🍓9

23.6K 2.1K 106
                                    

Seyra tersenyum kaku, Ia berdiri dari duduk nya sembari menatap Papa angkat nya.

"Pa, aku mau ngomong berdua sama Rainer izin keluar bentar ya?" Kata Seyra.

Leo menghela nafas kemudian mengangguk.

Seyra Mendekatkan wajah nya ke arah Rainer lalu berbisik "Ikut gue sekarang."

"Kita ngedate dulu." Mendengar perkataan Rainer Seyra rasa nya ini membekap nya hingga kehabisan nafas.

Leon terdiam melihat interaksi Seyra dan Rainer sedangkan Kean sudah menghilang entah kemana.

Merasakan ada yang menatap ke arah nya,Seyra menoleh dan mendapati Leon menatap nya.

"Jangan-jangan si Leon suka juga lagi sama si Rainer? Kalau iya parah sih Playboy banget anjir!" Batin Seyra.

Tak ingin Rainer bicara hal-hal aneh kembali dan juga tak tahan akan tatapan tak terbaca Leon, Seyra segera menarik Rainer pergi.

Kemana saja asal tidak di sini, Ia butuh berbicara berdua dengan Rainer.

_________________

"Denger, Rainer! Gue nggak pernah kenal Lo, Jadi, Nggak usah ngaku ngaku deh!" Kesal Seyra.

"Gue nggak ngaku-ngaku cuma belum kasih tau lo aja." Seyra benar benar tak habis pikir dengan jawaban Rainer.

"Kita juga pernah ke club bareng." Ucapan Rainer membuat Seyra terdiam.

"Gue kan bangun di kamar club gitu kan? jangan-jangan nih orang yang booking tuh kamar terus mau macem-macem sama gue?!" batin Seyra.

"Lo cowok yang mesan kamar itu kan?!" Tanya Seyra.

"Iya tapi Lo malah ngilang, Padahal gue mau ngajak Lo bikin bayi yang lucu-lucu." Jawab Rainer enteng.

"Anjir Lo!" Seyra menatap geram Rainer.

"Tapi nggak harus di sana juga,di kamar gue sama kamar Lo juga bisa." Rainer melirik Seyra genit.

"Apa mau di sini?" Tanya nya pada Seyra.

Plak!

"Awhh!!" Ringis Seyra.

Niat menampar Rainer malah tangan nya yang sakit.

"Anjir itu besi atau apa? Gila sampai merah tangan gue, Untung nggak patah."Batin Seyra.

"Maka nya jangan asal nampar, Udah tau tangan letoy." Ujar Rainer sembari mengelus tangan Seyra.

Seyra hanya diam saja, Jujur tangan nya sakit sekali sampai rasa nya ia ingin menangis tapi dia malu menangis di depan Rainer.

"Mau nangis?" Tanya Rainer melihat wajah Seyra yang seperti ingin menangis.

Seyra hanya memalingkan wajah nya.

"Huaa Sis Sakit!!" Batin nya menangis.

______________

"Malu banget gue!!" Seyra berguling ke sana ke mari di atas kasur nya mengingat di hampir saja menangis di depan Rainer gara-gara tangan nya sakit.

Menghentikan Acara guling berguling nya,Seyra berbaring telentang.

"Oke Sey, Tenang! Lo kan nggak jadi nangis." Ujar nya pada diri sendiri.

"Mau nangis?" Tanya Rainer melihat wajah Seyra yang seperti ingin menangis.

Ucapan Rainer kembali melintas di kepala nya, Membuat ia malu sendiri.

"Si Rainer bilang gitu, Arti nya dia tau dong kalau gue mau nangis!bangsat!" Mengambil Bantal, Seyra membenamkan wajah nya di sana.

"Tangan gue tadi sakit banget, Kalau gue nampar si Rainer nggak sekali, pasti patah!" Menyingkir kan bantal, Ia memegang tangan nya sendiri.

"Jam berapa ya?"mengambil Handphone nya yang berada di atas nakas untuk melihat jam berapa sekarang.

"20.44? Mending gue tidur deh besok kan gue tidur di asrama bukan di kamar tercinta gue ini lagi selama setahun." Gumam Seyra.

"Nggak bisa bebas halu sama akting lagi deh." Sambung nya.

"Tapi gue mendadak laper, Makan dulu aja kali ya?yaudah deh makan dulu aja tidur pas laper itu nggak enak." Seyra yang hendak tidur mengurungkan niat nya dan memilih makan terlebih dahulu, lagipula ia rasa ini belum terlalu larut.

________________

"Argh, Anjing!" Langkah kaki Seyra terhenti mendengar umpatan Kean,Refleks ia menoleh kebelakang.

"Kenapa Lo?" Seyra menghampiri Kean yang terlihat tengah kesal dan marah?

"Kean kalau Lo mau ngamuk mending jangan di sini deh, Ini jalan bukan tempat ngamuk." Mendapati pertanyaan nya tak di jawab oleh Kean, Seyra kembali berucap.

"Diem Lo!" Kean berujar sini kemudian berlalu pergi.

"Lah? Gila kali ya si Kean?" Seyra bingung akan tingkah Kean.

"Udahlah ngapain gue ngurusin dia,t Tujuan gue kan mau makan." Seyra berbalik kemudian melanjutkan jalan nya.

_____________

"Lah itu si Leon ngapain tidur di meja makan?" Seyra menghentikan langkah nya melihat Leon duduk di meja makan dengan mata terpejam dan wajah yang memerah.

Berusaha tak peduli, Seyra melanjutkan langkah nya tujuan nya ke sini untuk makan.

"Seyra.." Seyra sedikit tersentak mendengar Leon memangil nama nya.

"Kenapa?" Ia menyahut.

"Bantuin gue." Mendengar ucapan Leon, Seyra mendekat ke arah pemuda itu.

"Lo kenapa emang?" Tanya Seyra.

"Gue sakit." Membuka mata nya,Leon menatap Seyra.

Pikiran Seyra melayang saat di mana ia melihat Kean marah marah di koridor.

"Leon sakit terus Kean marah marah, Apa Kean marah karena nggak puas gara-gara leon sakit?" Batin nya.

________________

Update berkala tergantung vote+coment.

Gak suka skip.

Trapped In Novel BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang