8. celana

55 4 0
                                    

yeji keluar dengan rambut dipuntal keatas menggunakan handuk habis mandi, badannya pun cuma dibaluti handuk, turun buat matiin kompor karna tdi yeji memasak nasi, yeji sudah berbalik mau naik ke atas tangga, kebetulan neo masuk dengan menenteng mobilannya

"bunda?"

panggilan neo yng bikin yeji berhenti melangkah

"bunda, perut bunda besar, makan banyak?"

nyamperin yeji, dengan menatap perut bundanya itu

ahh iya, yeji belum mengabarkan neo, tentang kehamilannya, sudah beranjak 5 bulan baru yeji
ingat?? astaga

yeji menghampiri neo dan mengelus rambut neo

"menurut neo" senyum manis, menunduk
kearah neo

mata neo berbinar", yeji cuma bisa ketawa liat muka lucu anknya itu

"neo denger orang hamil sampai 9 bulan, iyakah bunda?"

yeji mengangguk

"trs ini dedeknya udh berapa bulan"

"5 bulan, bunda lupa kasih tau neo, karna ayah sudah tau"

"ayah kenapa ga bilang sama neo, padahal kan neo yng mau punya dedek"

yeji tertawa mendengar perkataan neo, pasti nanti akan mengadu ke ayahnya, sampai ayahnya sendiri muak dengan protesan neo, neo luarnya saja pendiam
tapi kalo masalah serius bakal panjang kali lebar

🦕

yeji keluar dari kamar menggunakan kaos, dengan celana tryning, soal karet celana yeji sudah mengaturnya, menuju kedapur untuk memasak, neo sendiri duduk di kursi dengan ipad di depannya

ia berjalan menuju ruang tamu untuk menyiapkan
cemilan, karna akan kedatangan tamu, mertuanya.
mertuanya datang dan bakal menginap 2 hari, dengan
tujuan berbincang" dengan anknya, jeno.

galama dri itu suara mobil yng yeji kenali, menengok lewat jendela dan benar jeno dan mertuanya sedang berjalan menuju pintu, yeji dengan cepat melanglah untuk membuka pintu

cklek

"mama" seru yeji dan memeluk mama mertua kesayangan nya itu, oma tifa merasakan ganjil, dan melihat perut yeji yng udh buncit

sedangkan jeno tengah berdiri menatap senyuman yeji dan menenteng dua tas di tangnnya, mewujudkan senyuman mata diwajah jeno

galama ada mobil hitam yng memasuki pekarangan rumah, mereka yng ada di pintu ini menoleh untuk melihat siapa yng dtng itu, dan benar itu adalah orangtua yeji, yeji menatap jeno, ternyata jeno yng mengundang orangtuanya

setelah duduk di sopa bentaran, yeji sedang berkutit di dapur dengan mengatur piring dan masakan
yeji melangkah ke ruang tamu yng terdapat kedua mertuanya, orangtunya dan suaminya dengan neo memakan kue di depannya

"mama, papa, yeji sudah siapkan makan malamnya"
memberitahu dengan celemek masih di badan

"iya oma, bunda masak banyak ada jus juga" menyomot kue keju yng ia sukai

oma tifa yng demen jus langsung mengikuti yeji yng juga berjalan ke dapur disusul oleh mama yeji

appa mertua yeji duduk di meja pemimpin, jeno duduk samping mama, dan yeji duduk samping neo, mengambil lauk yng neo inginkan
sedangkan papa yeji duduk di meja pemimpin satunya
dan mama yeji berhadapan dengan oma tifa

mereka asik berbincang" ga sadar udh jam tidurnya neo, yeji mengantar neo dulu ke kamar menidurkannya, yeji balik ke ruang makan tetapi yng ada cuma jeno yng membereskan sisa makanan

neo singleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang