7. Di hukum

212 17 1
                                    

Kabar tentang Boruto dan Sarada yang jadian sudah tersebar luas seantero Konoha High School. Bahkan, kabar itu juga telah sampai ke SMA lain. Maklum, Boruto termasuk dalam jajaran Orang-Orang Ganteng Berpengaruh Tahun Ini, Jadi, tidak heran kenapa berita bisa begitu cepat tersebar.

Ketika berita itu tersebar, berbagai ekspresi dan spekulasi timbul di kalangan murid. Ada yang berekspresi kaget dan tidak percaya. Ada juga yang berspekulasi tidak-tidak terhadap Sarada. Pasalnya, pacar Boruto kali ini bukan dari kalangan tante-tante seperti yang selalu cowok itu pilih. Contohnya Meisya. la adalah mahasiswi Jurusan Ekonomi di salah satu Universitas swasta elite di Konoha. Cewek itu cukup kontroversial karena selalu meng-upload video maupun foto di instagramnya dengan pakaian yang benar-benar kurang bahan.

"Sar, lo beneran jadian sama Boruto??" Akhirnya, Chouco dapat melancarkan pertanyaannya. Sedari tadi mulut cewek itu sudah gatal ingin menanyakan kebenaran berita tersebut.

"Hm"

"Gue nanya serius, ih??"

"Gue juga jawab serius kali, Cho."Sarada mulai gemas.

"Muka lo, tuh, kayak gak ada seneng-senengnya, tau gak. Biasanya, kan, cewek yang berhasil jadi pacarnya Boruto itu bakalan senyam-senyum, sombong, atau semacam itulah. Kok, lo enggak, sih??" Cho mengalami Kepo tingkat tinggi. Jari telunjuknya digunakan untuk menunjuk-nunjuk wajah Sarada.

Sarada mengembuskan napasnya"Terus gue mesti gimana?? Guling-gulingan di lapangan kayak cacing kepanasan, gitu??Ogah."

BRAK!!

Suara pintu kelas yang di buka tanpa perasaan oleh seseorang langsung memenuhi indra pendengaran para murid 12 IPA 3.

"SARADAAAAA!"selanjutnya, suara melengking seorang cewek yang menembus gendang telinga. Itu adalah Wasabi, ketua kelas 12 IPA 3.

"WOY! BRISIK, MONYET!! PAGI-PAGI UDAH TERIAK-TERIAK AJA LO." Renga yang tidak terima jam tidurnya diganggu lantas memprotes Wasabi yang kini berdiri di ambang pintu kelas.

"SUKA-SUKA GUE, DONG!" Wasabi berkacak pinggang, membalas perkataan Renga.

"Udahlah, Wabi, ngalah aja. Kasian si Renga baru tidur jam lima subuh gara-gara nonton bola," tutur teman sebangku Renga.

"Nonton bola apa nonton bola?!" Sumire yang ada di belakang Wasabi menceletuk.

Teman Range itu langsung diam. ia tahu, berdebat dengan Sumire tidak akan pernah ada habisnya. Cewek itu tak pernah kehabisan kata untuk mencela balik.

"LO BENER JADIAN SAMA SI BARUTO!?"

"Sar, bener enggak apa yang dibilangin anak-anak sekolahan tentang lo sama Boruto itu?!"

"Jawab, Sar"

Pertanyaan-pertanyaan itu keluar dari mulut Wasabi, Sumire, dan Yodo. Namun, bukan hanya teman-teman dekat Sarada saja, hampir semua murid SMA Konoha High School menanyakan hal serupa pada Sarada.

"Kenapa, sih, pada heboh??segitu besar ya, efeknya??" Sarada tampak biasa saja.

"Ya jelas hebohlah. Secara lo, tuh, jadian sama maskotnya Most Wanted sekolah. Terus lo, kan, masih murid baru, jadi-"

"Stt... stt... guru kimia udah dateng, rumpi mulu lo pada"Vina, si anak karate, menolehkan kepala ke belakang, memberi peringatan pada Sarada dan tiga sahabatnya.

"Cho, awasin si Sarada jangan sampe kabur,buat ngasih penjelasan ke kita!!"Chouco mengacungkan jempolnya, menyanggupi perintah Wasabi. Sementara Sarada, ia hanya mengembuskan napas pasrah.

"Woy, Sarada! PR Bu Nadia udah belum lu??"

Sarada yang sedari tadi menulis mendongakkan kepalanya. Cewek itu memutar bola mata dengan malas dan mendengus menatap Chouco yang ada di hadapannya. "Menurut lo?? Lo gak liat apa, gue juga lagi ngerjain,kalo!!!"

Cool Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang