Boruto berhasil mengikuti Mitsuki. Ia tetap berusaha menjaga Jarak. Sampai akhirnya, Boruto memilih untuk berhenti. Berhenti karena tidak sanggup lagi untuk maju. Bahkan, tidak untuk satu langkah saja. la hanya mampu untuk bersembunyi di balik pilar.
Boruto merasakan hatinya begitu sakit melihat Sarada dipeluk erat oleh Mitsuki. Dan begitu kejamnya kenyataan, mengatakan bahwa Mitsuki adalah sahabatnya sendiri.
Sarada melepaskan diri dari dekapan Mitsuki. "Makasih, Mit, lo udah dateng tepat waktu. Gue bener-bener gak tau mesti gimana. Gue bilang sama Shinsi kalo gue nemenin nyokap lembur di kedai. Dan gue... gue... sama sekali belum berani ngasih tau Shinsi yang sebenarnya." Mata Sarada kembali terlihat berkaca-kaca.
"Kalo aja Papa ada di sini, Mit ... kalo aja"
"Sshhh... udah, Sar, lo gak boleh kayak gini. Kasian nanti nyokap lo kalo elo sedih terus." Sebelah tangan Mitsuki terulur untuk mengusap bahu Sarada.
"Lo emang tetangga paling nyebelin yang sering nyusahin gue,Sar. Gue susah untuk tidak khawatir sama lo. Untung gue sayang sama lo. udah kaya adek gue sendiri. Kalo ngga, mungkin lo udah stres sendirian di sini," kata Mitsuki jujur dalam hatinya. Lagi pula, selama ini ia sudah diamanati oleh Sakura untuk menjaga Sarada."Sekarang gimana keadaan Tante Sakura?"Mitsuki mengalihkan pembicaraan mereka.
"Udah baikan"
"Gimana ceritanya, sih, nyokap lo bisa ketabrak??"
"Kata salah satu karyawan Mama, pas sore Mamah mau beli sesuatu di toko depan kedai. Waktu lagi nyeberang, tiba-tiba ada mobil ngebut dan langsung nabrak Mama. Gue takut, Mit, takut Mamah kenapa-kenapa."Tangis Sarada hampir saja pecah kembali, tapi usapan Mitsuki di bahunya membuat cewek itu tenang lagi.
"Lo harus percaya kalo nyokap lo pasti baik-baik aja, Sar. Terus, sekarang pengendara mobilnya di mana??"
"Kantor polisi," jawab Sarada dengan suara seraknya.
"Bagus kalo gitu. Sekarang lo berdoa aja buat nyokap lo"
Sarada hendak kembali mengatakan terima kasih kepada Mitsuki , tapi urung dilakukan karena matanya mendapati bayang-bayang punggung seorang cowok. Sarada meneliti sosok itu. la merasa sangat familiar dengan sosok itu. Dan matanya yang tidak rabun jauh itu nyatanya benar-benar mengenali postur tubuh juga gaya rambut sosok itu.
"Boruto!" Dengan mata berbinar, Sarada beranjak dari duduknya dan setengah berlari ke arah Boruto.
Boruto yang hendak pergi akhirnya berhenti. Posisinya masih membelakangi Sarada.
"Aku gak tau kalo kamu bakalan ke sini," ucap Sarada lagi. Raut bahagia jelas tergambar di wajah cantiknya.Boruto membalikkan tubuhnya"Gak tau atau pura-pura gak tau tanya Boruto dengan nada sinis?!"
Sarada mengerutkan keningnya, merasa aneh dengan sikap Boruto.
"Maksud kamu??""Hebat ya, Sar, di saat aku nungguin kabar dari kamu, kamu malah ngasih kabar ke cowok lain"
"Maksud kamu apa, sih, Boruto??aku gak ngerti"
"Jangan sok bego! Kenapa, sih, kamu lebih milih buat ngabarin Mitsuki daripada aku yang pacar kamu sendiri, hah Kamu tau gak, aku panik begitu tau Mama kamu kecelakaan!!"Sarada tersentak kaget. Sekarang ia mengerti ke mana arah pembicaraan cowok tinggi di hadapannya.
Boruto cemburu, itulah yang terjadi.
"Oke, oke, aku ngaku aku salah. Tapi tadi itu keadaannya darurat, Borr... yang ada di pikiran aku cuma Mitsuki. Aku bisa andalin Mitsuki karena aku pikir dia tetangga aku, gak lebih," jelas Sarada dengan menatap Boruto sungguh-sungguh.
"Hah Cuma Mitsuki aja yang ada di pikiran kamu, Aku ngerasa, aku gak ada gunanya jadi pacar kamu, Sar.
"Suara Boruto mulai meninggi, tapi tidak sampai mengganggu kenyamanan orang lain. Lagi pula, keadaan koridor sepi. Hanya ada dua orang di ujung koridor, sedangkan keberadaan perawat tertutup di balik dinding ruang jaga."Ya ampun, Borr!! Enggak gitu. Maksud aku, otak aku lagi blank dan aku..aku gak tau harus minta tolong sama siapa lagi kalo bukan Mitsuki,Boruto!!!tunggu!!denger penjelasan aku dulu!!"Boruto berlalu begitu saja, tanpa menghiraukan perkataan Sarada. Cowok itu menulikan indra pendengarannya.
"Udah, biar gue aja. Lagian ini salah gue yang udah bikin Boruto jadi salah paham. Lebih baik lo tungguin Tante Sakura," ucap Mitsuki setelah mencekal tangan Sarada untuk menahan cewek itu mengejar Boruto.
"Tapi-"
"Tenang, Sar, kita gak bakalan sampe berantem, kok. Lo tenang aja." Mitsuki meyakinkan.
Sarada sempat ragu, tapi akhirnya ia mengembuskan napas dengan pasrah.
"Oke. Gue percayain Baruto sama lo, Mit"TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Bad Boy
Novela JuvenilBingung gue,mau buat deskripsi kek mana. Langsung baca aja deh di jamin seru-oke, langsung aja. Boruto itu nyebelin,dan Sarada itu cewek yang anti dengan hal-hal ngerepotin. Pertemuan pertama keduanya, sungguh meninggalkan kesan yang sangat tidak me...