kali ini denger Kana ngebantah, kaget gue."

"Udalah, ribet banget ngurusin hidup orang."

"Dia adek lo Jun, lagian kenapa sih kalian bisa gak akrab? Padahal tinggal satu atap."

"Tch, lo masih bahas dia, gue gak jadi ikut."

"Eit eit... Selo kali, yaudah ayo !!"

Kana denger kok, dia kan belum jauh dari sana. Benar kata teman kakaknya itu.

Kenapa sih mereka gak akrab? Kana aja gak paham, sedari kecil Kana selalu menganggap kakaknya orang hebat. Kana menganggumi Arjuna lebih dari siapapun, walaupun nyatanya Arjuna tidak pernah menganggap dia ada.

Kana gak tahu kesalahan apa yang sudah dia perbuat, sampai kakaknya itu tidak pernah mau berbicara dengan dia.

Setelah sampai kamar, Kana membuka lebar jendela kamar hingga udara dingin ikut masuk.

PetrichorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang