(Name) merenung di kamarnya,Yang kemarin malam ia lihat itu tunangannya? Ia tak mengerti sama sekali.
Hatinya hancur tetapi ia tidak boleh terlihat sedih didepan semua orang apalagi mengkhawatirkannya.
Flashback.
Xinyue Kiosk 09.34
(Name) sampai di Restoran bintang 5 Itu,terlihat dari luar bagaimana di dalam sana sangatlah ramai pengunjung.
Ia memasuki restoran itu sembari mencari orang orang yang ia kenali alias temannga,Tiba tiba ada yang memanggil Namanya dari kejauhan.
"(Name)!"Teriak Hu tao membuat pandangan (Name) menuju Meja mereka sebelum akhirnya menghmpiri teman temannya.
"Selamat malam semuanya"Sapa (Name) dengan senang,menyembunyikan rasa sedih yang ia alami tadi.
"Selamat malam untukmu juga,(Name)"Sapa balik zhongli begitupun dengan ganyu dan yang lainnya.
"Duduklah,jangan berdiri terus menerus!"Seru Hu tao yang membuat seisi meja tertawa kecuali Xiao tentunya,ia diam sedari tadi.
"Apa kalian sudah memesan?
"Belum,Kami menunggu mu (Name) bahkan ketika Xiao mengeluh lapar kami tetap menunggumu!"Ucap hu tao dengan semangat,Ujung telinga xiao tiba tiba memerah.
"Cih,aku tak ingat bilang seperti itu"Elak Xiao lalu memalingkan mukanya membuat seisi meja kembali tertawa,sebuah suasana hangat di keadaan yang mendukung.
Disaat Sedang berbincang menunggu makanan yang dipesan,(Name) sekilas melihat seseorang yang ia kenali,sangat amat ia kenali.
"Ajax..?"Bisik (Name), ia mengedipkan matanya lagi untuk meihat lebih jelas,Childe dengan seorang wanita pirang yang tak ia ketahui sama sekali.
'Ia dengan siapa?'tanya (Name) dan melihat kejadian itu saja sudah cukup membuat hati (Name) kembali berantakan.
Hanya untuk memastikan, (Name) mengambil ponsel genggam dari tasnya dan mencari kontak tunangannya.
"Kau hendak menelepon siapa (Name)?"Tanya Ganyu,memerhatikan gerak gerik (Name).
"Ah hanya tunanganku,aku lupa bilang kalau aku akan ke restoran mala ini"Jawab (Name) tersenyum,lalu setelah menemukan kontaknya ia mulai mengklik tombol telepon dan meletakkan ponselnya di telinganya.
Nada dering mulai terdengar di suara (Name) pertanda sang pemilik ponsel sedang aktif,ia terus mendengar nada dering itu sembari melihat kearah pria yang ia kenali itu.
Tiba tiba pria itu mengambil ponsel dari saku celananya setelah itu menaruhnya kembali ke sakunya,pas sekali telepon (Name) terhenti.
'Ajax tidak menolak teleponnya'pikir (Name) tetapi ia tetap tidak menyerah dan bersikeras untuk menelepon pria itu sembari melihat pria yang bersama wanita pirang itu.
Benar saja,pria itu kembali mengambil ponselnya dan mematikan ponselnya lagi,disisi (Name) ia melihat teleponnya yang di tolak oleh Childe untuk ke kedua kalinya.
Firasatnya buruk tentang hal ini tetapi ia sekarang sedang bersenang senang,ia harusnya tak berpikiran seperti ini.
Bukan?
Flashback End
(Name) memeluk lututnya dengan helaan nafas kasar,jika childe benar benar oria yang ia lihat malam kemarin,siapa wanita itu?
Kemarin malam,Childe bilang kalau ia lembur bekerja semalaman hingga akhirnya ia akan pulang tengah malam tetapi sampai pagi ini nyatanya dia belum pulang.
Kemana pria itu pergi?
Semakin (Name) pikirkan semakin sakit dada (Name),entah karena penyakit yang ia derita atau mungkin karena cemburu dan sakit hati.
Pernikahan yang tidak didasari cinta memang hal yang memberatkan,tetapi sebelum ia menikah bukankah ia sudah tak hidup?
Istilahnya,Meninggal.
Ia mungkin akan menyukai hal itu karena Childe bisa bahagia tanpanya dan bisa bersana wanita yang cintai daripada (Name).
(Name) benci hal ini,benci dimana ia jatuh cinta pada Childe yang akhirnya ia sakit sendiri karena menerima akibatnya.
Ia tahu Childe takkan pernah menyukai apalagi Mencintainya,Ah memang benar ya,Cinta bertepuk sebelah tangan itu menyakitkan.
Dadanya seketika sakit dan ia sesak nafas,Ia mencar Inhalernya tetapi iantak menemukannya,Sakit sekali!
"Argh-"Erang (Name) memegangi dadanya dan juga jantungnya,penyakithya kambuh lagi.
"Aku pulang"
Kenapa tepat sekali?
"(Name)? Oh astaga kau kenapa?!"
Childe membantu (Name) berdiri dan mendudukannya di kasur perlahan,ia ke dapur untuk mengambil segelas air dan memberikannya pada (Name).
"Asma ku hanya kambuh,Aku tak dapat menemukan Inhalerku"Alasan (Name),menjawab pertanyaan childe.
"Kau tak pernah bilang padaku kalau kau memiliki penyakit asma"Ucap Childe lqlu memgerutkan keningnya.
"Maaf,Aku hanya tak ingin siapapun khawatir dengan diriku yang lemah"Lanjut (Name) lalu ia tersenyum dengan hangat.
'Ia tersenyum dengan hangat..memancarkan aura positif,dia menarik ya'Pikir Childe,lalu ia memperhatikan gerak gerik (Name).
"Oh ya selamat datang kembali,kau bilang kau lembur dan akan pulang larut malam?"Tanya (Name) yang membuat jantung childe berdebar.
"Ah hal itu,memang aku lembur, aku akhirnya malah ketiduran di kantor dan lupa pulang,maafkan Aku (Name)"Ucap Childe lalu menunjukan Cengiran tanpa dosa.
"Ampuni aku ya"Ucap childe lalu menggengam tangan (Name) sembari tersenyum.
"Ah baiklah baiklah,kabari aku dulu harusnya,kau membuat aku khawatir semalaman"Kata (Name) yang membuat Childe terkekeh.
Childe lalu memeluk (Name),"Sekali lagi aku minta maaf,(Name)"Ucap Childe lalu tersenyum sembari mengeratkan pelukannya.
'Pelukan ini,apakah nanti aku masih merasakannya? Sangat hangat...'Batin (Name) dengan sedih.
Sejujurnya (Name) ingin mengatakan semuanya Pada childe,tentang kematiannya nanti 5 hari lagi,tetapi ia takut.
Ia tak suka orang mengkhawatirkannya karena ia takut dianggap beban oleh siapapun itu,ia lemah,ia berpenyakitan,memang ya itu semua sangat benar.
Tetapi perkataan pedas seperti itu membuat hatinya malah lebih hancur,ia tetap harus kuat,kematian akan menjemputnya tak lama lagi.
Ia harus tetap tenang dan bersiap siap akan kematiannya kan?
---
Yo! Liu disini,Liu hampir lupa punya buku satu lagi mhmhwnhw,Gimana chapter hari ini? Agak pendek dan lumayan gak jelas soalnya takut ide Liu Habis shshs,anyway hope you enjoy the chapter and have a good day/Night!
With Love
-Liu
KAMU SEDANG MEMBACA
7 𝐃𝐚𝐲𝐬 [𝐂𝐡𝐢𝐥𝐝𝐞] ✔︎
Fanfiction"Mereka bilang cinta itu hal yang membuat mereka bahagia tetapi disaat aku mencintainya dimana dan kemana kebahagiaanku?"- (Name) To Ajax. "Cinta itu membutakan dan membahagiakan orang,akan tetapi disaat aku mencintainya aku malah dibutakan oleh naf...