Raina membuka gorden ruangan Tim mereka untuk memasukkan sinar matahari kedalam ruangan yang penuh sesak dengan berkas ini. Tolong ingatkan Raina untuk membeli pengharum ruangan agar tempat ini sedikit lumrah disebut ruang kerja.
Cklek.
Jika pintu ruangan dibuka dengan normal, artinya yang datang adalah..
"Loh udah dateng Rai?" Sapa Rendra yang baru masuk dengan tersenyum. Rambutnya masih setengah basah dan aroma shampoo menguar ke seluruh ruangan, tanda ia baru saja selesai mandi.
Raina tersenyum "Iya gue kepagian soalnya mesti anter kakak gue ke tempat terapi sekalian tadi. Lo sendiri kenapa berangkat sepagi ini?".
"Gue sih emang selalu dateng cepet" Ucap Rendra yang kini duduk di mejanya, menatanya sedikit agar rapi karena ia akan mulai bekerja "Berkas kasus yang kemarin belum gue rekap buat laporan".
Raina hanya mengangguk kemudian ikut duduk disebelah Rendra.
"Morning and Shine penduduk Bumiii. Tolong damai-damai aja hari ini" Suara Naren terdengar menggelegar sebelum memasuki ruangan, dan
Cklek.
Untung pintu tidak dibanting lagi. Sepertinya tulisan Rendra di pintu cukup berpengaruh.
"Eeeey ngapain kalian berdua-duaan?" Ucap Naren diambang pintu, memandang Raina dan Rendra yang mengobrol.
"Siapa berdua-duaan?" Di belakangnya, sosok Haikal hadir "Jangan di depan pintu gini kenapa sih Na, pantesan jomblo lu".
"Apa hubungannya?" Naren memasuki ruangan menggerutu.
Haikal tertawa "Ya jodohnya jadi gabisa masuk kan".
Naren melempar sebuah kertas bekas kearah Haikal karena kesal.
"Dateng pagi banget?" Tanya Haikal begitu mengambil kursi untuk duduk dekat Raina.
Rendra mendelik kearahnya "Buset dah! Gue selalu dateng pagi gak pernah ditanyain?!".
"Kamu cemburu, sayang?" Ucap Haikal menggoda.
"KAL AH GELI ANJ-"
Brak.
Sepertinya tulisan Rendra di pintu tidak dibaca jelas oleh Jendra karena wajahnya muncul cengengesan setelah membanting pintu.
"Udah pada sarapan belum?" Tanya Jendra tanpa merasa bersalah, kemudian Yeshi yang tampak cantik dengan seragam muncul disebelahnya "Sarapan bubur yok gue mau sarapan sama Yeshi".
"IH MAUUU" Raina berdiri antusias.
[Code zero! Emergency! Tim 1 harap segera berangkat ke lokasi]
Keenam orang disana tampak terdiam bingung. Rendra memeriksa jam tangannya, masih 30 menit lagi sebelum shift mereka resmi dimulai.
"Harusnya masih shiftnya Tim 2 gak sih?" Ucap Rendra.
[Saya ulangi. Code zero! Emergency! Tim 1 yang sudah datang harap segera berangkat ke lokasi. Tim 2 masih di lokasi kasus sejak pukul 3 pagi dan belum kembali ke markas]
Semua orang disana saling memandang dan menyimpan impian sarapan bubur pagi mereka. Beranjak berdiri untuk mengambil peralatan mereka.
"Sarapannya nanti siang aja ya, sayang?" Ucap Jendra tersenyum pahit kearah Yeshi.
Yeshi menghela nafasnya berat "Yaudahlah mau gimana lagi. Aku ke ruangan center deh sambil nungguin shiftku".
Haikal menyodorkan kotak peralatan Jendra dan segera memasang earphonenya "Jendra accepting".
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Detective | Sunshin
FanfikceHaikal tersenyum dan menarik tangan Raina "Lari!". Selamat datang di hari yang normal bagi anggota Tim 1 Emergency Unit, Kepolisian Republik Indonesia. Hari yang normal untuk memulai pekerjaan Raina sebagai.. Detektif Kepolisian.