Sagara mengendarai motor dengan kecepatan yang tingga Ia tidak memusingkan mobil mobil yang ada di kanan kiri nya
pikirannya saat ini benar benar kacau tanpa Ia sadari air mata nya menetes
Sagara memasukki Mansion, Ia melihat mobil milik kedua orang tua nya itu sudah terparkir rapih di depan
"malam Den" Sagara mengangguk kepada penjaga gerbang depan "malam juga, oh iya mereka udah pulang dari kapan?"
"Bapak sama Ibu?" Sagara mengangguk "sekita sejam an yang lalu Den"
"makasih ya Pak, nih jajan" Sagara memberikan 5 lembar uang berwarna merah "eh Den ini mah kebanyakan satu aja"
"udah ambil aja" Sagara kembali menyalakan motor nya "m-makasih banyak den"
Viktor dan Grace sudah menunggu kedatangan putra nya, mereka menunggu di ruang keluarga sembari memainkan ponsel masing-masing
"Hey how are you?" Grace mencium puncak kepala Sagara
Viktor pun langsung berdiri "Papa udah liat yang lagi viral" Sagara membulatkan mata nya "kamu kok nggak pernah bilang kalau kamu ikut band di sekolah?"
Sagara menghela nafas nya kasar "bukannya Sagara udah pernah cerita? terus tanggapan kalian berdua kurang suka lihat Saya ikut band"
Viktor menepuk pundak Sagara "bakat kamu ternyata bukan hanya di Panah dan Taekwondo ya!"
"kita berdua bangga loh sama kamu Sagara, anak Mama keren banget"
"to the point aja kalian mau apa?" tanya Sagara dan Viktor langsung tertawa
"Alteza Company akan buka produksi musik tahun depan dan band kamu itu nanti aka—"
Sagara tertawa "tuh kan Sagara udah duga pasti ujung ujung ngomongin tentang perusahaan Papa"
Sagara langsung meninggalkan Viktor dan Grace "Sagara ini anak Papa samaMama bukan robot perusahaan kalian!"
"Sagara kita belum selesai bicara nak" ujar Grace
Sagara memasukki kamar nya Ia segera mengambil beberapa pakaian, Ia pun menuruni tangga
"Sagara kamu mau kemana?" Grace menarik lengan Sagara
"Ma, Sagara nggak akan hilang Sagara cuma butuh tenang aja disini bikin Sagara gila"
"bi, bibi nanti nggak udah nyiapin makan buat Sagara yah! Sagara pergi nggak lama kok"
bi Rina mengagguk dengan mata yang berkaca kaca
Sagara pun langsung pergi
"Sagaraa!!" teriak Grace
"mohon maaf Bapak Ibu, mohon maaf jika saya lancang tapi lebih baik berikan waktu luang untuk den Sagara kasih beberapa waktu buat Aden, pasti dia pulang lagi kok Pak, Bu"
Viktor mengangguk dan mengusap lengan Grace yang sedang menangis
"bi tolong buatkan teh hangat bi" ujar Viktor "baik Pak"
Viktor langsung menuntun Grace untuk duduk di Sofa "Sagara itu nggak bisa sendiri Pa gimana dia hidup di luar sana kalo nggak ada bi Rina yang bantuin dia"
"kamu tenang aja, Sagara itu anak laki laki dia pasti mandiri"
Sagara memasukki markas dan langsung melempar tas nya di kursi
"woi woi kenapa nih Boss gua?" Bimo terkejut melihat Sagara yang sangat begitu kesal
Rangga yang mengetahui keadaan nya langsung memberi kode agar yang lainnya agar ber pindah tempat
KAMU SEDANG MEMBACA
ETERNAL
Teen Fiction*cover from pinterest Valezka Hanna Anderson adalah siswi idola di SMA Pradipta, tentu saja Ia di idolai oleh para siswa di sekolah Ia adalah anak genk motor namun itu semua tidak membuat Valezka tidak berprestasi di sekolah, Ia pernah juara back to...