Case 2.2

197 43 7
                                    


"Nih" 

Haikal menempelkan sekaleng minuman dingin di pipi Raina yang sedang terduduk melamun di dekat area parkir yang gelap karena sudah malam.

Raina tersenyum dan mengambil sekaleng soda itu dari tangan Haikal yang kini duduk di sebelahnya "Kok tau gue disini".

"Dicariin sama Jendra tuh" Ucap Haikal ikut meminum sekaleng soda dingin miliknya.

"Hadeeeh" Raina mengeluh "Bentar gue benerin mental dulu".

Haikal tertawa "Kaget?".

"Ya gimana nggak kaget? Kita literally lagi nyantai mau makan malem pake hokben terus gue ngomong kata terlarang yang nggak gue tau terus tiba-tiba ada code zero. Kayak roller coaster banget hidup gue" Keluh Raina "Gue kira yang gaboleh ngomong gitu cuma petugas UGD doang".

Haikal kembali tertawa "Kasus itu nggak ada hubungannya sama ucapan lo Rainaa. Yang udah waktunya terjadi ya terjadi aja".

"Ya gue tau lah, anjir" Rina menyela "Tapi kasus ini beneran bikin shock banget, Kal".

"Dimasa depan lo bakal ketemu penjahat yang lebih jahat dari ini kok, Rai. Nikmatin aja" Ucap Haikal kini meremas kaleng soda yang sduah kosong itu.

"Nikmatin gimana?! Gimana bisa lo menikmati kejahatan??"

Haikal melempar sampah kalengnya dan tepat masuk ke tempat sampah di seberangnya "Bukan menikmati kejahatan, Raina. Tapi menikmati pekerjaan lo buat nangkep penjahat".

"Mau tau alasan bu Ratna nyakitin anaknya nggak?".Haikal kini berdiri menatap Raina.

Raina kembali menghela nafasnya berat "Mau. Tapi gue nggak siap".

"Ayooook. Sambatan lo tidak berguna bagi nusa dan bangsa, Raina.." Ucap Haikal berjalan setengah menyeret Raina untuk ikut masuk ke dalam markas.

*

Raina masuk kedalam ruangan interogasi dengan sekat kaca. Didalam ruang introgasi ada bu Ratna, Naren dan Rendra yang tampak sibuk mengetikkan sesuatu di laptopnya.

Haikal dan Raina bergabung dengan Jendra di sisi lain ruang kaca untuk mengawasi jalannya interogasi.

"Gimana pelaku, Jen?" Tanya Haikal.

Jendra menatapnya sejenak "Dia bilang dia kelilit utang pinjol dan mau bikin anaknya ditabrak mobil buat cairin uang asuransi".

"Ditabrak mobil?" Tanya Raina memastikan.

"Iya, tapi pas mau diajak anaknya berontak nggak mau dan terus-terusan lari. Akhirnya dia kalap dan gak sengaja nusuk anaknya pakai pisau. Anaknya langsung kabur dan sembuyi di mesin cuci pas pelaku masih shock habis nusuk. Untung pelaku ninggalin HP nya diruangan itu dan si anak sigap buat ambil HP nya" Jelas Jendra.

Hello, Detective | SunshinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang