Hari ini adalah hari dimana aku memulai latihan anggota Drum Band. Jujur, aku deg degan akan hari ini sampai tidak tidur tadi malam.
Salah seorang senior meminta kami untuk datang 30 menit sebelum pertemuan. Jadi aku datang jam 8.30 karena pertemuannya akan dilaksanakan pada jam 9.00.
Sepanjang jalan aku hanya berdoa agar hari pertamaku tidak menjadi hari yang buruk, seperti terlambat, tidak bawa bekal, lupa bawa topi dan lain sebagainya.
Aku sampai ke sekolah pukul 8.43. Aku memarkirkan motorku diparkiran sekolah.
Aku memang diberikan izin oleh kedua orang tuaku untuk membawa motor. Jadi selama sekolah dan ekskul aku pulang dan pergi sendiri.
Banyak dari teman temanku yang menganggap aku tidak disayang oleh kedua orang tuaku. Yaa mungkin karena mereka melihat aku yang tidak diantar dan dijemput oleh kedua orang tuaku.
Itu wajar menurutku. Dan aku juga tidak akan menjelaskan tentang hal itu. Mungkin karena aku mulai menjadi seorang anak yang tidak peduli.
Setelah selesai memarkirkan motorku, aku berjalan menuju ke sebuah pos didekat pagar disekolah. Tampak, ada beberapa anggota baru dan juga beberapa orang senior.
Aku melihat dengan seksama anggota baru tersebut, dan itu dia. Perempuan dengan lesung pipi duduk sambil memainkan handphonenya disalah satu kursi.
Aku berjalan mendekat, tapi aku tidak berani menyapa. Mungkin karena baru kenal. Melihat ada seseorang yang datang, indah langsung memalingkan pandangannya menuju ke arahku.
Sambil tersenyum manis dia memanggil namaku dengan suara yang indah, seindah namanya.
"Putraaaa!" Teriak indah.
"Iyaaa, kamu indah kan? Sudah lama datang?" Aku membalas dengan sedikit bumbu basa basi.
"Enggak kok, aku baru datang sekitar 5 menit yang lalu. Ehh, kamu mau coklat gaa? Aku ada bawa dua nih"
"Ehh, enggak usah. Untuk kamu aja." Tolak ku penuh malu.
"Tidak mengapa, ini memang sengaja kubawa untuk kamu. Nih ambil."
Indah menyodorkan sebuah coklat dengan senyuman yang manis. Aku mengambilnya dengan rasa sungkan.Belum sempat membuka bungkusan coklat tersebut, kakak pelatih kami datang dan langsung memerintahkan kami untuk melakukan pemanasan.
Pemanasan itu dipimpin langsung oleh kakak pelatih kami, kak Salim. Dia melepas jaket yang dia pakai dan langsung melakukan pemanasan. Dan ini dia, para anggota Drum Band mulai berbisik memuji tubuh gagah kak Salim. Dan yang lebih parahnya lagi, salah seorang senior perempuan mendekati kak Salim sambil melakukan peregangan disampingnya.
Pandangan ku mulai berubah untuk senior itu. Atau mungkin aku panggil "senior caper" atau "pick me"?
Ntah lah. Selesai melakukan pemanasan, kami dipisahkan menurut tim kami. Aku berada didalam tim colour guard dan lagi lagi indah berada tepat di sampingku.
Tak berselang lama, kak Salim menghampiri tim kami dan memerintah dua orang dari kami untuk mengambil bendera yang akan kami gunakan.
Aku mengambil bendera warna merah keemasan dan indah mengambil bendera warna hijau keemasan. Kak Salim mulai memberi arahan cara memainkan bendera kami.
Tapi sebelum itu, kami dilatih untuk latihan roda dan split. Kami dibantu oleh beberapa senior, salah satunya si senior pick me.
Banyak dari kami yang menangis kesakitan karena meluruskan kakinya. Dan itu termasuk aku. Aku juga termasuk anggota yang susah untuk melakukan split.
Disela sela latihan ku, aku melirik ke arah indah. Dan apa itu!? Dia melakukan split dengan mudah, bahkan tanpa bantuan dari siapapun.
Aku melihatnya dengan tatapan penuh kebingungan. Setelah selesai melakukan latihan split ini, kak Salim meminta kami untuk menggoyangkan kaki agar darah kembali mengalir kedalam kaki kami.
Beberapa saat kemudian, kami mengambil bendera kami dan memulai latihan.
Jangan lupa vote dan komen yaa. Terima kasih. Oh iya, cerita akan saya publish pada hari Sabtu atau Minggu yaa. Terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In The Colour Guard
Teen FictionDrum Band. Tempat dimana aku menemukan "DIA". Seorang anak Colour Guard atau sering disingkat sebagai "CG" yang telah berhasil mengisi kekosongan yang telah lebar dan terus menganga. Namanya Indah, seindah rupanya. Seorang perempuan yang tangguh, ta...