13..

885 86 5
                                    

Selamat membaca, bagi yang membaca


Satu hari sudah Rachel lewati, dan nanti malam adalah puncak urusannya yang akan segera ia selesai kan

Kondisi abang nya sudah mulai membaik dan ternyata Zico sedikit melupakan diri nya

Jadi untuk meminimalisir terjadinya hal yang tidak di inginkan seperti kemarin, nenek dan kakeknya menyuruhnya untuk tidak menemui Zico terlebih dahulu.

Apalagi Rachel yang tidak bisa selalu berada di dekat Zico dan akan sering meninggalkan nya. Jika ia kembali ke Swiss dan kembali meninggalkan Abang nya lagi, dapat di pastikan jika hal itu akan terulang lagi seperti kemarin

Dan kakek neneknya benar-benar akan mengusir Rachel dan menutup pintu rumah mereka untuk Rachel.

Pagi-pagi buta, Rachel sudah bersiap-siap untuk menuju ke perusahaan papa nya yang ada disini

Drttt..

Drttt..

Drttt..

Papa menelpon..

"Arch, sudah berangkat?"

"Belum, kenapa?"

"Di pertemuan nanti lakukan yang terbaik. Berhati-hatilah"

"Hm" Rachel mematikan telepon nya dan menyambar jas yang sudah ia siapkan

Setelah itu Rachel melampirkan ransel yang berisi MacBook dan berkas-berkas penting ke bahu lebar nya

"Apakah tuan sudah sarapan?"

"Hm"

Hufttt, orang suruhan papa nya itu hanya bisa menghela nafas lelah

"Lelah? Pulang" ucap Rachel enteng

"P-pulang kemana t-tuan?"

"Rumah"

"Dan tidak perlu kembali ke sini lagi" lanjut Rachel

"M-maaf tuan?"

"Bereskan barang-barang anda dan angkat kaki dari posisi anda sekarang!"

"Tidak tuan! Maafkan saya!"

Rachel jalan tanpa menghiraukan orang suruhan papa nya yang masih saja meminta maaf

"Tuan muda, langsung ke kantor atau?"

"Kantor, ke restoran saat pulang saja"

"Baik"

Dalam hati, orang suruhan papa nya bernafas lega karena Rachel masih mau membalas ucapan nya

Sebenarnya Rachel tadi hanya bermain-main saja, dia tidak lah serius tentang hal tadi. Bagaimana pun orang suruhan itu adalah orang kepercayaan papa nya

Tapi karena wajahnya yang kaku, orang mana pun pasti mengira kalau itu bukan lah bercanda

Mereka pun berlalu meninggalkan hotel dan menuju ke kantor papa nya untuk melakukan meeting penting

Drttt..

Drttt..

"Semuanya telah selesai tuan muda, apakah bisa langsung di publish?" Ucap seseorang di sebrang to the point

"Ya, lakukan saja. Buat berita itu menjadi berita utama di sini"

"Siap, dalam dua belas menit ke depan, semua kebusukan keluarga itu akan segera terpampang di berbagai media"

"Don't talk too much" balas Rachel

"B-baik tuan"

Tut

Azico Rachelion.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang