"Ahjussi kau menangis??" Tanya Jisoo.
"Junho" Kata Haein memeluk Junkyu dengan hangat setelah Junkyu menaruh piring kotoran dan hendak duduk kembali tapi, dikejutkan oleh Haein yang memeluknya tiba-tiba.
"Putraku, maafkan diriku" Gumam Haein yang pasti masih didengar oleh Junkyu.
"Ahjussi lepaskan aku, siapa putramu aku putra ayahku. Noona cepat kembalikan lelaki aneh ini" Ucap Junkyu melepaskan pelukan Haein yang membuatnya risih.
Pantas saja dirimu tidak menyukai kehadiranku, ternyata kebencian dan kumurkaanmu terbawa hingga kini, Batin Hein dan menggusap air matanya.
"Ahjussi mari saya antar" Ucap Jisoo mengambil kunci mobil tapi tertahan dengan ucapan Haein. "Aku tidak memiliki rumah" Ucap Haein berbohong, bahkan kini semua emasnya tengah menunggu dirinya dirumahnya.
"Tinggallah disini kalau begitu, aku merestui kalian. Dirimu tampan sekali seperti pangeran yang selalu diucapkan oleh Jisoo dulu"Saut Daesung yang tengah mencuci piring kotor.
"APPA!!!" Seru bersamaan kakak beradik itu.
***
"Ahjussi berhentilah menatapku sebelum kuusir" Ucap Junkyu yang kini tengah fokus mengerjakan tugasnya. Haein benar tinggal dirumah mereka bahkan kini Haein dan Junkyu berbagi kamar meski Haein harus tidur di lantai. Haein memutuskan tinggal disini tak lain karena, rasa tak ingin kehilangan mereka lagi terutama kehilangan Jisoo.
"Junh ekhm Junkyu-ya apa kau masih suka memanah?" Ucap Haein yang duduk di ranjang Junkyu.
"Jangan sok kenal, kita tidak kenal. Aku menerima ahjussi karena, ayah jika bukan aku tak kan mau tinggal bersama lelaki yang mengincar noonaku. Jangan sekali-kali ahjussi macam-macam dengan noona" Kata Junkyu menutup bukunya dan mengusir haein dari kamarnya. Saat Haein keluar kamar ia melihat Jisoo yang tergesa dengan ID polisinya hendak keluar di tengah malam begini.
"Ahjussi belum tidur, tolong beri tahu mereka jika aku belum datang malam ini berarti aku lembur di kantor. Kasus baru datang lagi" Kata Jisoo lalu pergi tapi dicegah oleh Haein dan ia berkata akan ikut Jisoo.
"Ahjussi benar akan terus mengikutiku?? Kenapa ahjussi ingin aku membunuhmu disini??" Tanya Jisoo yang mulai risih dengan Haein yang terus mengekorinya.
"Tidak, aku tak ingin mati sekarang. Aku masih merindukanmu, aku akan tetap bersamamu hingga entah kapan aku memilih untuk mati" Jawab Haein dan dibalas dengan rolling eyes Jisoo. Setelah beberapa langkah Jisoo mendengar ada suara lelaki yang berbicara ditelfon di depan rumah kosong dengan membawa pisau dan jubah berwarna hitam. Jisoo menarik Haein untuk bersembunyi di gang sempit antar rumah-rumah.
"Ssst" Kata Jisoo menutup mulut Haein agar, diam. Jarak mereka amatlah dekat bahkan Haein dapat mencium aroma melati khas Jisoo. Haein terdiam, terpaku melihat Jisoo dalam keadaan yang sangat dekat sekali, rambut panjang yang diterpa angin menambah kecantikan dari kekasih dulunya itu. Haein merasakan kembali rasa berdebar pada jantungnya yang bahkan ia sendiri lupa kapan terakhir kali ia merasakannya, mungkin ketika ia hidup bersama ratunya di zaman dulu.
"Berhentilah menatapku ahjussi, aku tau aku cantik tak usah kaget" Kata Jisoo saat menyadari sejak tadi ia ditatap oleh Haein, padahal ini bukan waktunya untuk bercanda. Jisoo tetap fokus menghadap ke kiri memfokuskan telinganya untuk mendengar percakapan sitersangka dengan bosnya.
"Saya sudah berhasil membunuh wanita itu bos dia sudah saya letakkan di sungai seperti peritah anda" Kata seorang itu, Jisoo tetap diam mendengarkan tiap percakapan itu hingga ia tak sadar Haein yang semakin dekat hingga jarak yang dekat diantaranya.
"Ahj.." Kata Jisoo terpotong matanya melotot ketika ia merasa bibirnya bersentuhan dengan bibir lelaki didepannya yang baru dikenal tadi. Jisoo terpaku diam dengan mata yang melotot ia ingin mendorong Haein tapi tangan Haein menahan tangan Jisoo yang hendak mendorongnya. Kaki Jisoo yang bebas menginjak keras kaki Haein hingga sang pemilik kaki kesakitan dan melepas ciumannya.
"Aish sh*b*l Ahjussi apa yang baru saja kau lakukan. Kita bicara lagi nanti" Ucap Jisoo dengan wajah yang kesal dan mengejar tersangka sebelum pergi.
"Dia memang benar ratuku aromanya bahkan tatapannya mengingatkanku saat kita pertama bertemu. Ratuku sepertinya aku mencintai dirimu kembali yang kini, maafkan aku karena telah meninggalkanmu aku berjanji akan menyelesaikan ini dan kembali pada dirimu" Gumam Haein yang masih terdiam di gang sempit itu. Akhirnya Jisoo berhasil menangkap sang tersangka tak perlu diragukan lagi itu adalah hal kecil bagi Jisoo dan membawanya ke kantor polisi.
"Sunbae bagaimana kalau kita makan bersama, hal ini harus diapresiasi apalagi sunbae menagkap tersangka sendiri" Ucap Jaehyun junior Jisoo di timnya setelah melihat seniornya yang datang dengan wajah mengantuk. Bagi Jaehyun Jisoo adalah role modelnya, bagaimana tidak Jisoo seorang wanita selalu berhasil menangkap banyak tersangka bahkan seorang diri.
"Wah ide yang bagus kau yang bayar okey" Usul balik Jisoo merangkul bahu Jaehyun dan mengajaknya pergi.
"Tapi sunbae.." Kata Jaehyun terpotong. "Sudah cepat sebelum bapak tua itu melihat, aku lapar sekali" Potong Jisoo tersenyum dengan girang. Disinilah mereka sekarng sebuah tenda sederhana tempat menjual jjangmyeon. Anehnya mereka tadi datang berdua tapi kini mereka duduk melingkar bertiga.
"Ahjussi kenapa ikut kesini, ahjussi tidak lelah cepatlah pulang" Cerca Jisoo pada Haein yang mengikutinya hingga kini.
"Aku juga lapar pesankan aku satu juga" Kata haein, akhirnya Jisoo dengan tatapan tajamnya yang selalu menatap Haein mengusir mencoba tenang dan menikmati makannya.
"Sunbae disinimu" Ucap Jaehyun mengambil tisu dan mengelap bibir Jisoo yang celemotan.
"Owh maka.." kata Jiso terpotong. "Apa kau tak bisa membersihkan sendiri seperti anak kecil saja, aku sudah selesai cepatlah pulang ayahmu mencari" Potong Haein dengan mata sinis pada Jisoo dan meningkalkan mereka berdua bahkan dia belum memakan makanananya sama sekali.
"Sunbae siapa dia?Sepertinya dia mengenal ayah sunbae, apa kalian tinggal bersama??" Tanya jaehyun yang penasaran.
"Hah?? Bukan dia pamanku hem paman yang dari Jeju sedang berlibur disini, dia memang agak aneh hiraukan saja hehe" Jawab Jisoo dengan senyum canggugnya.
Dasar pria aneh, dia mengganggu saja. Haruskah aku mengusirnya saja. Aish awas saja kau ahjussi baru saja sehari sudah menganggu saja, Batin Jisoo.
◇◇◇
Terima kasih sudah membaca ♡. Jangan lupa vote dan semoga kalian menyukai ceritanya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
eternal
FantasyEternal menceritakan kisah sang ratu yang mengutuk rajanya untuk hidup abadi karena,telah menelantarkan dan mencurigai keluarga ratu dan ratumya sendiri. Sang raja hidup beribu tahun untuk menemui sang ratu yang telah hidup kembali dengan nama,jiwa...