11

8.1K 543 17
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 11:00 sementara di dalam kamar Dimas tengah berguling-guling di atas kasur milik nya dia tidak bisa tidur lantaran tadi Dimas meminum kopi setelah makan malam"gua gak bisa tidur mana Arga udah tidur lagi, mau keluar tapi bunda belum tidur masih nunggu ayah" monolog Dimas.

Dimas meraih ponsel nya di atas meja lalu membuka aplikasi WhatsApp mengirim pesan pada Arga siapa tau Arga kebangun lalu membacanya 15 menit sudah berlalu namun tidak mendapatkan balasan dari Arga dia meletakan kembali ponsel nya di atas meja lalu menghela nafas panjang mencoba memejamkan matanya.

Baru saja dia memejamkan matanya suara mobil yang seperti nya tidak hanya satu memasuki indra pendengar nya Dimas beranjak dari tempat tidur nya menuju jendela kamarnya yang mengarah ke luar guna melihat mobil siapa saja yang datang ke rumah tengah malam seperti ini.

Terlihat Angga turun dari mobilnya lalu berjalan ke belakang di mana dua mobil lainya terpikir di pinggir jalan depan rumah tak berselang lama dua peria berpakaian formal  keluar dari mobil mereka lalu  berjalan masuk ke dalam rumah.

"Mereka siapa tengah malam datang ke rumah gue, temen ayah tapi kayaknya bukan deh gue penasaran apa gue keluar aja samperin ayah tapi gua takut sama bunda, bodoh amat lah mending gue tidur" monolog Dimas lalu kembali ke atas kasur nya bersiap untuk tidur.

Di ruang tamu Sarah menyajikan teh hangat dan beberapa makanan ringan pada David dan Dean  dua orang yang datang bersama suami nya tadi.

"Maksud kedatangan kami kemarin hanya ingin melihat putar ku Arga bolehkan?" Ucap david

Sarah yang sudah mengetahui semuanya perihal Arga dan David dari suaminya lantas menganggukkan kepalanya "tentu saja tuan mari saya antar ke kamar nya" jawab Sarah bangkit dari tempat duduk nya mengantarkan David dan Dean ke kamar Arga.

Ceklek

Pintu kamar Arga di buka oleh Sarah dengan pelan lalu mereka berjalan masuk "silakan tuan"ucap Sarah dan persilakan David dan Dian masuk ke dalam kamar Arga.

David dan Dean perlahan berjalan masuk menghampiri ranjang Arga David lantas tersenyum tipis, dalam hatinya begitu bahagia akhirnya anaknya yang selama ini ia cari-cari sekarang anak itu ada di hadapannya.

"Kita ketemu lagi nak"ucap David pelan sudut bibirnya membentuk senyuman, tangannya terangkat ingin menyentuh wajah Arga namaun ia urungkan takut menganggu tidur nya.

"Arga tidak mudah terganggu saat sedang tidur bahkan dia sulit di bangunkan" ucap Sarah yang melihat David mengurungkan niatnya menyentuh putranya mereka tidak tahu jika Arga tidak mudah terganggu saat sedang tidur kecuali dia mendengar hujan di luar.

"Benarkah?" Tanyanya memastikan

"Tentu saja dia kalau sudah tidur akan sulit dibangunkan membutuhkan waktu 1 jam untuk membangunkannya" jawab Angga yang baru saja menyusul mereka.

Dean mendudukkan dirinya di tepi kasur milik Arga lalu dia mencium pipi bulat adiknya "dia lebih mirip mama biarpun wajahnya mirip dengan Arka"

"Kalau begitu kita tinggal dulu" ucap Angga

David menganggukkan kepalanya lantas tersenyum pada Angga "terima kasih" ucapnya tulus

"Sama-sama tuan" balas Angga lalu keluar bersama Sarah meninggalkan kamar Arga.

David mencium dahi arga cukup lama menyalurkan rasa rindunya yang selama ini ia rasakan, hari ini dia sangat bahagia akhirnya usahanya selama ini membuahkan hasil yang memuaskan putranya kembali ke tengah-tengah keluarga nya menjadi pelengkap keluarga kecil nya.











Di lain tempat, tepatnya di rumah besar keluarga Ardiansyah sedang terjadi keributan kecil antara Topan dan Arka"lepasin tangan gue" teriak Arka karena tangannya di borgol oleh Topan.

Tidak memperdulikan teriakan Arka Topan segera membawa masuk Arka ke dalam rumah dengan cara menggendongnya ala karung beras lalu menurunkan Arka di sofa ruang keluarga tak berselang lama Lydia menghampiri mereka berdua.

"Ada apa ini?" Tanya lydia melihat tangan anaknya yang di borgol.

"Ma tolongin aku gak salah apa apa tiba tiba aja di bo-"

"Balapan liar lalu pergi ke klub malam masih bilang gak salah?" Sela Topan menatap tajam sepupunya itu.

"Benar apa yang di bilang Topan Arkan?" Tanya lydia

"Cuma balapan klub malem nya cuma  numpang lewat depannya" cicitnya

Lydia menghela nafasnya  lalu meraih tangan Arka membawa nya menuju kamar.

"Mama mau ngapain?" tanya Arka melihat rantai panjang di tangan mamanya.

"Duduk di atas kasur mu" titah Lydia

Arka mengikuti perintah Lydia duduk di atas kasur nya Lydia membuka borgol yang Topan pasang di tangan Arka lalu mengatinyan dengan memasang rantai di kaki Arka.

Selesai memasangkan rantai di kaki Arka Lydia berjalan ke sisi lain ranjang Arka lalu mengambil boneka beruang Arka lalu membawanya pergi keluar kamar.

Mata arka melotot melihat bonekanya di bawa pergi oleh mamanya
"Ma adek Arka mau di bawa ke mana?" Teriak Arka

"Kamar mama" jawab singkat lydia lalu menutup pintu kamar Arka menguncinya dari luar.

"Terus gua tidur nya gimana hiks adek gua di culik mama"











"Ayo pulang" ajak David pada Dean yang tengah berbaring di samping Arga.

"Papa aja sana aku masih mau di sini" jawab Dean lantas membawa Arga kedalam dekapannya.

"Adikmu berbuat ulah lagi"

"Papa urus saja malam ini aku mau bersama adik bungsu ku"

"Dia pergi ke klub malem bersama geng nya"

Mendengar kata klub malam Dean segera melepas pelukannya pada Arga lalu mendudukkan dirinya "siapa yang bilang?" Tanya Dean

"Topan" jawab singkat David

Arga menggeliat kara merasa terganggu tidur nya membalikkan badannya menjadi terentang "jangan berisik anjing gua masih mau tidur" racau Arga dengan mata terpejam.

Mendengar ucapan anaknya barusan membuat David dan Dean tersenyum tipis
"Seperti nya adik mu sama saja dengan kembarannya" ucap David menoel pipi bulat Arga.

"Tidak itu tidak boleh terjadi" ucap Dean.

"Kau dengar sendiri barusan adik mu mengucapkan apa" ucap David menatap Dean dengan mengangkat sebelah alisnya.

"Mungkin saja dia sedang bermimpi di kejar anjing" ucapnya berpikir positif.

"Terserah, ayo kita pulang''

"Bisakah kita membawanya pulang sekarang?" Ucap Dean ingin membawa adiknya pulang malam ini bersama nya.

"Sabarlah kita pasti akan membawanya pulang ke rumah yang seharusnya tapi tidak malam ini kita akan memberi tau dia berlahan yang terpenting sekarang kita sudah menemukan nya" ucap David menepuk pundak Dean.

"Abang pulang dulu ya besok kita ketemu lagi" ucap Dean mendaratkan kecupan di kening Arga lalu berjalan keluar kamar.

David mengelus kepala Arga lalu mencium kening dan juga kedu pipi anaknya"papa akan jemput kmu nanti sayang mimpi indah" ucapnya lalu mencium kening arga cukup lama setelah itu melangkah kaki nya ke luar kamar.

 ARGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang