Childe mencari kemana pun dan dirumah sakit manapun yang ada di kotanya, karena semua teman dekatnya,keluarganya dan keluarga (Name) enggan memberitahu dimana ia berada.Ini sudah ke 23 kalinya ia kerumah sakit, mencari keberadaan (Name), Nafas Childe terengah engah ketika ia pergi dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya.
"Permisi, Apakah disini ada Pasien Bernama (Name) (Lastname) ?" Tanya childe lalu ia melihat ke arah resepsionis tersebut dengan tatapan memohon.
"Sebentar tuan, akan saya periksa terlebih dahulu" ucap sang resepsionis lalu ia membaca dengan teliti semua nama yang ada di data buku tersebut.
"Maaf tuan, tidak ad-"
"Sial!"
Sang resepsionis terkejut melihat ke frustasian Childe,tak sempat bertanya pria ginger bernetra biru noctilucous jade itu sudah pergi meninggalkan rumah sakit yang ia kunjungi barusan.
Dari kemarin ia mencari keberadaan (Name) hingga sekarang, hari dimana ia akan meninggal dan itu tidak bisa dibiarkan.
Childe memasuki mobilnya dengan perasaan bersalah,frustasi dan Juga sedih. Ia tak tahu harus mencari kemana (Name) Ini hingga ia memiliki opsi terakhir sebelum ia menyerah..rumah sakit paling ternama di daerah tokyo bernama Liyue.
Dengan kecepatan penuh tak memedulikan omongan polisi. Childe melaju dengan cepat untuk menemui sang pujaan hati.
Hari ini hujannya sangat deras.
Sementara disisi Lain, (Name) sedang terbaring sangat lemah di kasurnya, Nafasnya memberat dan detak jantungnya agak melemah.
Bahkan disaat ini ia berharap melihat wajah Childe untuk yang keterakhir kalinya.
Kembali lagi dengan pria ginger, kali ini ia sampai dan memarkirkan mobilnya dengan liar, mobilnya tak sengaja menabraki mobil lainnya di parkiran tapi ia tidak peduli.
Childe berlari kearah resepsionis dan dengan wajah memohon dan tergesa gesa ia pun menanyakan (Name) untuk ke 25 kalinya.
"Permisi, Apakah dirumah sakit ini ada pasien bernama (Name) (Fullname) ?" Tanya Childe langsung dan matamya melebar ketika melihat sang resepsionis mengangguk.
"Ada, dengan siap-"
"Dikamar berapa?"
"267-"
"Baiklah terimakasih"
Belum saja menyelesaikan kalimat Sang resepsionis terkejut melihat Childe langsung berlari kearah lift dan menekan tombolnya dengan brutal.
"Ayolah ayolah,sial! Kenapa lama sekali?!" Gerutu childe dan ketika pintu Lift dibuka ia masuk dengan sigap dan menekan tombol nomor 2.
Sesampainya di lantai tujuan Childe langsung berlari ke arah pintu bertuliskan 267 saat ia menemukannya ia menjadi lega.
Dengan Sigap Seorang Pria bersurai Ginger mulai membuka ruangan di sebuah rumah sakit ternama di Tokyo.
Tampak disebuah ruangan terdapat seorang wanita dengan tubuh lemah mulai menatapnya halus.
"Ajax..."
"(Name)"
Pria bernama Ajax alias Childe mulai mendekati ranjang (Name) dengan jantung yang berdegup kencang karena khawatir.
"Kenapa...kenapa kau tidak memberitahuku hal ini?"tanyanya Lalu tiba tiba air matanya tumpah bagaikan air terjun yang bebas.
Hari ini hujan,seperti disaat (Name) melihat Tunangannya selingkuh dengan seketarisnya,Melihat tubuh mereka saling menyatu dan suara suara yang tak ingin (Name) dengar sama sekali.
Disaat itu ia ingin bilang padanya,ia sudah menunggu waktu ini akan tetapi..Kenapa? Kenapa disaat ia sedang kesakitan ia malah berselingkuh.
(Name) Hanya menghela nafas, "Disaat itu aku ingin memberitahumu Semuanya,hanya saja kau terlalu sibuk dengan gadis blonde itu"
Mata Childe berkaca kaca lalu ia menggengam Tangan (Name) yang dingin,Netra (Eyecolor) Favoritnya sudah benar2 berubah.
"Kenapa disaat saat seperti ini (Name),kau bisa memberitahuku lebih awal..Dan semua perselingkuhanku tidak akan terjadi.."
"Itu namanya takdir tuhan,Ajax"
Dengan senyuman sedihnya tiba tiba (Name) merasa sesak nafas dan paru parunya sulit dikontrol.
"A-Ada apa (Name)-"
Gadis itu tidak menjawab,setelah sesak nafas tubuhnya malah melemas dan juga ia terbaring dengan beraturan.
"(NAME)?!"
(Name) telah tertidur selamanya.
"Tidak...tidak!!!" Teriak Childe lalu ia memeluk (Name) dengan erat,bahkan sangat erat, ia menangis hebat.
"(Name) bangunlah! Aku berjanji aku takkan bertemu dengan Lumine lagi, aku berjanji saat kau bangun aku akan membuat dirimu sebagai wanita paling bahagia di dunia!!" Childe teriak lagi lalu ia memangis di tubuh tak berdaya (Name).
"Aku punya banyak waktu untukmu sekarang (Name), maafkan aku... Tolong jangan tinggalkan aku, Aku akan memberikanmu semuanya...Semuanya bahkan dunia dengan isinya demi dirimu.." Lanjut childe lagi dengan rasa sesal yang sangat mengguncah.
Ia menyesal tidak mengetahui ini, Ia menyesal dengan semuanya,ia benci dirinya.
"Ayo kita liburan (Name)...memiliki keluarga yang bahagia...melihatmu tersenyum lagi...aku ingin itu semua (Name), andaikan aku bisa mengulang waktu...aku akan memperbaiki semua ini dan mencintaimu sepenuhnya"
"(Name) kali ini aku bisa mengatakannya, Aku mencintaimu"
.....
Hari ini juga masih hujan deras.
Childe memutus kontaknya dengan lumine dan tidak berbicara padanya, ia tidak mau dijodohkan ataupun tertarik pada seseorang.
Kini ia melihat sebuah kuburan bertuliskan (Name) (Lastname), sebuah nama yang indah, sangat indah seperti orangnya.
Banyak orang menangis disekitar kuburan (Name) termasuk orang tuanya, mereka sangat histeris dan juga kehilangan.
Sama sepertinya.
Childe merasakan seseorang menyentuh pundaknya dan itu adalah Xiao, teman dekat (Name) jika ia tidak salah.
"Penyesalan memang selalu datang diakhir" Kata Xiao sebelum ia pergi bersama Ganyu,Hu tao dan Zhongli.
Meninggalkan Childe dengan rasa bersalah dan sesal yang sudah seperti Lautan.
Di kamarnya, Childe sangat depresi, ia terus membayangkan (Name) selalu bersamanya, ia menjadi gila.
Tidak ada orang yang mengetahui ini,bahkan orang tuanya, ia selalu mengurung diri di apartemennya, tidur dikamar Sembari menatap foto (Name).
"(Name) maafkan aku tetapi aku sangat merindukanmu.."
Apa yang childe lakukan?
Ia memegang tali, dan mengaitkannya di atas atapnya, mengambil kursi lalu ia mengeratka tali itu di lehernya.
"Sampai bertemu, sayang"
Hari itu Childe dikabarkan meninggal karena bunuh diri.
End.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 𝐃𝐚𝐲𝐬 [𝐂𝐡𝐢𝐥𝐝𝐞] ✔︎
Fanfic"Mereka bilang cinta itu hal yang membuat mereka bahagia tetapi disaat aku mencintainya dimana dan kemana kebahagiaanku?"- (Name) To Ajax. "Cinta itu membutakan dan membahagiakan orang,akan tetapi disaat aku mencintainya aku malah dibutakan oleh naf...