Tahun 1523
Lahirlah disebuah gubuk di hutan seorang bayi lelaki dengan lubang hitam di dadanya.
"Kenapa ada lubang hitam di dadanya" Ucap sang ibu yang melihat anaknya di bopong oleh seorang dukun yang membantunya melahirkan.
"Ternyata dirimu sudah terlahir kembali dengan kutukan yang diberikan oleh sang ratu. Abadilah dirimu kini hingga nanti" Ucap nenek tua yang membantu lahirnya anak itu.
"Apa maksud anda kutukan?!? Apa anak saya mendapatkan kutukan??" Tanya sang ibu dengan paniknya.
"Dialah yang menyebabkan dirimu dan semua wargamu disini akan selalu kelaparan dan derita, dia pembawa semua hal ini. Seorang lelaki yang mendapatkan sumpahnya dari seorang yang dicintainya" Jawab sang nenek.
25 Tahun Kemudian
Masih dengan lubang hitamnya yang semakin pekat, dirinya yang diusir oleh semua warganya karna,semenjak lahirnya semua warga selalu mendapatkan sial. Kini dia hidup sendiri dalam gua yang gelap dan sunyi. Karena, lapar yang tak henti ia yang mulai memakan semua binatang dalam hutan untuk menghilangkan rasa sakit didadanya.
Disinilah dia kini didalam hutan berjalan kaki dengan rambut yang panjang baju yang lusuh dan mata yang memarah seiringnya waktu tiap dirinya lapar. Terduduk memegangi kelinci yang sudah separuh badannya hilang dan bibirnya yang penuh dengan darah.
"Siapa kamu apa dirimu yang memakan kelinciku" Kata seorang gadis cantik yang membawa panah beserta busurnya.
"Apa kau memakannya mentah-mentah??" Tanya sang gadis itu tapi tak dijawab olehnya.
"Apa kau tak bisa bicara??" Tanya lagi Jinsoo tapi tak dijawab.
"Tak apalah akan ku biarkan kelinci itu dan berburu rusa. Ini makanlah jangan memakan binatang mentah seperti itu sangat menjijikan kau seperti seorang monster yang selalu dibicarakan orang-orang" Ucap Jinsoo gadis pemberani yang suka bekerja sama dengan para bandit untuk warga yang kesusahan. Memberikan sisa bekalnya pada lelaki tanpa nama itu. Saat hendak pergi lelaki itu menahan tangan Jinsoo dan seketika Jinsoo mendapatkan getaran yang membuatnya lemas hingga terduduk lemas.
"Kau siapa dirimu jangan menyentuhku, kau tak tau siapa aku??" Kata Jinsoo dengan badan yang melemah.
"Ratu" Kata lelaki itu dengan mata yang memerah dan darah hitam yang keluar dari lubangnya. Ingatan lelaki itu kembali dirinya yang dulunya seorang raja yang telah membunuh ratunya sendiri.
"Kau kau monster itu benar nyata?? Lepaskan aku, diriku bukan ratu, kau jangan macam-macam. Menyingkir seluruh warga sedang mencariku, mati aku jika tertangkap" Lanjut Jisoo, melepaskan genggaman lelaki itu. Tapi, telat belum juga dia melarikan diri dia sudah tertangkap oleh warga. Salah satu warga yang membawa pisau melemparnya dan mengenai tepat pada punggung Jinsoo.
"Akh, Kau bantu akhu. Sial apakah ini akhirkuh. Kau menahanku untuk ini. Sial tunggu aku akan ku balas kau" Ucapan terakhir Jinsoo dan ia merengkuh lemas dalam pelukan lelaki didepannya itu.
"Ratu!! Kalian telah membunuhnya" Kata Lelaki itu dengan gerakan cepat ia menghabisi semua warga yang ada disitu dengan tangannya yang mengeluarkan kuku hitam pancang seperti cakar harimau.
"Ratu, maafkan aku kumohon jangan tinggalkan aku lagi, aku gagal melindungimu lagi kini" Ucap lelaki itu dengan darah yang menempel disemua tubuhnya.
"Ternyata benar dirimulah seorang raja yang mendapatkan hukuman dari sang kuasa karna, kelalaianmu sendiri" Saut seorang nenek dengan baju lusuhnya dan kayu yang menjadi pegangannya dibelakang lelaki itu.
"Siapa kau?? Kumohon jelaskanlah semua ini, apa aku benar seorang raja yang berdosa dan dia adalah ratuku" Tanya lelaki itu.
"Ya itulah dirimu. Terimalah semuanya kini dan pikirkan lalu sesalilah semua hukuman yang diberikan sang kuasa padamu. Hidup kau kini hingga sang ratu menyelesaikan urusannya denganmu dan membunuhmu dengan pedangnya" Jawab nenek itu.
"Bagaimana mungkin, apa aku akan hidup dengan semua penderitaan ini? dan lagi pedang seperti apa maksudmu" Tanya kembali lelaki itu.
"Tentu semua itu adalah balasan atas dosa yang kau perbuat sebelumnya. Pedang?? Tangannya adalah pedang itu sendiri. Malang sekali perempuan itu dia harus hidup dengan semua tuduhan di masa lalunya yang terbawa hingga nanti. Hiduplah abadi dan hapus semua dosa yang telah kau perbuat" Jawab nenek yang juga seorang dukun itu lalu pergi.
***
Tahun 1978
"Ini fotonya cari dia dan bawa dia kesini hidup atau mati. Sial dia telah membawa semua uangku" Ucap seorang lelaki dengan badan kekar kepada para anak buahnya 4 orang
"Baiklah. Ayo dia ada di dekat sini" Kata salah satu anak buahnya, mereka segera pergi ke sebuah gedung tapi, ditengah jalan ia di hentikan oleh lelaki tampan dengan pakaian serba hitamnya.
"Siapa kau, jangan ikut campur" Ucap salah satu lelaki berpakaian serba hitam itu.
"Perempuan itu dimana dia?? Berikan dia padaku. Ini uang kalian pergilah" Ucap sang lelaki bermata pekat yang baru saja menemukan namanya Haein.
"Begitu?? Baiklah ambil perempuan itu. Mari pergi" Jawabnya menyerahkan lembaran foto dan membawa uang itu pergi.
"Ratuku,ternyata benar dirimu telah dilahirkan kembali kedunia ini. Tunggulah aku dan mari kita selesaikan semua ini" Gumam Haein menatap foto itu dengan mata yang sayu.
Di depan sebuah gedung kosong
"Bagaimana kalau besok aku bolos saja?? Ternyata bekerja melelahkan" Kata salah satu perempuan cantik pada dirinya sendiri.
"Ratu" Ucap Haein tepat didepan perempuan itu.
"Siapa kau?? Aaa, Apa kau suruhan mereka" Kata Jinsola dengan senyum yang meremehkan. Haein terpaku sebentar lalu berjalan mendekati perempuan cantik itu yang bernama Jinsola.
"Siapa kau,ada apa denganmu? Lepaskan saya kau salah orang" Ucap Jinsola memberontak dari pelukannya.
Dorr
"Aku tau pasti kau tidak akan membunuhnya. Baguslah aku mengikutimu" Kata seorang dengan 4 orang lainnya. Peluru melesat tepat pada punggung Jinsola dalam pelukan Haein.
"Akh, sial kau menahanku untuk ini. Sial tunggu aku akan ku balas kau" Ucap Jinsola dengan mulut mengeluarkan darah dan tubuh yang melemas.
"Ratu!!!" Teriak Haein lagi dan lagi ratunya mati dihadapannya.
◇◇◇
Hai, salam kenal. Terima kasih sudah membaca ♡.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
eternal
FantasyEternal menceritakan kisah sang ratu yang mengutuk rajanya untuk hidup abadi karena,telah menelantarkan dan mencurigai keluarga ratu dan ratumya sendiri. Sang raja hidup beribu tahun untuk menemui sang ratu yang telah hidup kembali dengan nama,jiwa...